Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 5027

Salah satu "Big Four" Kantor Akuntan Publik, Ernst and Young (EY), mengunjungi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada untuk memberikan kuliah umum mengenai "Fraud Auditing" di Auditorium BRI, Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM pada hari Jumat, 28 Februari 2014. Kuliah umum ini dibawakan oleh Agung Purwanto sebagai salah satu partner di bidang assurance dan Amien Sunaryadi sebagai salah satu partner di bidang Fraud Investigation and Dispute Services (FIDS). Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Ketua Jurusan Akuntansi, Mahfud Sholihin, dengan Agung Purwanto dari EY.

"Dari sejumlah perusahaan yang listing di Indonesian Stock Exchange (IDX) hanya beberapa akuntan yang memiliki sertifikasi untuk memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan," terang Agung Purwanto dalam penjelasan awalnya mengenai EY.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 70 orang mahasiswa sejak pukul 09.00 WIB. Selama 120 menit lamanya, Agung Purwanto dan Amien Sunaryadi menjelaskan tentang bagaimana proses dan cara kerja dari fraud auditing. Salah satu penjelasannya adalah menekankan mengenai pentingnya integritas dan kejujuran sebagai salah satu sikap kerja yang baik.

Setelah penjelasan mengenai syarat apa saja yang harus dipenuhi mahasiswa ketika memasuki KAP - khususnya EY - para mahasiswa diperkenalkan dengan akuntansi forensik. Para mahasiswa diajak untuk tertarik dengan bagaimana akuntansi forensik berkembang di Indonesia. Agung dan Amien juga menekankan betapa pentingnya akuntansi forensik sebagai salah satu cara pencegah dan menemukan fraud.

Salah satu mahasiswa Nur Mutiara Santosa mengungkapkan, "Setelah mengikuti acara ini aku pengen banget jadi auditor, khususnya mendalami forensic auditing. Seru banget deh."

Di akhir kuliah umum, mahasiswa diberikan tips dan trik cara belajar pengauditan yang baik dan benar. Belajar pengauditan ternyata tidak hanya sekedar hafalan, tetapi harus dicari logikanya sampai terbentuk suatu proses audit yang sesuai dengan tujuan audit itu sendiri.

Sumber: Ocha/FEB