Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 2236

Kembali Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mencetak prestasi membanggakan. Pada (25/2) lalu, Tim Palapa yang terdiri dari Lay Monica Ratna Dewi, Adrian Setyo Prakosa, dan Ayuning Pratiwi,  berhasil keluar sebagai pemenang dalam kompetisi Risk Intelligence Challenge Trophy

2015 (RICT 2015). Hal ini tidaklah mudah mengingat kompetisi tersebut merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Delloite, salah satu dari empat kantor akuntan publik terbesar di dunia (Big Four).

Mencapai posisi pertama, tentu dibutuhkan motivasi yang sangat kuat. Adrian, Ayuning, dan Monica menuturkan bahwa partisipasinya dalam ajang bergengsi ini ‘iseng-iseng berhadiah’ saja. Namun, tidak disangka esai mereka lolos dan maju ke babak final untuk presentasi kasus. Hal yang paling berkesan menurut mereka adalah bahwa pada setiap tahap kompetisi dibahas topik yang berbeda-beda. Saat penyisihan topik yang dipilih adalah risiko bisnis dan investasi di sebuah negara. Lalu, saat babak semifinal topik yang dipilih ialah manajemen risiko masuknya virus Ebola.

Hal yang berkesan lainnya menurut mereka ialah babak debat terbuka untuk penentuan juara pertama. Saat itu mereka mendapatkan topik mengenai ASEAN Economic Community dan konsekuensinya terhadap Small and Medium Enterprises. Mereka harus menyiapkan argumen dalam waktu hanya 30 menit untuk babak debat terbuka tersebut. Menuntut ketiga mahasiswa Akuntansi ini diperlukan cara berpikir dan bekerja seperti seorang konsultan, yakni harus cepat, cerdas, logis, teliti, kreatif, dan sistematis.

Tim Palapa tidak berhenti sampai di situ saja. Di tengah kesibukan mereka mengerjakan skripsi, tim ini berencana untuk mengikuti kompetisi lain sekaligus mempersiapkan diri untuk ASEAN RICT. “Kami akan bertemu lawan yang berat, yaitu juara-juara RICT dari Singapura dan Malaysia,” ungkap Monica.

Pada akhir wawancara, Lay Monica, Adrian, dan Ayuning menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan serta terima kasih kepada berbagai pihak yang secara khusus telah membantu proses kompetisi ini, antara lain yaitu Pak Ted (Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, M.B.A.), Pak Arief (Prof. Dr. Arief Suadi, M.B.A.) dan Pak Julian (Maliki Julian Hendrawan Rakhmanto, M.B.A.) serta tentu saja para kerabat, sahabat, dan teman-teman yang dengan tulus dan setia meluangkan waktunya untuk melatih mereka serta memberi semangat bagi perjuangan mereka. Ketiga mahasiswa ini mengaku bahwa mereka dapat tampil dengan baik karena campur tangan dan dukungan banyak pihak.

Ke depan mereka memiliki target menjadi pemenang dalam ajang ASEAN RICT 2015 untuk mengharumkan nama Indonesia. Selamat berjuang!

Sumber: Azka/FEB