Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 3203

Mengungguli Sekolah Bisnis di Tanah Air, Universitas Gadjah Mada Menjadi Universitas Pertama Penerima Akreditasi AACSB

Pesatnya perkembagan perekonomian di wilayah ASEAN mengindikasikan pula besarnya tantangan yang dihadapi. Untuk menjadi pemimpin di tataran dunia, generasi muda perlu terpapar berbagai kesempatan berharga serta mempelajari praktik bisnis terbaik

sehingga mampu mengantisipasi dan menghadapi tantangan yang ada di tengah masyarakat.  Cepatnya arus perkembangan teknologi, tuntutan untuk menciptakan nilai dari sebuah inovasi dan kontribusi positif terhadap ekonomi global, membutuhkan cara berpikir yang strategis dan wawasan yang tajam. Sekolah bisnis — terutama yang sudah mendapatkan Akreditasi AACSB menjadi pilihan yang paling diminati – karena secara nyata mampu memberikan pendidikan unik:  mencetak pemimpin-pemimpin bisnis handal yang mampu menghadapi tantangan saat ini maupun di masa depan.

Di Indonesia, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi yang pertama memperoleh akreditasi dari AACSB. Akreditasi ini menandakan bahwa sistem pengajaran UGM telah memenuhi kualitas standar internasional dan para lulusannya juga memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh tren bisnis global. Para mahasiswa di FEB telah dibiasakan untuk belajar dan berdiskusi dengan mahasiswa asing sehingga mereka memiliki wawasan yang lebih luas.

AACSB dipandang sebagai insitusi yang paling disegani di dunia bisnis. Lembaga ini beserta anggota jaringannya berkomitmen untuk memberikan hanya yang terbaik dalam pendidikan bisnis. Memperoleh akreditasi merupakan hasil dari proses peninjauan internal yang ketat, melibatkan mentor yang ditugaskan oleh AACSB, dan peninjauan dari sesama sekolah bisnis. Dalam proses yang memakan waktu beberapa tahun tersebut, sekolah akan fokus pada pengembangan dan penerapan rencana untuk menyelaraskan diri dengan standar-standar Akreditasi AACSB. Standar-standar tersebut mewajibkan adanya keunggulan dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan manajemen dan inovasi strategis, tujuan pembelajaran dan pengajaran, keterkaitan akademisi dan praktisi profesional, serta bagaimana mahasiswa, dosen, dan staf menjadi peserta aktif dalam keseluruhan proses pendidikan.

“Lingkungan bisnis saat ini bersifat global, dinamis, kompleks dan kompetitif; kondisi yang justru menciptakan potensi lebih besar untuk risiko dan kegagalan. Melalui proses akreditasi dan standarisasi kami, AACSB menciptakan suatu peringkat keunggulan bagi universitas-universitas yang merupakan jaminan bagi para siswa, komunitas bisnis, dan universitas lainnya bahwa lulusan dari program AACSB telah diposisikan dengan kuat untuk sukses dan memiliki kemampuan untuk mengantisipasi perubahan dan memimpin di luar apa sudah diketahui," kata Tom Robinson, President dan CEO AACSB.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih dari AACSB atas besarnya kontribusi Universitas Gadjah Mada dalam memperkuat program pendidikan bisnis di ASEAN dan Indonesia. “Ketika sekolah-sekolah seperti UGM melalui proses akreditasi kami, mereka diposisikan untuk menarik siswa-siswa berkualitas tinggi sekaligus membantu mempersiapkan pemimpin masa depan," Tom menambahkan.

"Akreditasi AACSB adalah bukti nyata komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendidik para pemimpin bisnis masa depan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ASEAN," ujar Prof Dr. Wihana Kirana Jaya, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

"Sebagai sekolah bisnis pertama di Indonesia yang mendapat Akreditasi AACSB, kami merasakan secara langsung bahwa akreditasi ini memberi manfaat kepada siswa kami, kemampuan kami dalam memberikan pendidikan dengan kualitas terbaik, dan hubungan kami dengan komunitas bisnis. Kami bercita-cita ada lebih banyak sekolah bisnis di Indonesia terakreditasi oleh lembaga akreditasi dunia yang sangat dihormati seperti AACSB,” sambung Dr. BM. Purwanto, Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

Sumber: Ruli/FEB

(Official press release: New CEO Visit and Accreditation Information Session in Yogyakarta, Indonesia)