Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 3154

ISU IWEEKTahun ajaran 2015/2016 akan segera dimulai. Sembari menunggu tahun ajaran baru resmi dimulai, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program akademik intesif International Week 2015. International Week adalah sebuah program akademik singkat yang meliputi kuliah umum dari para CEO perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, kuliah tamu dari dosen-dosen beberapa universitas di Asia Tenggara dan Austria, kunjungan ke perusahaan, dan malam sosial budaya di Candi Prambanan.

Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2014, International Week 2015 memiliki dua agenda kegiatan yaitu ASEAN Business Environment dan International Summer University. Sebanyak 87 peserta dari Austria, Belanda, Filipina, Thailand, Jerman, Denmark, Nepal, dan Indonesia. Mahasiswa baru angkatan 2015 juga turut berpartisipasi dalam program ini sebagai bentuk orientasi dan adaptasi sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan reguler.

Para peserta International Week berkesempatan untuk mengikuti kuliah umum dari CEO beberapa perusahaan ternama di Indonesia seperti AirAsia Indonesia, Matahari Mall.com & Lippo Group, Danone Indonesia, dan ASEAN Foundation. Selain perusahaan Indonesia, perwakilan dari beberapa perusahaan ternama  Austria yang beroperasi di Indonesia seperti Voelstapine dan Andritz Hydro serta   perusahaan Jerman, DB Schenker, dan Duta Besar Austria untuk Indonesia, H.E. Andreas Karabaczek, juga menjadi narasumber dalam program International Week 2015.

Sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang telah mendapatkan akreditasi AACSB, FEB UGM berkomitmen untuk menyiapkan pemimpin masa depan dengan wawasan global namun juga mampu menyelesaikan permasalahan lokal. Peserta International Week 2015 melakukan kunjungan ke beberapa usaha kecil dan menengah di Yogyakarta dan memberikan bantuan conseling kepada UKM UKM tersebut.  Selain itu mahasiswa juga diminta untuk melakukan observasi lapangan terkait fenomena bisnis kontroversial di masyarakat seperti isu barang bajakan (Counterfeiting), pasar gelap (Brown Market), TKI gelap (International Worker Mobility), Child Labor, Outsourcing, dan Corporate Corruption and Unethical Conduct.

Selain kegiatan akademik, peserta mahasiswa asing dan dalam negeri  juga wajib mengikuti kegiatan pembauran (immersion) seperti menanam padi, membajak sawah, menangkap bebek dan juga pelajaran membatik.  Bagi peserta mahasiswa UGM, mereka sudah dibiasakan seawal mungkin untuk tidak canggung berkomunikasi dengan mahasiswa asing, dan tetap diasah kepekaan sosialnya.

Sumber: Indah/OIAFEB