Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 4729
JEFRI DARMADI

Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (MM FEB UGM) gelar acara rutin Executive Series kemarin Jumat (20/4) di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB UGM. Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa ini megangkat tema "On Change Management" bersama Jefri Darmadi yang merupakan Presiden Director PT Jakarta Setibudi Internasional, Tbk. Acara dibuka dengan sambutan Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, M. Sc., Ph.

Dalam sabutannya beliau menjelaskan tentang perubahan era yang terjadi dengan cepat sehingga sebagai calon pemimpin kita harus bisa mengantisipasi agar tetap bertahan.

"Saat ini kita memasuki era 4.0 atau yang bisa dibilang revolusi industri ke empat. Lingkungan makro maupun mikro sedang berubah dan perubahannya permanen, sehingga diharapkan adanya executive series ini kita semua bisa belajar lebih dalam kepada ahlinya bagaimana kita harus bersikap terhadap perubahan ini," jelasnya.

Acara ini dimoderatori oleh Bayu Sutikno, Cand.Merc., Ph.D selaku Pengelola MM FEB UGM. Memasuki acara inti, Jefri Darmadi berbagi pengalamannya bagaimana mengelola usaha dan menghadapi tantangan di tengah perubahan seperti saat ini.

Dihadapan ratusan mahasiswa, Jefri memberikan beberapa isu terkait Size of Global Consulting Industry, Segment of Global Consulting Market, Misalignment in Organization: Shareholder, Senior Executives, Employees, dan juga membahas mengenai Why People Resist Change? Self-preservation, uncertainties, and lack of resources.

Jefri mengukapkan mengapa perubahan itu susah dilakukan. Hal ini karena didalam perusahaan ada tiga bagian penting yaitu pemegang saham, direksi dan karyawan dimana masing-masing mempunyai prioritas yang berbeda. Selain itu hal yang membuat perubahan terasa berat ialah ketidakpedulian antar departemen yang ada di dalam perusahaan.

"Perubahan itu satu kapal, kita gak bisa bilang aku departemen hukum, aku marketing jadi gak mau tahu. Terlebih bagi pemimpin, kita harus aware kepada semua departemen sehingga keputusan yang kita ambil bisa lebih obyektif karena kita ini dalam satu naungan yaitu perusahaan,” terangnya.

Jefri menambahkan "nothing stays the same in life, everything changes". Sehingga sebagai pemimpin kita harus mempunyai daya adaptasi, harus lebih sensitif terhadap perubahan yang berdampak pada diri kita. Dan yang paling penting menjadi seorang pemimpin ialah berkontribusi "how can I change this company".

Sumber: Mey