Cetak
Kategori: Berita
Dilihat: 2632

Tiga prodi di Universitas Gadjah Mada mendapat mendapat penilaian akreditasi dari ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance (AUN-QA). Proses visitasi dari lembaga akreditasi regional ini dilaksanakan dalam rangka mendapatkan pengakuan akreditasi standar AUN-QA dimana UGM tergabung bersama 28 universitas dari 8 negara di Asia Tenggara. Tiga prodi di UGM yang mendapat penilaian dari tim akreditasi AUN-QA adalah prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Prodi Teknik Industri, dan prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik.

Universitas Gadjah Mada memiliki sedikitnya 68 program studi namun hingga sampai saat ini baru 17 prodi yang sudah mendapatkan penilaian akreditasi AUN-QA. Wakil Rektor UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, mengatakanUGM berencana setiap tahun ada sekitar 6-7 prodi akan mendapat proses penilaian. “Kita butuh setidaknya sebelas tahun agar semua prodi bisa diakreditasi standar AUN-QA,” kata Iwan di Balai Senat UGM, Senin (19/5).

Penilaian akreditasi dari AUN-QA ini menurut Iwan dijadikan semacam tolak ukur dalam pengembangan program studi yang sesuai standar AUN-QA. “UGM tetap berkomitmen untuk mendorong terus dilakukan penilaian apalagi UGM menjadi bagian dari keanggotan AUN,” ungkapnya.

Ketua tim penilai AUN-QA, Prof. Dr. Tan Kya Chuan mengatakan lembaga AUN-QA merupakan satu satunya model akreditasi yang diakui antar perguruan tinggi di Asean. Audah ada 23 universitas yang tergabung dalam AUN yang secara rutin melakukan proses penilaian. Setiap dilakukan kunjungan penilaian melibatkan tim penilai lintas pergruan tinggi dari berbagai negara. “Kunjungan penilaian kali ini melibatkan enam anggota tim penilai dari Thailand, Singapura dan Filipina,” terangnya.

Kepala Kantor Jaminan Mutu dari Universitas Nasional Singapura ini menambahkan, lembaga AUN sejak 2009 hingga telaj melakukan 59 kunjungan penilaian atas beberapa prodi di beberapa perguruan tinggi. Adapun beberapa aspek yang menjadi tolak ukur penilaian adalah pengembangan kualitas program, standar mutu yang dipakai, sistem atau model pembelajaran, dan capaian pengembangan sumber daya manusia yang berkompten dan profesional.

Sumber: Gusti/UGM