fbpixel

Sejak akhir tahun 2019, masyarakat dunia dikejutkan oleh kehadiran virus Covid-19 yang terus bergulir hingga kini menjadi salah satu pandemi terbesar dalam sejarah umat manusia. Semua lapisan masyarakat terkena dampaknya dan terpaksa untuk mengadaptasikan segala aspek kehidupan. Pihak paling parah terkena dampak pandemi ini salah satunya adalah para usaha kecil dan menengah (UKM) yang berada di garis depan pembangunan ekonomi dunia. Hampir 67% UKM di seluruh dunia telah terdampak secara signifikan dan terancam harus menutup operasi mereka karena permintaan yang anjlok dan kesulitan untuk mengakses bahan baku (ITC, 2020).

Dalam mempertahankan usaha di tengah pandemi Covid-19 ini, para pemimpin UKM perlu berupaya untuk menyeimbangkan prioritas kesehatan sekaligus ekonomi. Mereka perlu menyesuaikan operasi bisnis sembari mencoba berinovasi dan menemukan peluang baru. Secara internal, para pemimpin UKM harus memperhatikan protokol kesehatan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Secara ekonomi, mereka juga harus mencari peluang baru dengan belajar beradaptasi dengan lingkungan eksternal, mentransformasikan bisnis secara digital, dan menciptakan produk inovatif untuk menghasilkan uang dalam situasi serba terbatas ini.

Hal-hal tersebut menjadi tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi para pemimpin UKM. Menyikapi hal tersebut, sebenarnya terdapat beberapa faktor penting yang terintegrasi dengan keberlangsungan usaha, yaitu organisational mindfulness, social learning, dan perilaku oportunistik. Tetapi, sayangnya hubungan antara ketiga faktor tersebut belum benar-benar dieksplorasi. Maka dari itu, sebuah penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji dan memahami hubungan antara organisational mindfulness, social learning, dan perilaku oportunistik dari para pemimpin UKM selama pandemi Covid-19. Penelitian ini harapannya akan dapat membantu UKM bertindak secara tepat dan berhasil bertahan melalui pandemi. Proses beserta hasil penelitian tersebut kemudian dituangkan ke dalam artikel jurnal yang berjudul "The Effect of Small Business Leaders' Organisational Mindfulness and Social Learning on Opportunistic Behaviour to Survive the Covid-19 Pandemic" oleh Luluk Lusiantoro, Bernardinus Maria Purwanto, dan Rokhima Rostiani.

Sebelum membahas penelitiannya lebih lanjut, yang dimaksud dengan organisational mindfulness sendiri berasal dari perspektif barat akan konsep mindfulness, yaitu keadaan pikiran yang fleksibel di mana kita secara aktif memperhatikan dan peka terhadap kondisi di saat ini. Organisational mindfulness berfokus pada interaksi antara individu agar secara sadar mengoordinasikan tindakan mereka dan menekankan peran penting para pemimpin untuk secara aktif merangsang tindakan penuh kesadaran (mindful) dalam menanggapi lingkungan yang terus berubah.

Selain itu, pembelajaran juga termasuk aspek penting dalam bisnis dan merupakan salah satu alasan utama mengapa usaha baru dengan peluang baru terus bermunculan. Faktor social learning, salah satu variabel dalam penelitian, berasal dari teori yang berpendapat bahwa individu dapat mempelajari informasi dan perilaku baru dengan mengamati individu lain. Social learning dapat terjadi melalui interaksi eksternal dan perannya sangat penting ketika terjadi disrupsi tak terduga seperti pandemi COVID-19.

Penelitian terhadap hubungan antara faktor-faktor tersebut dilakukan dengan metode wawancara dan survei secara daring. Survei daring dilakukan kepada 291 responden dari kalangan pemilik dan pengelola UKM di Indonesia. Sedangkan, wawancara daring secara semi-terstruktur dilaksanakan dengan 6 pemimpin UKM dari berbagai sektor usaha terkait topik keberlangsungan bisnis di tengah pandemi untuk lebih memahami fenomena ini. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan regresi dengan piranti lunak SmartPLS 3.0.

Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa organisational mindfulness dan social learning memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kemampuan pemimpin UKM untuk menemukan dan memanfaatkan peluang. Penelitian ini juga menunjukkan peran penting organisational mindfulness dan social learning sebagai kemampuan internal dan eksternal yang unik dalam menangani disrupsi seperti pandemi Covid-19. Terlebih lagi, penelitian ini berhasil berkontribusi dengan pertama kalinya mengungkap hubungan antara organisational mindfulness, social learning, dan perilaku oportunistik terkait konteks UKM menghadapi pandemi Covid-19.

Mengembangkan organisational mindfulness dan social learning dapat menjadi cara alternatif untuk manajemen krisis efisien bagi UKM yang mayoritas rentan terhadap masa krisis. Berdasarkan penelitian tersebut, penerapan organisational mindfulness sangat penting selama pandemi Covid-19 ini dengan mengungkap peluang tersembunyi sekaligus juga memastikan kesehatan keseluruhan organisasi dan menghindari penyebaran virus yang lebih luas.

Tak hanya itu saja, hasil penelitian juga menyatakan bahwa para pemimpin UKM perlu secara proaktif belajar dari lingkungan sosial mereka. Dalam situasi pandemi ini, informasi ada di mana-mana dan sangat cepat diperbarui. Untuk bisa bertahan, para pemimpin UKM harus tetap melangkah maju dengan selalu menemukan juga memanfaatkan setiap peluang untuk mempertahankan usahanya.

--

Penulis Paper: Luluk Lusiantoro, Bernardinus Maria Purwanto, dan Rokhima Rostiani
Diterbitkan pada Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. ahead-of-print No. ahead-of-print.
Tautan https://doi.org/10.1108/JSBED-02-2021-0061