• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Survei Tak Akan Surut Meski Terjadi Pandemi

  • Berita
  • 26 Juni 2020, 20.25
  • Oleh : Admin
Metode Pengumpulan Data

Pada Kamis (25/6) Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan SinarKu (Seminar dan Kuliah Umum) dengan tajuk “Pengumpulan Data Primer Melalui Survei”. SinarKu kali ini membahas tentang cara pengumpulan data primer melalui survei dan bagaimana data dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi menyebabkan SinarKu tidak dapat dilaksanakan secara offline, oleh karena itu pelaksanaan secara online menggunakan platform Cisco Webex menjadi pilihan utama. Meski begitu, hal tersebut tidak memengaruhi antusias peserta untuk hadir dalam seminar, terbukti 142 peserta turut meramaikan diskusi, baik dari kalangan akademisi, maupun masyarakat umum. Shima Dewi Mutiara Trisna, SE., M.Sc hadir sebagai moderator yang memimpin diskusi bersama narasumber, yakni Anna Triana Falentina, Ph.D. dari Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei Badan Pusat Statistik.

Anna mengawali diskusi dengan membahas terkait data yang saat ini menjadi komoditas terpenting untuk dasar pengambilan keputusan. Ia membagi secara umum bahwa ada tiga jenis pengumpulan data, yakni data registrasi, data sensus, dan data survei. Menurutnya, ketiga data tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Data Registrasi adalah pencatatan secara individu oleh setiap institusi, menghemat waktu dan biaya, namun memiliki karakteristik terbatas. Data Sensus lebih menggunakan metode pengumpulan data yang mencakup seluruh populasi, meskipun memiliki ketelitian yang kurang, tetapi positifnya, data sensus dapat menyajikan data sampai wilayah terkecil, sedangkan Data Survei adalah data yang diperoleh dengan mengumpulkan data dari sebagian populasi dengan tujuan untuk memperoleh variabel yang lebih rinci dan sesuai dengan kebutuhan. Anna memberi contoh data survei dengan kasus kriminalitas. “Kita ambil contoh data kriminalitas, dari sejumlah sampel yang diambil, kita memerlukan sampel lebih banyak untuk dapat memperoleh data yang jarang terjadi”, jelasnya.

Kemudian, Anna melanjutkan pembahasan mengenai tahapan pelaksanaan survei, diantaranya adalah tahap perencanaan yang memuat penentuan tujuan survei dan target populasi, tahap persiapan mulai dari pemilihan sampel hingga pengawasan di lapangan, tahap pelaksanaan yang memuat pengumpulan data di lapangan, serta tahapan pengolahan hingga penyajian. Anna juga memaparkan cara untuk mendesain survei. Hal pertama adalah menentukan tujuan survei, apa yang akan dihasilkan dari survei, apa target populasi, dan apa level generalisasi yang akan disajikan. Kemudian, hal selanjutnya yang diperlukan adalah menyiapkan kerangka sampel yang berhubungan dengan target populasi survei, dan menentukan berapa jumlah sampel yang cukup untuk menggambarkan populasi. Pada bagian ini, Anna mengkritisi terkait kebiasaan yang dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan jumlah sampel.

“Biasanya untuk penelitian mahasiswa menggunakan Rumus Slovin. Namun, bila dilihat dari pelaksanaan desain sampel secara ideal, Rumus Slovin tidak mencerminkan apapun terhadap karakteristik unit penelitian kita”, ungkapnya. Ia menyarankan untuk menggunakan metode Multiple Indicator Cluster Survey (MICS) untuk lebih mendapatkan karakteristik dan informasi. Tak cukup sampai di situ, Anna juga menambahkan bahwa ada faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap desain survei, yaitu alokasi sampel, pemilihan sampel, sampling error, dan metode pengumpulan data. Dari pemaparan tersebut, Anna menyimpulkan bahwa inti dari perancangan survei adalah bagaimana kita dapat mengambil kesimpulan terhadap populasi dari penggunaan data sampel, serta memastikan bahwa tujuan survei terpenuhi dengan presisi yang baik.

Ketika ditanya tantangan apa yang terjadi saat pandemi Covid-19, Anna menuturkan bahwa pandemi Covid-19 ini bukan sebuah halangan. Menurutnya, walaupun saat ini terjadi perubahan dalam moda pengumpulan data, survei tetap penting dan tak akan pernah surut meski terjadi pandemi. Bahkan, survei akan semakin banyak dilakukan, khususnya untuk pemerintah. Hal ini disebabkan pemerintah membutuhkan survei untuk reaksi tanggap pembuatan kebijakan, baik saat pandemi maupun pasca pandemi, serta butuh instrumen untuk melanjutkan data series. Ia menambahkan bahwa pandemi juga akhirnya memaksa untuk mendesain ulang survei dengan menyesuaikan strategi sampling dan moda pengumpulan data yang relevan. “Pandemi ini butuh pendekatan yang lebih fleksibel, tapi berdampak kecil pada kualitas data”, ujarnya. Namun, ia mengingatkan bahwa akses publik terhadap teknologi juga harus diperhatikan karena ketika penetrasi internet sangat rendah, maka survei dengan moda internet atau mobile akan meningkatkan bias. Harus dipastikan bahwa penduduk dengan latar belakang yang tidak menguntungkan dapat masuk dalam frame ketika moda tersebut digunakan.

Sumber: Sony Budiarso/Leila Chanifah Z.

Views: 184

Related Posts

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Qisha Quarina

Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Di tengah meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri, data statistik ketenagakerjaan nasional justru menunjukkan tren positif dengan  tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan.

Berita Terkini

  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
  • FEB UGM Terima Kunjungan FEB Unesa dan FEB UMP
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
  • FEB UGM Terima Kunjungan FEB Unesa dan FEB UMP
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan