Partisipasi Global Value Chain di Masa Pandemi Covid-19
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 6025
Hari Selasa (28/06), Laboratorium Ilmu Ekonomi, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menyelenggarakan webinar Belajar Bersama di Departemen Ilmu Ekonomi (BersemIE). BersemIE merupakan salah satu acara untuk memfasilitasi civitas akademika, terutama dari Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, yang ingin berbagi mengenai riset ataupun studi yang telah mereka lakukan. Pada webinar kali ini, BersemIE membahas sebuah paper berjudul "Global Value Chains Participation during the Covid-19 Pandemic: A Dynamic Panel Approach" yang ditulis oleh Josephine Wuri, M.Si, bersama dengan Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D., dan Amirullah Setya Hardi, Cand.Oecon., PhD.
Paper yang terbit dalam Jurnal Economies tersebut merupakan salah satu riset yang sangat relevan karena masa pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir dan keadaan perekonomian negara sangat terdampak dengan adanya restriksi-restriksi yang timbul akibat pandemi tersebut. Berdasarkan penjelasan Josephine, Global Value Chains (GVC) atau rantai nilai global adalah jaringan tahapan produksi barang dan jasa dari desain produk hingga distribusi barang ke konsumen akhir yang diproduksi dan dirakit di berbagai negara (lintas batas internasional). GVC mencakup keterkaitan perdagangan, spesialisasi, pertumbuhan antar negara, dan menentukan bagaimana suatu negara berpartisipasi dalam jaringan produksi global.
Secara lebih lanjut, Josephine menjelaskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, munculnya rantai nilai global telah mengubah pola perdagangan internasional. Saat ini, produksi barang melibatkan pembagian produksi internasional, yang memungkinkan negara-negara untuk melacak distribusi nilai tambah ke perdagangan internasional. Namun, pandemi Covid-19 telah menurunkan intensitas perdagangan antar negara dan dapat mengganggu banyak sektor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan dynamic panel dengan metode generalized method of moment estimator untuk menyelidiki dampak pandemi terhadap partisipasi GVC.
Di akhir penjelasan, Josephine menyimpulkan beberapa poin penting dari keseluruhan risetnya, yaitu di antaranya adalah kondisi ekonomi pandemi Covid-19 yang berfluktuasi dapat mengganggu stabilitas output global dan menyebabkan kemungkinan pertumbuhan perdagangan negatif. Lebih lanjut, guncangan di pusat-pusat manufaktur dunia suatu negara dapat menyebar ke negara lain karena masing-masing negara saat ini terhubung ke GVC. Hasil empiris menggambarkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan rata-rata penurunan partisipasi GVC. Hasil riset mendapatkan bahwa negara-negara di Amerika Utara memiliki rata-rata partisipasi GVC tertinggi dari perspektif forward linkage. Sementara itu, negara-negara di EU memiliki nilai backward linkage tertinggi.
Selain itu, setelah memberi penjelasan tentang risetnya, Josephine juga memberikan beberapa rekomendasi terkait topik partisipasi GVC. Yang pertama, pemerintah di seluruh dunia harus memperluas ekspor nilai tambah untuk meningkatkan partisipasi GVC, terutama di sektor-sektor unggulan. Yang kedua, institusi berkualitas tinggi juga harus diwujudkan untuk menerapkan GVC yang Tangguh. Yang terakhir, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan posisi suatu negara dalam GVC sehingga setiap pemerintah dapat meningkatkan keunggulan komparatifnya. Webinar BersemIE diakhiri dengan sesi diskusi serta tanya jawab antara partisipan dan penulis paper.
Reportase: Kirana Lalita Pristy