• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Mewujudkan Kota Cerdas di DKI Jakarta

  • Berita
  • 14 Maret 2016, 14.26
  • Oleh : Admin

Problematika makin padatnya penduduk di Daerah Kawasan Ibukota (DKI) Jakarta bukan merupakan isu yang baru. Sebagai provinsi yang menampung lebih dari sepuluh juta populasi Indonesia, DKI Jakarta kian menjadi semakin pekat akan polusi dan macet. Tercatat tingkat pertumbuhan mobil di DKI Jakarta mencapai 170 mobil per hari sehingga tidak mengherankan apabila ibukota Republik Indonesia tersebut

terasa sumpek. Selain itu, di Jakarta Barat tercatat kepadatan penduduk pun mencapai 18.335 penduduk per km2.

Itulah pembuka yang diberikan Prof. Mudrajad Kuncoro, selaku moderator dalam seminar yang bertajuk “Sistem Pengelolaan Bantuan RT/RW Memajukan Ekonomi Rakyat: Pengalaman DKI Jakarta”. Seminar yang dilaksakana (3/3) ini dilakukan sebagai forum diskusi dari para pakar guna membahas smart city sebagai solusi untuk pengelolaan suatu kota.

Dalam seminar ini hadir pula Setiaji, S.T., M.Si., Kepala UPT Jakarta Smart City, untuk membagikan perjalanan DKI Jakarta dalam mengembangkan konsep smart city. Pada awal penjelasannya, ia menyampaikan terdapat sebuah filosofi yang dibawa dalam pengembangan DKI Jakarta menjadi kota cerdas. Filosofi tersebut adalah “untuk menjadi suatu negara yang sukses, suatu negara tersebut harus memiliki pertahanan dan kepercayaan”. Pertahanan yang dimaksud di sini adalah pertahanan pangan, keamanan, dan aspek-aspek lainnya. Sedangkan kepercayaan yang dirujuk di sini ialah kepercayaan dari masyarakat.

“Kunci dari kepercayaan ini adalah transparansi,” ujar Setiaji. Masyarakat memiliki peran besar dalam pembangunan ini, kepercayaan dari merekalah yang akan bisa membawa pembangunan smart city bisa diinisiasi dari bawah. Inilah yang mendorong DKI Jakarta untuk merilis aplikasi QLUE. Aplikasi ini merupakan media sosial yang digunakan untuk menampung suara (keluahan) warga akan masalah-masalah yang dihadapinya. QLUE berusaha menempatkan pemerintah di tengah-tengah masyarakat supaya dapat merespon dengan cepat dan akan mengubah kota menjadi lebih baik. “Sebab smart city tidak mungkin jika tanpa transparansi informasi,” tambahnya.

QLUE hadir di tengah masyarakat juga dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah di kala kepercayaannya kepada pemerintah terus menurun. Sistem QLUE merupakan berbasis geospasial. Artinya, pelapor harus memberikan informasi di mana masalah kota tersebut berlangsung sehingga petugas dapat langsung memantau dan memperbaiki permasalahan kota tersebut. Laporan hasil penyelesaian pun harus diberikan oleh petugas melalui aplikasi tersebut sehingga pelapor dapat memantaunya dan merasakan secara langsung hasilnya.

Yeri, sebagai pengembang aplikasi QLUE menyampaikan, “informasi yang realtime yang ingin kami berikan, sehingga masyarakat pun dapat langsung berhubungan dengan kepala RT/RW masing-masing.” Saat ini QLUE sedang banyak digunakan untuk memetakan bencana banjir DKI Jakarta. Para aparatur RT/RW melaporkan keadaan yang ada di daerahnya supaya masyarakat dapat mengetahuinya dan pemerintah dapat menanggulangi masalah tersebut di kemudian hari.

“Jakarta Smart City belum berjalah sesuai harapan, utamanya masalah integrasi,” jelas Totok Sediyantor, Business Manager IBM Indonesia yang turut menjadi pembicara dalam seminar ini. Berdasarkan konsep dasar smart city milik IBM, kota cerdas harus memenuhi beberapa hal sebagai berikut: instrumented (terfasilitasi dengan suatu alat), interconnected (informasi tersentral), dan intelligent.

DKI Jakarta telah memiliki sistem yang kuat dalam mengumpukan informasi dari warga dan SKPD. Untuk itu salah satu solusi utama yang dapat dilakukan untuk mencapai perwujudan Jakarta menjadi kota cerdas adalah dengan mengubah data menjadi actionable insights. Menurut laporan IBM, saat ini posisi DKI Jakarta telah pada tahap instrumented. Oleh karena itu, faktor interconnected, dan intellegent harus terus digenjot untuk menjadikan Jakarta menjadi kota yang lebih cerdas.

Sumber: Nela/FEB

Views: 227

Related Posts

Nurul Indarti

Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia

Penelitian Selasa, 7 Oktober 2025

Di balik keindahan motif batik yang lahir dari tradisi turun-temurun, tersimpan dilema besar yaitu limbah pewarna kimia yang kerap mencemari sungai di sekitar sentra produksi.

IICP-HUE dan BEM FEB UGM

FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025

Berita Selasa, 7 Oktober 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Hiroshima University of Economics (HUE) berhasil menghadirkan pengalaman lintas budaya melalui Indonesia International Contribution Project (IICP-HUE) 2025.

Pengurus Baru Kafegama MEP UGM

KAFEGAMA MEP Lantik Pengurus Baru 2025โ€“2028

Berita Senin, 6 Oktober 2025

Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Magister Ekonomi Pembangunan (KAFEGAMA MEP) resmi melantik Pengurus Harian dan Pengurus Daerah KAFEGAMA MEP Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Periode 2025-2028.

PEOPLE PLEASER

Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental

Berita Jumat, 3 Oktober 2025

Dalam kehidupan perkuliahan, mahasiswa kerap dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari ajakan hangout, nongkrong sepulang kuliah, hingga perjalanan mendadak di akhir pekan.

Berita Terkini

  • Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia
    7 Oktober, 2025
  • FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025
    7 Oktober, 2025
  • KAFEGAMA MEP Lantik Pengurus Baru 2025โ€“2028
    6 Oktober, 2025
  • Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental
    3 Oktober, 2025
  • MBG Gagasan Besar dan Realita
    3 Oktober, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

๐Ÿ’ฌ Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo ๐Ÿ‘‹
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju