
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program Economics & Business Journalism Academy yang menjadi kelas singkat bagi para jurnalis untuk mengupas isu-isu terkini bidang ekonomi dan bisnis secara mendalam bersama ahli di bidang terkait. Edisi perdana program ini digelar pada Jumat (14/3/2025) mengulas tema “APBN & Ekonomi Indonesia” yang menghadirkan ekonom yang juga dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr. Evi Noor Afifah, S.E., M.S.E., sebagai narasumber.
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan EB Journalism Academy hadir menjadi wadah diskusi untuk memberikan pemahaman komprehensif khususnya tema-tema aktual di bidang ekonomi dan bisnis. Pada edisi pertama ini, EB Journalism Academy membahas tentang struktur dan dampak APBN terhadap perekonomian nasional.
“Program ini dikemas dalam bentuk pemaparan materi dan FGD agar rekan-rekan wartawan memiliki pemahaman dan menghasilkan output penulisan berita yang lebih komprehensif,” jelasnya, Jum’at (14/3) di FEB UGM.
Gumilang menambahkan bahwa program ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut. Ia menjelaskan bahwa sebagai sekolah bisnis, FEB UGM tidak hanya berfokus pada publikasi akademik namun juga berperan aktif dalam diskusi kebijakan.
“Kami ingin memperkenalkan bahwa aktualisasi riset para dosen tidak terbatas pada publikasi jurnal akademik, tetapi juga dikomunikasikan melalui media yang luas agar dapat menjangkau masyarakat secara efektif,” tuturnya.
Sementara pada pada EB Journalism Academy, Evi mengulas isu APBN di Indonesia berfokus pada kerangka konseptual kebijakan fiskal, transmisi asumsi dasar ekonomi makro terhadap postur APBN, dan evaluasi kualitas APBN.
“Kegiatan ini dapat menjembatani dunia akademik dan media sebagai salah satu pilar akuntabilitas publik sehingga berbagai informasi yang disampaikan mengenai APBN dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia,” terang Evi.
Evi juga menekankan pentingnya peningkatan efektivitas kebijakan APBN agar memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Belanja publik harus berfokus pada kualitas dan outcome dalam perencanaan pembangunan daripada hanya berorientasi pada kuantitas dan output.
“Kinerja pemerintahan yang baik lahir dari kombinasi kapasitas institusional dan political will (kemauan politik) yang kuat,” pungkasnya.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals: