
Generasi muda saat ini akrab dengan investasi digital seperti saham atau kripto. Namun, tidak banyak generasi muda yang melirik emas syariah sebagai instrumen keuangan jangka panjang. Padahal, instrumen ini punya potensi besar di Indonesia stabil, sesuai syariah, dan cocok untuk tabungan jangka panjang.
Kondisi ini mendorong tiga mahasiswa FEB UGM untuk mengkaji lebih jauh faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya minat generasi muda untuk berinvestasi di emas syariah. Dari kegelisahan itu lahirlah ide penelitian yang kemudian mereka tuangkan dalam karya tulis berjudul “Pengaruh Tingkat Literasi Ekonomi Syariah, Motivasi, Inklusivitas, dan Persepsi Risiko terhadap Minat Investasi Emas Syariah.” Berbekal karya inilah, tim Cakrawala Inklusif yang beranggotakan Angeline Natama Silaban (Ilmu Ekonomi 2023), Vina Ashima Fibranawa (Akuntansi 2023), dan Ahmad Rabbani Zainudin (Akuntansi 2024) sukses menyabet Juara 3 di Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) DIY 2025 dan Juara 3 Harapan di Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) XXIV 2025.
Angeline menjelaskan mereka menyoroti empat faktor utama terkait rendahnya minat generasi muda melirik emas syariah. Faktor tersebut adalah minim literasi, motivasi yang rendah, persepsi risiko yang tinggi, serta keterbatasan akses.
“Minat generasi muda untuk berinvestasi emas syariah rendah. Padahal, emas syariah bisa jadi pilihan investasi yang aman sekaligus inklusif bagi anak muda,” jelasnya.
Angeline mengatakan dalam penelitian yang dilakukan ia dan tim menggunakan metode kuantitatif yakni ordered logit model, random forest, hingga uji SMOTE supaya hasilnya lebih valid. Hasilnya, minimnya literasi, motivasi yang rendah, persepsi risiko yang tinggi, serta keterbatasan akses terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat investasi emas syariah di kalangan mahasiswa.
Mereka pun menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait hal tersebut. Pertama, program literasi berbasis kampus agar mahasiswa lebih mengenal instrumen investasi syariah sejak dini. Kedua, insentif investasi mikro untuk mendorong partisipasi awal. Ketiga, penguatan platform digital syariah yang ramah pemula agar akses investasi semakin mudah dan sesuai gaya hidup generasi muda. Bagi mereka, tujuan akhirnya sederhana yakni mahasiswa tidak hanya mejadi konsumen finansial, tetapi juga ikut aktif mendorong inklusi keuangan nasional.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals