Menjalani perkuliahan di kampus bukan hanya soal mengejar prestasi akademik, tetapi juga menjaga keseimbangan diri. Hal inilah yang disampaikan Educator dan Social Activist, Rennta Chrisdiana Awie, M.Sc., dalam kegiatan FEBinvinity: Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP-K di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM, Sabtu (20/09/2025).
Rennta menekankan bahwa perjalanan setiap mahasiswa penuh dengan aktivitas padat sejak pagi hingga sore hari. Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa untuk menjaga kestabilan psikologis selama menempuh studi. Ia pun memberikan tips dalam menjalani studi dengan mengenali potensi diri hingga menjaga kebahagiaan diri. Dalam hal ini mindfulness menjadi kunci sehingga dapat menjalani kuliah dengan lebih terarah, produktif dan mendapatkan pencapaian bermakna.
Ia pun mengingatkan mahasiswa untuk rutin melakukan check-in dengan diri sendiri yaitu memberi waktu untuk merasakan emosi, memahami apa yang benar-benar dirasakan, dan mengajukan pertanyaan sederhana pada diri. Menurutnya, emosi adalah penggerak utama tindakan, sehingga mahasiswa yang mampu mengenal dan memimpin diri akan lebih siap menghadapi tantangan.
“Perjalanan kuliah memang berat, tapi dengan kemampuan memimpin diri, setiap mahasiswa bisa bertahan sekaligus berkembang,” tambahnya.
Lebih jauh, Rennta menekankan pentingnya menghargai diri sebagai anugerah terbesar. Ia menyinggung adanya tekanan sosial yang sering membuat mahasiswa takut mengekspresikan diri.
“Jangan biarkan komentar orang lain mengecilkan potensi Anda. Tetaplah menjadi diri sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengajak peserta membayangkan pengalaman apa yang ingin dicapai selama kuliah di FEB UGM. Bagaimana mahasiswa ingin tumbuh dalam satu tahun ke depan dan kontribusi apa yang ingin diberikan bagi fakultas dan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan tidak hanya fokus pada hal-hal yang belum dimiliki, melainkan mensyukuri dan memanfaatkan apa yang sudah ada pada diri. Dengan kesadaran seperti itu, mahasiswa akan lebih mampu menjaga self-esteem, membangun relasi sehat dengan teman, dosen, maupun komunitas kampus, serta menghadapi stres akademik dengan optimisme.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals






