Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, sekelompok mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menghadirkan inovasi kuliner yang memadukan cita rasa, nilai gizi, dan kepedulian lingkungan. Melalui usaha rintisan bertajuk Milky Moo, mereka menawarkan produk minuman dan makanan berbahan dasar susu murni segar yang dikemas secara kreatif dan ramah lingkungan.
Milky Moo didirikan oleh lima mahasiswa Porgram Studi Manajemen yaitu Amanda Divanty, Rashid Abinaya Rahman, Maria Erika Widierasti, Farah Erfa Nafisyah, dan Yusuf Juve Rifai. Produk ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mahasiswa akan pilihan minuman sehat dan bergizi di lingkungan kampus.
Hadirkan Produk Sehat
CEO Milky Moo, Amanda mengungkapkan alasan ia dan tim mengembangkan bisnis kuliner berbahan susu berawal dari keprihatinan akan masih rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia dibandingkan negara-negara Asia Tenggara. Data BPS tahun 2020 mencatat tingkat konsumsi susu nasional hanya mencapai 16,27 kg per kapita, jauh di bawah Malaysia (36,2 kg), Myanmar (26,7 kg), dan Thailand (22,2 kg).
“Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya pada kelompok usia produktif seperti mahasiswa. Salah satu faktor penyebab rendahnya konsumsi susu adalah keterbatasan akses terhadap produk susu berkualitas dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Sementara di lingkungan kampus, termasuk di UGM, pilihan minuman sehat di kantin masih minim dan didominasi oleh minuman tinggi gula. Berdasarkan survei internal yang dilakukan tim Milky Moo terhadap 100 mahasiswa UGM, sebanyak 78% responden menginginkan alternatif minuman sehat dan bergizi di kantin kampus. Menjawab kebutuhan tersebut, Milky Moo hadir menawarkan minuman berbasis susu segar dari peternak lokal Yogyakarta yang bergizi, terjangkau, dan dikemas ramah lingkungan, dengan beragam varian rasa sesuai selera generasi muda.
Beroperasi di Kantin Biru FEB UGM, Milky Moo menawarkan beragam produk berbahan dasar susu murni dengan varian rasa yang menarik seperti susu cokelat, strawberry, oreo, matcha, yogurt, dan yakult. Selain minuman, mereka juga menghadirkan egg waffle renyah serta soft serve ice cream yang lembut dengan aneka pilihan rasa seperti vanilla, strawberry, dan chocolate yang disajikan dalam cone waffle menjadikannya pilihan ideal untuk dinikmati saat bersantai atau mengerjakan tugas di kampus.
Setiap produk diolah dengan bahan segar dan disajikan secara live preparation, menghadirkan pengalaman interaktif bagi pelanggan. Dengan harga terjangkau, Milky Moo ingin menjangkau lebih banyak mahasiswa tanpa mengorbankan kualitas bahan baku maupun cita rasa.
Dalam merintis bisnis ini, tim Milky Moo mendapat bimbingan langsung dari para praktisi industri susu segar, antara lain Satrio Sakti Utomo, pendiri Tom’s Milk, dan Lukman Irvan, pemilik Susu Asik Jogja. Melalui diskusi dengan kedua mentor tersebut, tim memperoleh banyak wawasan tentang pengolahan susu, manajemen operasional, hingga strategi mempertahankan kualitas produk.
Bisnis dengan Kepedulian Sosial dan Lingkungan
Komitmen Milky Moo tidak berhenti pada aspek bisnis. Mereka juga mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam setiap proses. Produk dikemas menggunakan paper cup ramah lingkungan, dan pelanggan yang membawa tumbler pribadi akan mendapatkan potongan harga khusus.
Selain itu, Milky Moo berkolaborasi dengan sesama mahasiswa UGM dalam program pengelolaan limbah dan turut menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) bertajuk “Berbagi Susu”, yang terinspirasi dari gerakan sosial 1000 Susu. Melalui program ini, Milky Moo rutin menyalurkan sebagian keuntungan untuk memberikan susu dan bahan pangan ke panti asuhan di Yogyakarta
Meski baru beroperasi di lingkungan FEB UGM di awal tahun 2024, Milky Moo telah memperoleh sambutan positif dari mahasiswa. Strategi pemasaran kreatif, promosi kolaboratif dengan organisasi kemahasiswaan, dan kehadiran aktif di media sosial membuat brand ini semakin dikenal di kalangan muda.
Dalam jangka panjang, tim Milky Moo menargetkan ekspansi ke kampus lain seperti UNY dan UII, serta membuka peluang kemitraan dan kolaborasi bisnis.
“Kami ingin menjadikan Milky Moo sebagai brand yang tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga membawa pesan tentang pentingnya gaya hidup sehat dan berkelanjutan,” pungkas Amanda.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
