• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Makalah Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Mengupas Tuntas Peluang dan Tantangan Ekonomi Hijau

  • Berita
  • 8 Juli 2022, 09.42
  • Oleh : Admin
Prof Arief Anshory Yusuf

Pada Kamis (7/7), Bidang Kajian Microeconomics Dashboard Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan program bertajuk Meet The Expert #2. Meet The Expert #2 mengkaji mengenai polemik Ekonomi Hijau. Acara ini mengundang Prof. Arief Anshory Yusuf, S.E, M.Sc., Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Meet the Expert #2 dimoderatori oleh Shima Dewi Mutiara Trisna, S.E., M.Sc. Meet The Expert #2 membahas pertanyaan besar apakah Green Economy ini feasible untuk negara berkembang seperti Indonesia, serta peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia jika menerapkan Ekonomi Hijau.

Prof. Arief Anshory Yusuf memulai acara dengan memaparkan konsep mengenai Green Economy yaitu sebagai sistem ekonomi hijau, yang sesuai prinsip ekonomi, bertujuan mengalokasikan sumber daya secara optimal. Prof. Arief Anshory Yusuf menjelaskan bahwa ekonomi yang berdasar pada algoritme harga pasar kerap kali gagal menilai sumber daya dalam lingkungan misalnya udara bersih. Lantas, Prof. Arief Anshory Yusuf menjelaskan Wagner’s Law yang menyatakan bahwa pada umumnya semakin kaya suatu negara, ditandai dengan semakin tinggi Produk Domestik Bruto (PDB) nya semakin berkembang negara tersebut, maka semakin sehat, semakin cerdas, dan semakin canggih pula politik kolektifnya. Namun hal ini berbentur dengan Paradoks Easterlin yang menyatakan bahwa disamping kenaikan PDB Jepang dalam kurun 1958 hingga 1990, survei kepuasan hidup masyarakat Jepang cenderung stagnan dalam kurun waktu yang sama.

Prof. Arief juga menggarisbawahi kegagalan algoritme harga dalam membaca kerugian ekonomi dan humanis dalam kejadian Polusi Asap Asia Tenggara 2015 yang menimbulkan kematian prematur sebesar lebih dari 100.000 jiwa. Hal ini tentu harusnya dipertimbangkan sebagai kerugian ekonomi dan ketidakadilan. Maka merangkum kasus-kasus di atas secara keseluruhan, sistem harga pasar yang menganut sistem free unregulated menimbulkan beberapa problema diantaranya: abai terhadap keadilan, tidak bisa menyempurnakan diri sendiri, tidak bisa menciptakan pasar sendiri, dan tidak bekerja dengan baik dalam informasi asimetrik. Maka, terdapat urgensi penerapan ekonomi hijau yang memandang bahwa tidak semua nilai bersumber dari harga pasar. Sebab kenyataannya, seringkali sumber daya yang paling berharga di dunia, misalnya udara bersih, tidak dapat dinilai dengan harga pasar.

Wacana ekonomi hijau sejatinya tidak menawarkan revolusi pada sistem ekonomi kapitalis, tegas Prof. Arief. Ekonomi hijau bertujuan ‘memberi warna’ pada ekonomi kapitalis yang diaplikasikan oleh mayoritas negara di dunia, agar memiliki perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Menilik sebuah analisis kasus, ekonomi hijau pada awalnya memerlukan biaya investasi yang besar. Ditambah, ekonomi hijau diproyeksikan menghasilkan profit yang lebih sedikit dibanding ekonomi konvensional. Namun, secara jangka panjang serta menimbang kemungkinan bencana alam dan kerusakan lingkungan, ekonomi hijau memiliki keunggulan ekonomis yang cukup tinggi dibanding ekonomi konvensional. Di Indonesia, sistem ekonomi hijau juga mendapat dukungan konstitusional sebab ekonomi hijau tertulis secara eksplisit dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 4.

Pada akhir sesi, Prof. Arief memaparkan bahwa terdapat setidaknya empat tantangan yang harus dihadapi dalam penerapan ekonomi hijau. Tantangan pertama yaitu paradigma ekonomi konvensional. Beberapa tantangan lainnya yaitu ekonomi politik, domestic policy space, serta komitmen. Namun terdapat strategi yang dapat mengatasi keempatnya. Paradigma konvensional dapat diatasi dengan hadirnya negara ketika ekonomi sedang tidak berfungsi dengan baik. Tantangan ekonomi politik dapat dihadapi dengan perencanaan, monitor, dan kontrol target pencapaian, serta peningkatan partisipasi publik. Domestic policy space dapat diatasi dengan penerapan kebijakan fiskal yang akurat dan relevan. Terakhir, komitmen dapat ditanam dengan peningkatan alokasi anggaran secara progresif terhadap proteksi lingkungan. Pemaparan mengenai tantangan ekonomi hijau sekaligus menjadi pungkasan sesi pemaparan webinar. Pada akhirnya, Meet the Expert #2 ditutup dengan sesi tanya-jawab oleh audiens.

Reportase: Hayfaza Nayottama

Views: 720

Related Posts

Softskill - Interview Skill FEB UGM 2025

Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa

Berita Jumat, 14 November 2025

Kemampuan berkomunikasi efektif, memahami diri, dan menyampaikan nilai secara meyakinkan menjadi kunci sukses dalam proses wawancara kerja. Kesadaran inilah yang ingin ditumbuhkan melalui kegiatan Mandatory Soft Skills: Interview Skills, yang digelar Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM bersama Lutfi Anggriawan, MR 5, CFP, CHRM, Branch Office Head (Assistant Vice President) BRI Cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang juga alumni Manajemen FEB UGM.

Lutfi, menyampaikan interview skills merupakan kemampuan kandidat untuk mempresentasikan diri dan kompetensinya secara efektif dalam proses wawancara, termasuk dalam komunikasi verbal, non-verbal, serta kemampuan menjawab pertanyaan dengan tepat dan terarah.

Tim Basket Putra FEB UGM

Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025

Prestasi Jumat, 14 November 2025

Tim Basket Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang di Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) 2025.

Pengukuhan Guru Besar Gugup Kismono

Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy

Berita Kamis, 13 November 2025

Dunia kerja masa kini tengah menghadapi tantangan besar akibat perubahan orientasi hidup generasi muda dan meningkatnya tekanan digital. Perubahan besar dalam dunia kerja ini menuntut cara pandang baru terhadap keseimbangan hidup.

Entrepreneurs Table

Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025

Berita Rabu, 12 November 2025

Kelompok LAZE, RB Nusantara, dan Bantoo dinobatkan sebagai tiga pemenang Program Pra-Inkubasi Young Entrepreneur Show! (YES!) 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).

Berita Terkini

  • Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa
    14 November, 2025
  • Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025
    14 November, 2025
  • Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy
    13 November, 2025
  • Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025
    12 November, 2025
  • Milky Moo, Usaha Mahasiswa FEB UGM dengan Sentuhan Sehat dan Ramah Lingkungan
    12 November, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju