Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM sebagai bagian dari UGM memiliki komitmen kuat menjadi kampus yang berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan visi misi baru yang ditetapkan untuk menjadi fakultas ekonomika dan bisnis terkemuka sekaligus menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA., mengatakan FEB UGM dengan misi barunya berkomitmen mendukung upaya-upaya yang bersifat berkelanjutan dalam berbagai aspek pengelolaan institusi. “Dukungan tersebut kita wujudkan dalam berbagai kegiatan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya, Rabu (8/5) di Kampus FEB UGM.
Dalam upaya mewujudkan kampus berkelanjutan, FEB UGM mengambil perencanaan komprehensif untuk kurikulum, tata kelola, pengembangan budaya di kalangan mahasiswa, dosen, dan staf profesional FEB hingga fasilitas kampus yang berkelanjutan. Inisiatif tersebut dilakukan tidak hanya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Salah satu inisiatif yang diwujudkan adalah dengan menyelenggarakan program ASEAN Master in Sustainability Management bersama University of Agder dan AUN-BE yang menawarkan program MBA kolaboratif. Program ini menyatukan berbagai perspektif akademis dan praktis guna menghadapi tantangan berkelanjutan. Pendekatan multidisiplin mulai dari ilmu sekolah bisnis seperti keuangan, pemasaran hingga strategi dan etika bisnis yang digabungkan dengan pengetahuan serta pengalaman dari ilmu-ilmu lingkungan seperti kehutanan, agronomi, dan teknik, menjadikan keunggulan dan keunikan dari program master ini.
Inisiatif lain adalah menjalin kerja sama internasional dalam topik keberlanjutan. Misalnya, kerja sama double degree Program Studi Master dengan University of Glasgow dengan penetapan topik unggulan penelitian di bidang keberlanjutan dan pengembangan pemimpin masa depan, serta pengelolaan sampah yang menjunjung prinsip keberlanjutan.
“Hal ini sesuai dengan komitmen FEB UGM untuk berpegang teguh pada lima nilai dasar salah satunya kepedulian sosial (social concerns),” terangnya.
Didi mengatakan FEB UGM memiliki komitmen dan kesungguhan untuk berpartisipasi serta terlibat secara aktif dalam penanganan dan pemecahan berbagai persoalan ekonomi, bisnis, dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Tak hanya itu, FEB UGM juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional (LAMEMBA) dan internasional (The Association to Advance Collegiate Schools of Business/AACSB), FEB UGM mengemban mandat menjadi garda terdepan dalam menumbuhkembangkan pemimpin masa depan di bidang manajemen, akuntansi, dan ilmu ekonomi dalam mengembangkan aspek berkelanjutan. Untuk mengokohkan posisi tersebut, FEB UGM mengembangkan berbagai program dan inisiatif yang tercantum dalam Rencana Strategis (RENSTRA) FEB UGM tahun 2023-2027. Renstra tersebut dikembangkan berdasar empat pilar strategi yaitu kepemimpinan yang melayani dan inovatif, transformasi proses bisnis berbasis teknologi informasi, fokus pada sumber daya manusia, dan kolaborasi dengan mitra strategis.
“Ada enam tujuan, 23 sasaran, dan 68 program untuk mewujudkan FEB sebagai kampus berkelanjutan yang seluruhnya membutuhkan dukungan dan kolaborasi semua sivitas akademika baik mahasiswa, dosen, staf profesional, alumni, maupun mitra dalam dan luar negeri,”paparnya.
Enam puluh delapan program yang ditetapkan tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi pemimpin berintegritas, kompeten, inovatif, serta berwawasan berkelanjutan saja. Namun, juga ditujukan untuk menghasilkan thought leadership dan societal impact di bidang keberlanjutan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas ekosistem pendukung berwawasan berkelanjutan, dan memperkuat atmosfer kampus yang berkelanjutan, sehat, ramah lingkungan, berbudaya serta bertanggung jawab secara sosial.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
