Konsorsium MASUDEM Bahas Pengembangan Mata Kuliah Master Studies in Sustainable Development and Management
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 59
Konsorsium Master Studies in Sustainable Development and Management (MASUDEM) melaksanakan steering committee meeting untuk membahas penyusunan kerangka mata kuliah dan silabus program MASUDEM. Steering committee meeting telah berlangsung pada 12-15 September 2023 bertempat di Kampus Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Pertemuan ini dihadiri oleh anggota konsorsium MASUDEM yang terdiri dari University of Economics Bratislava, Universidad Pablo de Olavide (UPO) Spanyol, Mendel University Brno, Eötvös Loránd University (ELTE) Hungaria, The International College of NIDA Thailand, Naresuan University Thailand, Srinakharinwirot University Thailand, Universitas Gadjah Mada Indonesia, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Trisakti. Dalam kesempatan tersebut turut hadir perwakilan dari University of Agder Norwegia dan Aliansi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI).
Steering Committee/Project Manager MASUDEM UGM, Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom., Cand.Merc., Ph.D., mengungkapkan dalam agenda pertemuan selama empat hari tersebut adalah finalisasi Work Package 2. Finalisasi Work Package 2 terdiri dari penyusunan kerangka mata kuliah dan silabus program MASUDEM, steering committee meeting dan kunjungan industri berkelanjutan. “MASUDEM merupakan pengembangan program studi Magister Manajemen yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjawab dan mencari jalan keluar akan isu perubahan iklim dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik,” paparnya.
Prof. Nurul menjelaskan lulusan program MASUDEM diharapkan dapat menjadi analis yang berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Tak hanya itu, lulusan diharapkan dapat berperan dalam merancang kebijakan publik, mengelola proyek-proyek berkelanjutan, dan berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan.
Lebih lanjut Prof. Nurul menyampaikan agenda hari pertama dan kedua steering committee meeting adalah finalisasi Work Package 2. Berikutnya, pada hari ketiga anggota konsorsium MASUDEM melakukan kunjungan industri yang berfokus pada keberlanjutan. Lalu, di hari terakhir presentasi serta persetujuan kerangka mata kuliah dan silabus MASUDEM.
Kunjungan industri berkelanjutan dilaksanakan di workshop industri Batik Paradise yang berlokasi di Desa Jambidan Banguntapan Bantul serta workshop kerajinan perhiasan daur ulang Joglo Ayu Tenan yang berlokasi di Pogung Caturtunggal Depok Sleman. Kedua industri tersebut merupakan industri ramah lingkungan. Batik Paradise dalam setiap produksinya memprioritaskan produksi yang berkelanjutan dengan menerapkan beberapa standar produksi yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari pemilihan bahan baku organik dan penggunaan pewarna ramah lingkungan hingga pengelolaan limbah yang efisien dan bertanggung jawab. Selain hal tersebut, Batik Paradise juga memberdayakan penduduk lokal dalam proses produksi untuk meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
Sementara, Joglo Ayu Tenan merupakan industri rumahan yang berfokus pada kerajinan perhiasan daur ulang yang mengubah limbah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Industri ini menggunakan berbagai bahan daur ulang, termasuk logam, kaca, dan plastik, untuk menciptakan cincin, kalung, dan anting-anting yang bernilai tinggi. Tidak hanya menawarkan produk-produk yang indah, Joglo Ayu Tenan juga berkontribusi terhadap keberlangsungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Mereka memberdayakan masyarakat lokal untuk mendaur ulang limbah dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Sumber: MASUDEM UGM
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals