
Lima puluh tahun lalu, mereka duduk di bangku kuliah dengan mimpi besar dan semangat muda di dada. Kini, mereka kembali ke kampus sebagai saksi bahwa pendidikan dan persahabatan yang terjalin di FEB UGM telah membawa mereka ke berbagai jalan pengabdian. Reuni Emas KAFEGAMA Angkatan 1975 bukan sekedar temu kangen, tetapi refleksi ke tempat di mana mimpi-mimpi besar mereka pernah bertumbuh.
Bertempat di Alumni Corner FEB UGM, Rabu 30 Juli 2025, reuni ini dihadiri oleh puluhan alumni yang datang dari berbagai daerah. Pagi itu, mereka kembali bernostalgia, mengenang berbagai sudut di UGM. Kala itu FEB UGM masih bernama Fakultas Ekonomi (FE) dan menempati gedung perkuliahan di Gedung Pusat UGM.
“Masih ingat ketika kita kuliah di Gedung Pusat lantai 3? Suka dukanya banyak, dari terlambat datang kelas sampai kenangan menyenangkan makan dengan SGPC,” ucap Ketua Panitia Reuni Kafegama 1975, Dr. Joni Swastanto.
Joni juga menambahkan bahwa istilah “kafe” yang akrab di lingkungan FEB UGM dalam KAFEGAMA, bermula dari angkatan mereka.
“Kami bangga karena istilah ‘kafe’ lahir dari angkatan kami,” ujarnya.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA., menyampaikan apresiasi atas kontribusi alumni, khususnya dalam mendukung mahasiswa melalui beasiswa dan bantuan perangkat belajar yang telah diberikan selama ini. Dukungan alumni menjadi kekuatan dalam mendukung upaya FEB UGM dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami berkomitmen agar mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk yang berasal dari wilayah terpencil agar tetap mendapat fasilitas dan kesempatan yang adil. Sampai saat ini, kami menjaga agar semua mahasiswa dari berbagai daerah mendapatkan akses pendidikan,” jelasnya.
Didi menyampaikan bahwa FEB UGM terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana kampus untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, termasuk bagi penyandang disabilitas.
“Kami menyadari bahwa dulu mungkin kampus belum sepenuhnya ramah difabel. Kini, berbagai fasilitas telah diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung inklusivitas. Harapannya, Bapak dan Ibu dapat melihat bagaimana kampus kita terus dirawat dan dikelola dari masa ke masa,” tambahnya.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals