
Memasuki dunia kerja tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan strategi yang tepat. Dalam Alumni Sharing Session yang digelar di Ruang Audio Visual Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, pada Senin 24 Februari 2025, Alexander Michael Tjahjadi, Project Leader di Dewan Ekonomi Nasional, membagikan wawasan dan pengalamannya kepada mahasiswa mengenai tantangan serta persiapan setelah lulus kuliah.
Menyampaikan materi bertajuk Life after College: What to Expect and What to Do?, Alexander menyoroti tentang konsep Impossible Triangle yang sering dihadapi mahasiswa selepas lulus kuliah, yaitu harus memilih antara studi, kehidupan sosial, dan organisasi. Setelah memasuki dunia kerja, konsep ini berkembang menjadi Impossible Trinity, yang mencakup kesuksesan karier, kehidupan sosial dan keluarga, serta kesejahteraan diri.
Berbagi dari pengalaman pribadinya, alumnus Program Studi Ilmu Ekonomi ini mengakui bahwa ia beberapa kali merasa berada di jalur yang salah dalam karirnya. Namun, ia tetap terus belajar dari kesalahan dan menjadikannya sebagai bagian dari proses berkembang.
Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti pentingnya mengembangkan berbagai keterampilan seperti critical thinkin, Minutes of Meeting (MoM), dan Points of Meeting. Selain itu, penting untuk memperluas jejaring melalui konferensi, diskusi panel, dan berbagi praktik terbaik dalam industri.
Salah satu inisiatif yang diusung Alexander untuk membantu mahasiswa membangun jaringan profesional adalah Economic Summit, sebuah acara yang memungkinkan mahasiswa bertemu dengan banyak profesional di bidangnya. Ia juga menyoroti pentingnya public speaking, karena banyak lulusan UGM yang mengalami kesulitan dalam membagun citra profesional diri. Oleh karena itu, ia mendorong mahasiswa untuk terus melatih keterampilan berbicara di depan umum agar lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Sementara Profitable Revenue Growth Manager at Danone, Leila Chanifah Zuhri juga menceritakan perjalanan karirnya di sektor swasta. Ia menyoroti pentingnya membangun profil profesional yang kuat, termasuk memperbaiki dan mengoptimalkan LinkedIn sebagai alat personal branding untuk membuat perusahaan tertarik pada profil diri.
Sebagai alumni Program Studi Akuntansi, ia menekankan bahwa akuntansi, sebagai salah satu ilmu dasar dalam bisnis, sangat berguna dalam memberikan wawasan keuangan yang lebih baik di dunia kerja. Ia pun membagikan bagi mahasiswa yang ingin sukses dalam dunia korporasi. Salah satunya adalah menunjukkan performa maksimal dalam pekerjaan. Lalu, aktif melakukan diskusi tentang aspirasi dan rencana karir serta mengembangkan kemampuan dalam mengelola rekan kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Sebelumnya, Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami lanskap pasar tenaga kerja saat ini. Menurutnya, persaingan di dunia kerja tidak hanya bergantung pada hard skills, tetapi juga pada soft skills, seperti teamwork, problem-solving, dan critical thinking. Ia berharap mahasiswa FEB UGM kedepan mampu menguasai kedua keterampilan tersebut agar dapat bersaing dapat bersaing di tingkat global.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals