
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menegaskan komitmennya untuk menjadi katalis perubahan melalui dampak kemasyarakatan dalam pendidikan tinggi ekonomi dan bisnis. Hal tersebut ditegaskan oleh Dekan FEB UGM, Prof. Didi Achjari, M.Com., Akt., Ph.D., dalam Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) ke-22 yang digelar di Denpasar, pada 8 Mei 2025
Dalam sesi Workshop “Sustainable Societal Impact: Sharing Experiences from Business School in Indonesia” Didi, menyampaikan pandangan strategis tentang peran sekolah bisnis dalam menghasilkan impak kemasyarakatan atau societal impact dan berkontribusi dalam mencari solusi terhadap isu-isu pembangunan. Ia menekankan pentingnya reorientasi pernyataan misi sekolah bisnis. FEB melakukan penyelarasan misi dengan Rencana Pengembangan Jangka Panjang UGM 2017–2037 dan Rencana Strategis 2022–2027. Sejak 2023, FEB UGM telah memperbarui pernyataan visinya untuk “Menjadi fakultas ekonomika dan bisnis terkemuka” dan misinya untuk “Menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan.”
Didi pun menyampaikan seruan untuk mendorong keterlibatan pendidikan tinggi dalam mengatasi isu keberlanjutan. Terlebih ditengah kondisi Indonesia saat ini yang menghadapi tantangan pembangunan struktural seperti pengentasan kemiskinan, pengembangan sumber daya manusia, dan reformasi kelembagaan. Reorientasi pernyataan misi sekolah bisnis ini juga sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) sekolah bisnis yang terakreditasi AACSB.
Lebih lanjut Didi menyampaikan bahwa FEB UGM telah merancang berbagai program akademik dan penelitian berbasis pada impak kemasyarakatan. Inovasi kurikulum yang telah dikembangkan pada program MBA in Sustainability Management dan Master of Economic Development fokus pada isu keberlanjutan. Disamping itu, FEB UGM juga menngembangkan kurikulum terkait data anaylitics pada mata kuliah Data Analytics di Magister Sains Manajemen dan mata kuliah Data Science dan AI di Magister Sains Akuntansi.
“Kami juga menyelenggarakan program fast track sarjana-magister Ilmu Akuntansi,” imbuhnya.
Selain itu, FEB UGM juga terus berupaya meningkatkan keberagaman dalam kampus FEB UGM dalam proses penerimaan mahasiswanya. Lalu, menyediakan akses ilmu pengetahuan ke masyarakat luas melalui platform Kanal Pengetahuan dan MOOC. Tak hanya itu, akses ilmu pengetahuan kepada masyarakat diperluas melalui platform Kanal Pengetahuan dan MOOC.
Sementara itu FEB UGM juga mendorong penelitian kolaboratif untuk basis penyusunan kebijakan. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Dr. Elan Satriawan (Departemen Ilmu Ekonomi) dan rekan penulisnya melakukan beberapa penelitian untuk mengevaluasi dampak program penanggulangan kemiskinan yaitu program bantuan tunai bersyarat (PKH) dan kupon pangan elektronik (BNPT-Sembako) terhadap mata pencaharian rumah tangga miskin di Indonesia. Evaluasi dampak program kupon elektronik dilakukan bekerja sama dengan Prof. Abhijit Banerjee (MIT), salah satu peraih nobel ekonomi tahun 2019. Penelitian ini telah dipublikasikan di American Economic Review dan American Economic Journal: Economic Policy, jurnal peringkat tinggi di bidang ilmu ekonomi. Tidak hanya itu, penelitian ini kemudian digunakan sebagai bukti bagi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan program PKH dan BNPT-Sembako.
FEB UGM juga aktif dalam melakukan literasi keuangan digital seperti dengan memberikan pelatihan Sidek-Edu untuk mempermudah belajar akuntansi dengan mengintegrasikan teori dan praktik akuntansi dalam satu platform digital dalam bentuk Learning Management System (LMS) yang diimplementasikan di lebih dari 25 SMK di Jawa dan 2 universitas dengan total 3.634 pengguna aktif. Hasilnya, penggunaan Sidek-Edu mampu meningkatkan kepuasan belajar akuntansi, memenuhi kebutuhan belajar akuntansi, serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa. Lalu, pelatihan bagi UMKM, salah satunya di Papua yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Keerom dalam penggunaan Sidek-ERP untuk membantu integrasi perencanaan sumber daya perusahaan, khususnya UMKM.
FEB UGM juga mengembangkan inovasi Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI). Melalui instrumen ini, membantu memudahkan penilaian kinerja transformasi digital di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.GM-DTGI merupakan sebuah indeks inovatif yang dirancang untuk menilai kinerja transformasi digital di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Instrumen ini dikembangkan untuk mengevaluasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan inovasi digital lainnya yang diterapkan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Di akhir paparannya, Didi mengajak seluruh anggota AFEBI meningkatkan relevansi melalui dampa kemasyarakatan. Sejalan dengan hal tersebut, FEB UGM melakukan reorientasi misi dan rencana strategi untuk mengakomodasi berbagai isu ekonomi dan bisnis yang strategis di masyarakat.
“Sebagai turunan dari misi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis bisa menyusun kegiatan Tridharma untuk berkontribusi terhadap pemecahan permasalahan di Masyarakat, terutama terkait dengan pencapaian tujuan berkelanjutan,”pungkasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Develeopment Goals