Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada mahasiswa program Sarjana (S1) reguler yang putus kuliah akibat kendala finansial. Komitmen ini ditegaskan menyusul tidak terpenuhinya kuota Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tahun 2025 bagi sebagian pelamar akibat pengurangan kuota dari pemerintah.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., menyampaikan bahwa dari total 60 mahasiswa pelamar KIP-K angkatan 2025, sebanyak 49 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa KIP-K. Sementara 11 mahasiswa belum memperoleh kuota dari pemerintah.
“FEB UGM berkomitmen kuat agar tidak ada mahasiswa S1 reguler yang berhenti kuliah karena alasan keuangan. Meski 11 mahasiswa ini belum mendapatkan kuota KIP-K, kami pastikan pendidikan mereka tidak terputus ,” jelas Bayu, Selasa (30/12/2025).
FEB UGM akan membebaskan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau UKT 0 bagi ke-11 mahasiswa tersebut pada Tahun Akademik 2025/2026. Dengan kebijakan UKT Nol ini diharapkan beban finansial mahasiswa dapat berkurang secara signifikan.
“Sebelas mahasiswa ini akan dibebaskan pembayaran UKT selama semester 1 dan 2,” tuturnya.
Selain pembebasan UKT, lanjutnya, FEB UGM juga memberikan dukungan biaya hidup melalui beasiswa KAFEGAMA. Bantuan ini diharapkan mampu menopang kebutuhan dasar mahasiswa selama masa studi, khususnya bagi mereka yang belum memperoleh bantuan dari skema KIP-K. Bantuan beasiswa KAFEGAMA diberikan sebesar Rp1.100.00,- setiap bulannya selama Tahun Akademik 2025/2026.
“Semoga saat memasuki semester baru nantinya, para mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan tenang dan nyaman,” harapnya.
Sebelas mahasiswa yang terdampak berasal dari tiga program studi, yakni tiga mahasiswa Program Sarjana Akuntansi, dua mahasiswa Program Sarjana Manajemen, dan enam mahasiswa Program Sarjana Ilmu Ekonomi. Salah satu mahasiswa, Cindy Kumalasari, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum menerima informasi resmi terkait kuota KIP-K, namun merasa terbantu dengan kepastian dukungan dari fakultas.
Komitmen dukungan FEB UGM terhadap 11 mahasiswa yang terdampak pengurangan kuota penerima beasiswa KIP-K ini juga ditegaskan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. Ia menjelaskan bahwa KAFEGAMA secara berkelanjutan melakukan berbagai kegiatan dan penggalangan dana yang salah satunya dialokasikan untuk pengembangan beasiswa.
“Dana KAFEGAMA telah dimanfaatkan untuk beasiswa selama beberapa tahun terakhir. Saat ini, dana tersebut kembali dimanfaatkan untuk mendukung mahasiswa agar dapat melanjutkan studi tanpa kendala,” ucapnya.
Ia juga berharap dengan dukungan yang diberikan KAFEGAMA, para mahasiswa dapat menyelesaikan studi dengan baik. Lalu, setelah menjadi alumni mereka diharapkan turut berkontribusi bagi fakultas serta membantu adik-adik mahasiswa di masa mendatang.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum



