
Sebagai bagian dari proses seleksi kerja, terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui pelamar, mulai dari seleksi administrasi hingga wawancara. Namun, tak sedikit yang merasa kesulitan atau bahkan gagal berulang kali di tahap tertentu hingga akhirnya merasa pesimis dan rendah diri.
Senior Vice President People and Culture Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Lisa Qonita, membagikan berbagai tips dan trik seputar proses rekrutmen dalam sesi Career Preparation Talkshow, yang merupakan rangkaian dari acara INSPIRE Career Week 2025 pada Jumat (23/05/2025) di FEB UGM. Lisa menjelaskan pentingnya memiliki value proposition atau keunikan dan keahlian yang jelas disampaikan dalam daftar riwayat hidup (CV). Selain itu, cantumkan pula capaian yang telah diraih hingga informasi pribadi seperti nomor telepon, tautan profil LinkedIn, dan riwayat pendidikan terakhir juga perlu dicantumkan secara lengkap.
Lisa menjelaskan bahwa CV yang baik adalah yang relevan dengan posisi yang dilamar. Oleh karena itu, ia menyarankan membuat CV yang berbeda untuk setiap posisi yang dilamar agar memudahkan rekruter menilai kecocokan pelamar dengan posisi yang tersedia. Selain isi, pastikan desain profesional dan mudah dibaca. Hindari penggunaan banyak warna atau gambar yang tidak relevan serta membingungkan, atau font yang terlalu kecil.
Setelah berhasil melewati seleksi administrasi, tantangan berikutnya adalah tahap wawancara kerja. Di sinilah pelamar diminta untuk menunjukkan jati diri mereka dan menjelaskan mengapa mereka layak untuk diterima. Namun, Lisa menyarankan pelamar untuk tidak menghafal jawaban dari internet. Jawab dapat disusun dengan mengambil referensi jawaban dari internet, tetapi tetap harus disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan diri agar tidak terdengar terlalu kaku atau template.
Dalam sesi wawancara, Lisa menyarankan pelamar agar lebih proaktif dan dapat menjelaskan jawaban dengan terstruktur. Untuk menghindari jawaban yang berantakan, pelamar dapat menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, and Result) ketika menjawab pertanyaan. Tak hanya itu, sebelum melakukan wawancara, pastikan terlebih dahulu melakukan riset mengenai posisi yang dilamar maupun industri dari perusahaan yang dituju dan mampu memberikan wawasan atau solusi terhadap permasalah yang mungkin sedang dihadapi oleh perusahaan.
Lisa menambahkan dalam proses wawancara, pelamar perlu menunjukkan sikap yang baik, sopan, dan menunjukkan antusiasme. Selain itu, pastikan bahwa motivasi untuk bekerja bukan semata-mata untuk belajar, melainkan karena pelamar memiliki nilai dan kontribusi nyata yang bisa diberikan kepada perusahaan.
Di akhir sesi, Lisa mengingatkan pentingnya berpikir positif. Pasalnya, hasil yang didapat sangat dipengaruhi oleh sikap dan cara berpikir selama proses berlangsung. Meskipun CV penting sebagai pintu masuk, tetapi keberhasilan sesungguhnya ditentukan oleh sikap, narasi, dan jawaban yang disampaikan selama wawancara. Oleh karena itu, pelamar perlu mempersiapkan setiap tahapan dalam proses rekrutmen dengan sungguh-sungguh.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals