• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Kisah Mahasiswa Asing Belajar Budaya Indonesia di Global Summer Week 2025

  • Berita
  • 17 Juli 2025, 09.25
  • Oleh : shofihawa
Global Summer Week 2025

Terkadang, pengalaman paling berkesan datang dari hal-hal yang tak terduga. Bagi Sebastian Dittmer Isbye, mahasiswa Copenhagen Business School, pengalaman itu ia rasakan saat memegang busur dan mencoba memanah untuk pertama kalinya di kompleks Candi Prambanan. Pengalaman semacam ini tentu tidak bisa ia temukan di negara asalnya, Denmark.

Di tengah program Global Summer Week (GSW) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) aktivitas ini bagi Damian menjadi lebih dari sekadar permainan, tetapi jembatan untuk lebih kebudayaan Indonesia. Damian mengaku senang saat berkunjung ke Indonesia karena dapat belajar langsung kebudayaannya. Meski di awal sempat merasakan gegar budaya namun tak butuh waktu lama ia dapat menyesuaikan diri setelah membaur bersama dengan peserta GSW lainnya. 

“Sangat menyenangkan dapat mengenal budaya Indonesia dan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini. Program ini mendorong saya untuk membuka diri dan berinteraksi dengan teman-teman yang belum saya kenal sebelumnya,” jelasnya, Rabu (16/7/2025) disela-sela kegiatan Cultural and Outbound Activities di Candi Prambanan bersama dengan 56 mahasiswa lainnya dari delapan universitas di sembilan negara dunia. 

Kunjungan ke Candi Prambanan ini menjadi momen istimewa bagi para peserta GSW yang mendapatkan pengalaman pembelajaran lintas budaya dengan kebersamaan yang hangat. Aktivitas ini menjadi pemicu terciptanya keakraban antar peserta yang semakin dalam. 

Megat Raimi bin Hezree Azwan, mahasiswa asal Malaysia yang mengambil studi di University of Canterbury, New Zealand mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Indonesia merupakan pengalaman pertamanya. Ia merasa senang dapat bertemu dengan banyak orang baru serta mengenal budaya lokal yang menurutnya memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan budaya di Malaysia maupun Selandia Baru. Ia juga menilai masyarakat Indonesia lebih terbuka dan ramah, sehingga memudahkannya untuk menjalin pertemanan.

Bagi Megat, ini bukan hanya perjalanan yang menambah wawasan, namun juga membentuk koneksi emosional dengan budaya Indonesia. Awalnya, motivasi mengikuti kegiatan ini karena ia ingin mendapat kredit kuliah dengan mudah. Ternyata, yang ia peroleh lebih dari itu.

“Justru yang saya dapat pengalaman jauh lebih berharga seperti belajar budaya baru dan menjalin pertemanan lintas negara,” ujarnya. 

Pernyataan senada disampaikan Nurul Natasha binti Ismayudin dari University of Canterbury. Ia juga baru pertama kalinya berkunjung ke Indonesia. Kegiatan eksplorasi ke kompleks Candi Prambanan adalah hal yang ia tunggu-tunggu. Ia pun mengungkapkan ketakjubannya ketika mengetahui bahwa candi Hindu terbesar di Indonesia ini masih aktif digunakan untuk kegiatan sembahyang.

“Ketika mengetahui sejarahnya, saya tidak menyangka bahwa bangunan secantik ini pernah terkena dampak dari gempa bumi tahun 2006 dan sempat mengalami kerusakan. Seninya sangat luar biasa. Walaupun begitu, seni yang ada di dalam candi tersebut sangat luar biasa dan memiliki filosofi yang menarik,” jelasnya.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 4 SDG 5 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 16 SDG 17

Views: 241
Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

PEOPLE PLEASER

Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental

Berita Jumat, 3 Oktober 2025

Dalam kehidupan perkuliahan, mahasiswa kerap dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari ajakan hangout, nongkrong sepulang kuliah, hingga perjalanan mendadak di akhir pekan.

Prof. AGUS SARTONO

MBG Gagasan Besar dan Realita

Suara Akademisi Jumat, 3 Oktober 2025

Oleh: Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra/PMK RI 2010-2014

Makan Bergizi Gratis atau MBG sejatinya merupakan ide yang bagus, belajar dari pengalaman di negara maju.

Novat Pugo Sambodo

Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bukan hanya ancaman bagi kesehatan, tetapi juga menjadi beban ekonomi negara. Dari risiko obesitas hingga lonjakan biaya layanan kesehatan, dampaknya meluas hingga membebani anggaran negara. 

Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UGM, Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., mengungkapkan bahwa meskipun minuman berpemanis bisa saja dilepas ke pasar tanpa intervensi pemerintah, risikonya jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.

Ahmad Zaki

Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Isu Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian penting di dunia bisnis. Perusahaan tidak hanya dituntut menyajikan laporan keuangan yang andal, tetapi juga melaporkan upaya keberlanjutan mereka.

Berita Terkini

  • Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental
    3 Oktober, 2025
  • MBG Gagasan Besar dan Realita
    3 Oktober, 2025
  • Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK
    1 Oktober, 2025
  • Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan
    1 Oktober, 2025
  • Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
    30 September, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju