Sembilan mahasiswa Curtin University, Australia belajar tentang akuntansi digital dan keberlanjutan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Dengan menggunakan beasiswa New Colombo Plan dari Pemerintah Australia, mahasiswa Curtin University mendapatkan pengalaman pembelajaran lintas negara, sekaligus memperkuat kolaborasi akademik antara FEB UGM dan Curtin University.
Para mahasiswa yang berasal dari berbagai latar studi seperti akuntansi, manajemen, keuangan, dan teknologi informasi pada tanggal 24, 26, dan 27 November 2025 mengikuti sesi kelas khusus tentang Sustainable Development Goals (SDGs) in Indonesia yang diampu oleh Ahmad Zaki, S.E., M.Acc., Ph.D. Mereka juga mengikuti sesi kelas khusus tentang Artificial Intelligence in Accounting yang diampu oleh Gunawan Wibisono, S.E., M.Acc., C.A., dan kelas Digital Auditing yang diampu oleh Arizona Mustikarini, Ph.D., Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM.
Dalam kelas Digital Auditing, Arizona memperkenalkan profesi auditor, proses audit, dan perkembangan bidang akuntansi dan auditing kepada mahasiswa. Ia pun menjelaskan tentang audit dan pentingnya proses tersebut bagi perusahaan.
“Perusahaan yang menjalani audit memiliki kesempatan untuk mendapatkan wawasan bagaimana kinerja bisnis mereka, maka dari itu perusahaan melakukan audit,” jelasnya Kamis (27/11) di FEB UGM. Arizona menggambarkan dinamika profesi auditor yang menantang namun penuh peluang.
Mahasiswa Curtin University juga belajar mengenai proses digitalisasi audit berbasis big data, machine learning, dan robotic process automation (RPA) melalui video edukatif. Arizona menjelaskan bahwa teknologi memungkinkan auditor mengalihkan fokus dari tugas repetitif menuju kegiatan yang membutuhkan penilaian profesional.
“Jika Anda ingat, sekitar 10 tahun yang lalu ada rumor bahwa auditor akan digantikan oleh robot dan itu membuat penurunan pada minat di bidang akuntansi atau auditing. Namun situasi sekarang membuktikan bahwa prediksi ini tidak benar. Justru auditor akan semakin fokus pada analisis mendalam, penilaian risiko, serta pengambilan keputusan yang berbasis nilai,” jelasnya.
Dalam sesi tersebut, Arizona mengajak mahasiswa Curtin University untuk berdiskusi dan melakukan analisis SWOT terhadap peluang dan tantangan karier di bidang audit digital.
Selain mengikuti sesi kelas khusus, para mahasiswa Curtin University juga berkesempatan mengunjungi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Yogyakarta. Kunjungan pertama di LAWE Indonesia untuk mengetahui secara langsung usaha yang memproduksi tenun lurik dan produk turunannya serta mengikuti workshop handycraft hiasan natal dari kain tenun lurik. Selanjutnya, mereka juga melakukan kunjungan ke Attempe, UMKM yang memproduksi tempe yang telah dipasarkan hingga luar negeri. Di tempat ini mahasiswa belajar bagaimana cara membuat tempe dan juga mencoba beberapa varian inovasi tempe yang diproduksi oleh Attempe.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
