Berita Duka: Mantan Dekan FEB Prof. Soedijono Meninggal Dunia
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5870
Universitas Gadjah Mada kembali berduka setelah salah satu pengajar terbaiknya, Prof. Dr. Soedijono Reksoprajitno, M.B.A., meninggal dunia, pada hari Kamis (7/9) sekitar pukul 11.45 WIB, di rumah Kayen I no 3C, Jalan Kaliurang km 7. Almarhum adalah mantan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM periode 1991-1994 dan mantan Dekan FEB tahun 1983-1990.
Sivitas akademika UGM dan keluarga memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dalam upacara penghormatan yang dilaksanakan pada hari Jumat (8/9) di Balairung UGM. Setelah itu, jenazah dimakamkan menuju Pemakaman Keluarga UGM Sawitsari.
“Keluarga Besar UGM berduka, pada hari ini guru kami, pemimpin kami dan salah satu putra terbaik UGM dan Indonesia dipanggil Tuhan YME," ungkap Rektor, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, di Balairung UGM, Jumat (8/9)
Menurut Rektor, almarhum Prof. Soedijono memiliki komitmen sangat besar bagi Universitas Gadjah Mada dan bangsa. Kecintaan almarhum kepada ilmu pengetahuan memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di dunia internasional.
Pidato pengukuhan almarhum pada tahun 1990 yang berjudul "Tinjauan Sekilas Berbagai Sistem Devisa Yang Pernah Dipergunakan di Indonesia", menurut Rektor, menjadi pengingat bagi para pemangku kepentingan di Indonesia saat itu untuk dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat sehingga di saat masa-masa krisis tahun 1990-an, Indonesia mampu bertahan.
"Pada saat itu, harga minyak dunia sedang tidak menentu akibat krisis Perang Teluk, sedangkan Indonesia sangatlah bergantung pada devisa yang dihasilkan melalui perdagangan minyak dunia," ungkap Panut Mulyono.
Rektor menambahkan, almarhum dikenal sebagai pengajar dan peneliti yang berdedikasi tinggi di bidang akademik. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya karya yang dihasilkan.
"Oleh Karena itu, marilah kita berdoa semoga Tuhan YME memberikan ampunan atas dosa-dosa almarhum, melipatgandakan amal ibadah almarhum dan memberikan tempat yang mulia. Kepada keluarga yang ditinggalkan, putra-putri dan cucu semoga senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan," tambahnya.
Sumber: Agung/UGM