HIMIESPA FEB Gelar Alumni Insight 2017
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 7247
Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) Fakultas Ekonomika dan Bisnis EB UGM mengundang para alumni untuk berbagi pengalaman hidup dalam meniti karier di dunia kerja. Acara yang bertajuk Alumni Insight 2017 "Through Hardship to Success" ini diselenggarakan di Auditorium Djarum Foundation lantai 6 Gedung Pertamina Tower FEB UGM, Sabtu (16/9/2017).
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni, Amirullah Setya Hardi, Cand. Oecan., Ph. D mengatakan, acara sharing alumni ini sekaligus dalam rangka memperingati DIES FEB UGM ke-62. Pihaknya melanjutkan, sharing alumni merupakan kegiatan yang sudah lama dilaksanakan dengan mengundang para alumni untuk berbagi.
"Kontribusi alumni bukan hanya berupa sumbangan, tapi saya kira mereka juga punya kepedulian dengan fakultas, kepedulian dengan adik-adiknya, memberikan soft skill itu saya kira juga suatu hal yang tak ternilai harganya," ujarnya.
Usai sambutan, Amirullah memberikan sumbangan sepeda dari Pelindo III kepada mahasiswa yang membutuhkan. Imanuela Bertha, mahasiswi Ilmu Ekonomi angkatan 2015 merasa senang dengan adanya pemberian ini. "Terima kasih kepada alumni yang telah memberikan sepeda ini," ujar mahasiswi asal Semarang.
Para alumni yang hadir sebagai pembicara, yaitu A. Tony Prasetiantono (Independent Commissioner Bank Permata Indonesia), Dwi Bagus Handoko (Chief Executive of Karka Group), I Gusti Askhara Danadiputra (President Director Pelindo III), dan Eddy Manindo (Director of Banking Regulation OJK).
Bagi–Bagi Tiket Pesawat
"Tidak ada kata sukses kalau tidak ada kegagalan. Kegagalan itu harus dicintai. Saya pernah 4 bulan tidak punya gaji waktu itu saya sudah punya anak. Tapi, jangan pernah takut kalau kita gagal," papar CEO Pelindo III, I Gusti Askhara Danadiputra.
Alumnus Jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 1990 ini membabar pengalaman hidupnya ketika mencecap ilmu di kampus kerakyatan ini. Kepada para peserta, ia menekankan pentingnya sebuah personal brand yang harus dimiliki oleh masing-masing orang.
"Yang kalian jual sekarang adalah kenapa. Kenapa anda harus pilih saya. Mahasiswa Ilmu Ekonomi harusnya bisa membuat projection, membuat model, membuat session activity, membuat asumsi. Itu yang akan berharga di perusahaan mana pun," ungkap sosok yang akrab disapa Ari ini.
Selain itu, menurut Ari, pahit getir kehidupan hendaknya bisa dinikmati dengan lapang. Menurut Ari, hidup yang dinamis dan penuh warna lebih menyenangkan. "Semakin anda hanya belajar yang itu itu saja, semakin bosan, nggak fun," tandasnya.
Usai memaparkan kisah hidupnya, Ari menggelar sayembara kepada para hadirin. Sebanyak empat tiket Pesawat Garuda dibagikan secara gratis kepada para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan. Hal ini dilakukannya untuk mengenang pengalamannya sewaktu mahasiswa. Diakui Ari, dirinya dulu perlu ekstra berhemat untuk pulang kampung ke Jakarta. "Saya ingin membuat kalian kangen sama orang tua," pungkasya.
Sumber: HK/Kagama.co