• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Meraih Peluang Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0

  • Berita
  • 11 Mei 2018, 16.34
  • Oleh : Admin
Bincang KAFEGAMA

Saat ini dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0, suatu era dimana terjadi otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia industri Indonesia harus menyiapkan diri mulai dari sumber daya manusia, infrastruktur serta teknologi media telekomunikasi, regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam negeri, hingga menggeser orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa.

Itulah beberapa poin yang mengemuka dari acara Bincang Bincang KAFEGAMA yang bertema “Kontribusi Revolusi Industri 4.0 Mendorong Perekonomian” dimoderatori oleh Muhammad Ade Irfan dan digelar di Kafe Madame Delima, Jakarta, Selasa malam (8/5/2018).

Tampil sebagai pembicara pertama, Dr Doddy Rahadi, Direktur Industri Logam Berat Kementerian Perindustrian, mengungkapkan bahwa dunia industri Indonesia mesti memanfaatkan peluang bisnis yang tercipta di era revolusi industri 4.0.

“Selain tantangan, revolusi industri 4.0 membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk meraih keuntungan yang nilainya dapat mencapai miliaran dolar AS. Lihat apa yang dirah Amazon dan Alibaba, dan startup lokal yang memasarkan barang dan jasa di Tanah Air juga bisa mendapatkan keuntungan yang sama,” papar Dody.

“Agar bisa berkompetisi, Indonesia perlu menyiapkan teknologi media telekomunikasi hingga infrastruktur yang menunjang otomasi digital,” ungkapnya.

Praktisi bisnis, Suryo Suwignjo, menilai penguasaan dan kemampuan mengolah data serta informasi pasar punya peran vital agar pebisnis bisa sukses di era industri 4.0.

“Kami pernah melakukan survei pasar sebelum merilis produk rice cooker. Kami melakukan survei terhadap ibu-ibu untuk mengetahui selera mereka mengenai rice cooker. Survei itu kami lakukan selama beberapa bulan dan di beberapa tempat. Kami pun mengeluarkan dana hingga miliaran rupiah untuk keperluan survei tersebut,” papar Suryo yang juga menjababat sebagai CEO PT Philips Indonesia.

Butuh Regulasi dan SDM Terdidik

Suryo pun mengingatkan ada beberapa hal krusial yang perlu dibenahi agar dunia bisnis di Tanah Air bisa sukses di era industri 4.0, yakni regulasi pemerintah yang belum mendukung terciptanya iklim bisnis yang kondusif, minimnya sumber daya manusia yang terdidik, dan hingga perlunya pemerintah mendirikan inkubasi-inkubasi yang bisa melahirkan para entrepreneur atau startup baru.

Sementara Heru Dewanto, CEO Cirebon Power Plan, mengungkapkan bahwa pemerintah perlu memikirkan mitigasi dari efek samping revolusi 4.0 yang bergerak ke arah otomasi digital, artificial intelligence, hingga advance robotic.

“Pasalnya, nantinya otomasi digital, AI, dan robot akan banyak berperan sehingga hanya dibutuhkan sedikit tenaga kerja manusia, sedangkan tenaga kerja di Indonesia berlimpah. Pemerintah perlu memikirkan strategi untuk menyerap tenaga kerja yang ada agar tingkat pengangguran bisa ditekan,” cetus Heru.

Di sisi lain pengamat ekonomi Hendri Saparini mengemukakan bahwa pemerintah mesti segera membuat regulasi yang melindungi industri kreatif atau startup di Tanah Air.

“Tanpa regulasi yang pasti dan berpihak pada kepentingan dalam negeri maka bakal banyak startup atau industri kreatif kita akan akan dibeli dan diambilalih pihak asing, bukan saja perusahaannya tapi juga sumber daya manusianya,” papar Hendri.

Dia juga mengemukakan, dunia industri di Indonesia juga mesti berani mengubah orientasi bisnisnya dari industri barang atau manufaktur menjadi industri jasa. Jepang, menurut Hendri, sudah melakukan hal tersebut.

“Sumber daya manusia di Indonesia berlimpah dan kreatif yang mampu mendukung industri jasa tersebut. Kita dapat melakukan hal yang sama seperti Jepang, yakni beralih dari sektor manufaktur ke sektor jasa,” pungkasnya.

Acara diskusi berlangsung serius tapi santai dihadiri oleh sekitar 25 orang. Setelah acara diskusi, Dekan FEB UGM Dr Eko Suwardi M Sc memberikan cinderamata kepada para pembicara dan acara dilanjutkan dengan makan malam serta ramah tamah.

Sumber: KAGAMA.CO, JAKARTA

Views: 248

Related Posts

Gedung Pertamina Tower FEB UGM

FEB UGM Dorong Pengembangan Kewirausahaan Lewat Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM

Berita Kamis, 4 September 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terus memperkuat perannya dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah memperluas fokus Bidang Kajian Kewirausahaan menjadi Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM.

Nadeera Ranabahu

Membangun Masa Depan Berkelanjutan Lewat Wirausaha Sosial

Berita Kamis, 4 September 2025

Bisnis tidak melulu soal laba. Di tengah ketidakmerataan akses pendidikan, kesehatan, hingga peluang kerja, wirausaha sosial hadir sebagai jalan baru untuk mengubah tantangan sosial menjadi solusi berkelanjutan.

Tim Cakrawala Inklusif

Riset Soal Emas Syariah, Mahasiswa FEB UGM Raih Juara di TEMILREG dan TEMILNAS

Prestasi Kamis, 4 September 2025

Generasi muda saat ini akrab dengan investasi digital seperti saham atau kripto. Namun,  tidak banyak generasi muda yang melirik emas syariah sebagai instrumen keuangan jangka panjang.

Rezzy Eko Caraka

Peran Data Science dalam Penyusunan Kebijakan Publik

Berita Rabu, 3 September 2025

Peran data science kian tak terelakkan dalam analisis ekonomi modern. Menurut Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus Research Professor di Chaoyang University of Technology Taiwan, Rezzy Eko Caraka, penguasaan data science menjadi fondasi penting bagi riset dan kebijakan publik yang berbasis bukti.

“Langkah awalnya untuk menguasai data science adalah mempelajari machine learning yang dimulai dengan penguasaan dasar-dasar statistika dan pemrograman untuk mengolah data,” jelas Rezzy.

Berita Terkini

  • FEB UGM Dorong Pengembangan Kewirausahaan Lewat Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM
    4 September, 2025
  • Membangun Masa Depan Berkelanjutan Lewat Wirausaha Sosial
    4 September, 2025
  • Riset Soal Emas Syariah, Mahasiswa FEB UGM Raih Juara di TEMILREG dan TEMILNAS
    4 September, 2025
  • Peran Data Science dalam Penyusunan Kebijakan Publik
    3 September, 2025
  • MBA FEB UGM Jakarta Luncurkan Beasiswa Diplomatik
    3 September, 2025

Artikel Terkait

  • FEB UGM Dorong Pengembangan Kewirausahaan Lewat Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM
    4 September, 2025
  • Membangun Masa Depan Berkelanjutan Lewat Wirausaha Sosial
    4 September, 2025
  • Riset Soal Emas Syariah, Mahasiswa FEB UGM Raih Juara di TEMILREG dan TEMILNAS
    4 September, 2025
  • Peran Data Science dalam Penyusunan Kebijakan Publik
    3 September, 2025
  • MBA FEB UGM Jakarta Luncurkan Beasiswa Diplomatik
    3 September, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju