FEB UGM Buka Galeri Investasi
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3512
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT. Danareksa Sekuritas meresmikan beroperasinya Galeri Investasi. Galeri Investasi yang berada Gedung Pertamina Tower Lantai 4 FEB UGM diharapkan menjadi fasilitas pembelajaran untuk mahasiswa dan masyarakat sekitar Yogyakarta yang ingin mendalami pasar modal.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, M. Sc., Ph.D., disaksikan Regional Branch Coordinator di PT Danareksa Sekuritas, Syaefuddin Zuhri, dan Kepala Pengembangan BEI Wilayah I, Didi Priadi. Seusai peresmian dilanjutkan penandatangan kerja sama dan seminar berjudul "Berinvestasi dalam Era Ekonomi Digital".
Eko Suwardi mengatakan sedemikian penting peran pasar modal di era saat ini karena sudah menggunakan teknologi tinggi. Pergerakan saham sedemikian cepat bergeser dan saham-saham yang dahulu dipandang sebelah mata tiba-tiba naik.
"Ya minimal dengan galeri investasi kita nanti akan tahu soal itu dan harapannya para mahasiswa bisa menjadi pelaku pasar modal, apakah sebagai profesionalnya atau investor," kata Eko Auditorium Djarum Foundation, Pertamina Tower lantai 6, FEB UGM, Senin (14/5).
Menurut Eko pasar modal di era saat ini semakin memiliki peran penting karena sumber dana tidak hanya berasal dari pinjaman tetapi juga dari pihak lain yang ingin menginvestasikan. Untuk itu, Galeri Investasi yang didirikan bersama BEI dan PT. Danareksa diharapkan menjadi tempat pendidikan pasar modal untuk masyarakat, khususnya mahasiswa.
Eko menuturkan pendirian Galeri Investasi merupakan bagian dari tugas FEB UGM dalam melakukan engagements terhadap industri. FEB UGM yang berada di kampus lebih banyak memiliki teori, namun apa yang terjadi di pasar maka yang lebih tahu adalah mereka-mereka yang berada di lapangan.
"Kita berharap mereka berbagi pada kami. Bagaimanapun galeri ini menitikberatkan pada edukasi sehingga kalau ingin menjadi investor maka menjadilah investor yang sophisticated bukan investor yang grubyak-grubyuk, tidak tahu apa yang dibeli," tuturnya.
Diharapkan keberadaan Galeri Investasi ini dapat dimanfaatkan mahasiswa-mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk memenuhi kebutuhan riset. Riset-riset akademis bisa dikonsultasikan dengan apa yang terjadi di pasar sehingga bisa menghasilkan riset yang lengkap.
Syaefuddin Zuhri menambahkan mahasiswa-mahasiswa diuntungkan dengan keberadaan Galeri Investasi karena di zamannya fasilitas seperti ini belum ada. Bahkan, untuk tahu soal pasar modal harus membayar 250 ribu guna melihat pergerakan pasar saham.
"Saya berharap temen-temen mahasiswa setiap hari bisa mampir disini untuk belajar. Dengan belajar seluk beluk pasar modal, kita harapkan siapa tahu nantinya bisa menjadi investor," katanya.
Kepala Pengembangan BEI Wilayah I, Dedi Priadi, sangat berharap dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan keberadaan Galeri Investasi FEB UGM karena hingga kini baru ada 386 perguruan tinggi yang memiliki Galeri Investasi.
Sementara itu, Dedi Priadi dalam seminar tersebut menyatakan BEI berinisiatif menjadi fasilitator untuk menumbuhkan startup berbasis digital dan menjembatani akses startup dengan investor dan perusahaan tercatat. Ia mencontohkan dengan IDX Incubator maka BEI mendukung startup berbasis digital dengan prospek bisnis berskala luas agar dapat mulai membangun dan mengembangkan bisnisnya.
"Kita melihat di masa depan startup berbasis digital dipercaya akan menjadi motor penggerak percepatan bisnis di setiap lini industri," katanya.
Sumber: Agung