Tantangan Sumber Daya Manusia Saat Ini dan Masa Depan
- Detail
- Ditulis oleh Alan
- Kategori: Berita
- Dilihat: 77756
Kemampuan beradapatasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini. Perubahan yang disebabkan oleh digitalisasi pada dunia bisnis mendorong SDM untuk terus berubah. Bahkan, pekerjaan yang dianggap penting bisa hilang dalam tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bekerja dalam tim merupakan komponen penting yang dibutuhkan SDM selain kecerdasan intelektual. Ketiga komponen penting itulah yang harus dimiliki oleh SDM saat ini dan di masa depan.
Dalam acara CEO Talk: Personal Branding: How To Thrive in Today’s Competitive Market yang dilaksanakan di Auditoirum Djarum Foundation pada hari Jumat, 21 September 2018, CEO Korn Ferry Indonesia Satya Radjasa menyampaikan bahwa contoh nyata dari perubahan cepat dalam dunia bisnis adalah Go-Jek. Dalam pemaparannya, Go-Jek berawal dari perusahaan penghubung antara konsumen dan pengemudi ojek melalui media telepon genggam yang kemudian bertransformasi menjadi platform digital sehingga membentuknya menjadi perusahaan teknologi. Saat ini Go-Jek berambisi menargetkan diri menjadi perusahaan financial technology (fintech) nomor satu di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun. Hal ini merupakan bentuk transformasi yang cepat dalam dunia bisnis. Tentu transformasi semacam ini harus diimbangi dengan kecepatan adaptasi SDM.
Selain mementingkan aspek kemampuan berdapatasi dan bekerja sama untuk bersaing dalam kompetisi pasar tenaga kerja, Konsultan Senior Korn Ferry Indonesia Yanuar Kurniawan (Alumni Accounting-IUP 2006) menyampaikan konsep personal branding sebagai alat untuk memenangi persaingan tersebut. "Personal branding adalah bagaimana membuat diri kalian unik dan berbeda dari yang lain, bukan saja menjadi yang terbaik maupun terpintar." ujar Yanuar. Melakukan branding pada diri sendiri merupakan suatu hal yang membutuhkan proses. "Penting untuk kita selalu mau belajar dan menikmati prosesnya untuk membentuk personal branding yang kuat." ujar Satya menambahkan pernyataan Yanuar.
Berbagi pengalaman dalam proses membangun personal branding, Yanuar mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami masa adaptasi yang berat untuk menyesuaikan harapan perusahaan terhadap kemampuan dirinya saat dirinya baru saja lulus mendapatkan gelar sarjana. Hal ini membuat dirinya banyak belajar secara mandiri dalam menghadapi masalah yang belum ia pelajari sebelumnya. Ketika tantangan itu datang, saat itulah ia menunjukan kemampuan dirinya dan tetap ramah meskipun dalam kondisi tertekan. Karakter yang ramah dan selalu percaya diri ditambah dengan kemampuan problem solving telah menjadi personal branding bagi Yanuar. Hal ini tentu didapatkan setelah melalui rangkaian proses pada setiap tantangan.
Selain personal branding di dunia nyata, ternyata personal branding di dunia maya tak kalah penting. Aspek media sosial saat ini cukup menjadi pertimbangan bagi para perekrut SDM baru di setiap perusahaan. Salah dalam melakukan personal branding di dunia maya bisa merusak citra diri di dunia nyata. Dalam penutupnya Yanuar mengatakan "Cobalah, kalian lakukan googling nama kalian, itulah personal branding kalian di dunia digital!."
Sumber: Alan