AUN for Business and Economics Mencari Peluang Jaringan Kerjasama pada Rapat Umum Tahunan Ke-20
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 700
Setahun setelah pandemi, Rapat Umum Tahunan AUN-BE ke-20 diadakan pada tanggal 15 April 2021 untuk berbagi model bertahan hidup dalam kondisi kenormalan baru ini. Karena adanya risiko penyebaran COVID-19, Rapat Umum Tahunan (AGM) AUN-BE ke-20 diselenggarakan sepenuhnya secara daring oleh De La Salle University, Filipina. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 49 delegasi dari 7 negara yang tergabung di ASEAN.
Pertemuan dimulai dengan Dr. Eko Suwardi, Ketua AUN-BE, mengundang seluruh anggota untuk berbagi good practices dan pembelajaran apa saja yang didapatkan terkait inovasi belajar mengajar selama pandemi. Para anggota saling bertukar informasi dan menceritakan pengalaman yang sangat mendalam tentang era kenormalan baru ini. Kita semua mengetahui bahwa pandemi virus Corona telah mengakibatkan sejumlah perubahan dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi dan telah mempengaruhi interaksi antara dosen dan mahasiswa. Akibat pandemi tersebut, perguruan tinggi terkendala untuk melakukan aktivitasnya dengan mahasiswanya secara eksklusif ketika daring. Pembelajaran daring ini sesungguhnya menawarkan banyak manfaat, tetapi terdapat juga beberapa kendala bagi mahasiswa yang mungkin belum siap dengan teknologi yang dimilikinya. Oleh karena itu, baik dosen maupun mahasiswa sama-sama menghadapi banyak tantangan di era belajar dan mengajar yang baru ini.
Pertemuan tersebut juga menginformasikan perkembangan ASEAN Master in Sustainability Management oleh Prof. Eduardus Tandelilin, selaku Direktur Program MBA Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Para hadirin dalam pertemuan tersebut mengucapkan selamat dan memberikan tepuk tangan meriah kepada Universitas Gadjah Mada yang telah memperjuangkan implementasi ASEAN Master in Sustainability Management pertama. Program yang bekerja sama dengan University of Agder (UiA), Norwegia ini nantinya akan menyatukan berbagai perspektif akademis dan praktisi untuk terlibat dalam tantangan keberlanjutan yang mendesak. Program ini adalah program full-time MBA selama 2 tahun (120 ECTS), tetapi akan diajarkan secara intensif selama 18 bulan.
Pendekatan multidisiplin yang dipilih menjadikan program magister ini unik. Mata kuliah akan diajarkan secara bersama oleh profesor dari UGM dan UiA. Praktisi dari bisnis swasta maupun kantor publik juga turut diundang sebagai dosen tamu di sebagian besar mata kuliah. Anggota fakultas dari universitas yang tergabung di AUN di berbagai belahan ASEAN juga akan diundang sebagai dosen tamu berdasarkan kualifikasi keilmuan dan kompetensi regional. 24 mahasiswa pertama berbasis di ASEAN akan didaftarkan untuk memulai semester pada Agustus 2021 ini.
Dengan pencapaian ini, Prof. Hum Sin Hoon dari National University of Singapore mengelaborasi mengenai Master of Science ASEAN yang berbeda. Sekretariat AUN juga dengan senang hati melayani dan memberikan bantuan kepada AUN-BE untuk mengembangkan gagasan dan catatan konsep secara lebih lanjut. Selain itu, Sekretariat AUN menyarankan pada rapat tersebut agar Master of Science ASEAN yang diusulkan dapat memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya secara lebih baik dengan menghubungkan pada Jaringan Tematik AUN lainnya seperti AUN TEPL dan AUNILO.
Reportase: Humas FEB