Kelola Stres Kuliah Daring dengan Mindfulness
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2763
Kuliah daring bikin stres? Akhir-akhir ini kehilangan semangat dan motivasi berkuliah? Sebagaimana hidup manusia, pasti tak akan terlepas dari datangnya permasalahan atau tantangan perubahan. Permasalahan-permasalahan tersebut terkadang menjadi tak tertahankan dan berujung pada kondisi stres. Layaknya manusia biasa, mahasiswa pun juga tak lepas dari rentannya jeratan stres yang dapat diakibatkan oleh banyak hal, misalnya perkuliahan, terlebih lagi ketika dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Untuk membantu mahasiswa menghadapi kondisi stres di tengah pandemi ini, webinar FEB Invinity pun hadir membawakan tema "Stress Management 101: Keep Your Move During Online Class" yang bertujuan memfasilitasi mahasiswa untuk bisa mengelola stres serta demotivasi yang melanda pada Jumat (19/11). Stres adalah suatu kondisi yang membuat kita merasa tertekan dan tekanan itu melampaui kapasitas normal toleransi tiap individu. Acara ini menghadirkan Annisa Poedji Pratiwi, M.Psi., Psikolog, sebagai narasumber/pembicara. Annisa merupakan seorang Co-Founder, Direktur Utama, dan Psikolog Klinis Charisma Consulting. Pada kesempatan kali ini, beliau berbagi dan berdiskusi tentang bagaimana kiat mengelola stres dengan metode mindfulness.
Di awal sesi acara, Annisa mengajak partisipan untuk mengatur dan melatih pernapasan secara lebih sadar yang bertujuan memberikan rasa lebih nyaman dalam menyimak jalannya acara. Partisipan kemudian diajak untuk mengenali diri. Pertama adalah mengenali apa yang sedang ada dalam pikiran. Yang kedua kenali perasaan dan emosi yang muncul. Lalu amati tubuh dan rasakan tiap bagiannya. Kemudian sadari dorongan untuk berperilaku. Mengenali diri penting untuk dilakukan karena jika kita ingin mengelola stres kita harus mengenal dulu kondisi pikiran, perasaan, dan tubuh saat ini. Jika kita tidak mengenal apa yang terjadi dalam diri kita, maka akan sulit untuk mengelolanya dengan baik dan menjadikan stres sebagai kondisi yang positif (eustress).
Dijelaskan pada pemaparan materinya, mindfulness sendiri adalah keterampilan/kemampuan untuk kita bisa sepenuhnya hidup di saat ini, disini dan kini. Dengan mindfulness kita belajar menerima apapun yang kita rasakan apa adanya tanpa penilaian benar atau salah. Manfaat yang dapat kita rasakan jika menerapkan mindfulness setiap hari minimal 2 bulan berturut-turut dalam kehidupan sehari-hari diantaranya secara kognitif mempengaruhi kapasitas memori dan fleksibilitas, secara afektif mempengaruhi regulasi emosi dan empati, secara fisik mempengaruhi sistem imun, dan secara personal diantaranya mempengaruhi self-insight dan self-compassion.
Salah satu cara efektif meringankan kondisi stres adalah dengan mempraktikkan teknik pernapasan mindful breathing. Caranya dengan bernapas melalui hidung bukannya mulut dan menggunakan napas diafragma. Pada akhir sesi webinar, Annisa mengajak partisipan untuk berlatih teknik tersebut. Namun, perlu diingat apabila kondisi ini semakin memburuk maka segeralah berkonsultasi dengan psikolog klinis atau psikiater terdekat.
Reportase: Kirana Lalita Pristy/Sony Budiarso.