FEB UGM dan Lembaga AACSB Selenggarakan Forum Information Session
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 980
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berkolaborasi dengan The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB International) menyelenggarakan kegiatan Information Session Forum yang bertajuk "Establishing Continuous Improvement Strategies for Business Schools in Indonesia" selama dua hari pada Rabu (9/11) dan Kamis (10/11) bertempat di Ruang Auditorium, Gedung Pusat Pembelajaran, FEB UGM. Hadir dalam kegiatan tersebut dua orang dari AACSB International yaitu, Geoff Perry (Executive Vice President, Global Chief Membership Officer and Managing Director, Asia Pacific) dan Liyan Chen (Senior Accreditation and Member Services Manager).
Saat ini, empat Perguruan Tinggi di Indonesia telah mendapatkan akreditasi dari lembaga akreditasi internasional khusus sekolah bisnis, AACSB International. Keempat perguruan tinggi tersebut adalah Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung, Sekolah Bisnis BINUS, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia yang baru terakreditasi minggu lalu. Dengan demikian, keempat kampus di Indonesia ini sudah menjadi bagian dari 862 sekolah bisnis di dunia yang sudah terakreditasi AACSB International yang tersebar di 56 negara.
Information Session Forum ini diantaranya mendiskusikan peluang dan tantangan di bidang pendidikan bisnis di tingkat nasional maupun internasional serta mensosialisasikan seputar akreditasi AACSB International. Acara tersebut turut mengundang sebanyak 34 pengelola sekolah bisnis di Indonesia dan menghadirkan perwakilan dari unsur pemerintah, lembaga akreditasi nasional, lembaga akreditasi AACSB International, sekolah bisnis bereputasi di Indonesia, serta praktisi sebagai narasumber. FEB UGM sebagai sebuah sekolah bisnis terakreditasi nasional dan AACSB International pertama di Indonesia, mendedikasikan forum ini untuk pengembangan kualitas dan mutu pembelajaran sekolah bisnis di Indonesia. Upaya bersama dan berkelanjutan ini diyakini berkontribusi kuat pada pengembangan pemimpin bisnis.
Sekolah bisnis perlu aktif dan terbuka untuk memahami peluang dan tantangan sehingga adaptif, resilien, dan kolaboratif. Di sisi lain, sekolah bisnis juga perlu merespons secara aktif tuntutan pengembangan organisasi dengan dasar kualifikasi akreditasi sekolah bisnis pada tingkat nasional dan internasional. Dari Forum tersebut, partisipan yang hadir dapat berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam usaha mendapatkan akreditasi agar semakin banyak sekolah bisnis di Tanah Air mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dengan adanya jejaring sekolah bisnis ini.
Dalam mewujudkan pengakuan akreditasi, sekolah bisnis berkontribusi dalam pengembangan kualitas pendidikan dan pengajaran serta meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa. Sebagai rangkaian kegiatan, Information Session Forum ini juga menyelenggarakan forum konsultasi akreditasi nasional dan internasional bagi sekolah bisnis yang sedang berproses di pengembangan jaminan mutu pembelajaran. Guna membangun jejaring, kegiatan kunjungan ke sekolah bisnis juga dilaksanakan oleh AACSB ke Fakultas Ekonomika dan Bisnis di tiga universitas lain di Yogyakarta.
Sejak mendapatkan akreditasi pada tahun 2014 lalu, FEB UGM telah melakukan reakreditasi pada tahun 2019. Selanjutnya, untuk kedua kalinya FEB UGM akan melakukan akreditasi ulang dari lembaga AACSB pada 2024. Reakreditasi ini adalah sebuah proses yang akan terus dinilai guna melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt., selaku Dekan FEB UGM menyatakan bahwa salah satu kriteria penilaian dari AACSB International untuk mendapatkan akreditasi adalah kegiatan tridharma perguruan tinggi dari setiap sekolah bisnis harus memberikan dampak yang luas bagi masyarakat dan dunia bisnis. Menurutnya, kriteria tersebut selaras dengan jargon UGM sebagai kampus yang mengakar kuat dan menjulang tinggi.
Reportase: Kirana Lalita Pristy