Proteksi Sosial: Aspek Vital dalam Mengentaskan Kemiskinan
- Detail
- Ditulis oleh Hayfaza
- Kategori: Berita
- Dilihat: 856
Monday (17/07). Dalam pengentasan kemiskinan dan mengatasi kerentanan ekonomi di Indonesia, Global Summer Week (GSW) 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menghadirkan Dr. Sudarno Sumarto, peneliti Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TN2PK) dan SMERU Research Institute, untuk mengisi perkuliahan ke-15 bertajuk "Perlindungan Sosial untuk Semua: Upaya Indonesia dalam Mengatasi Kemiskinan dan Rentan Ekonomi."
Sudarno menjelaskan bahwa perlindungan sosial merupakan seperangkat kebijakan dan program yang dirancang untuk mengurangi dan mencegah kemiskinan serta kerentanan sepanjang siklus kehidupan individu. Hal ini mencakup berbagai tindakan untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang menangani kesenjangan. Dalam konteks Indonesia, perlindungan sosial mengandalkan instrumen penargetan yang dikenal sebagai Basis Data Terpadu atau Unified Database (UDB) untuk mengidentifikasi penerima manfaat program secara spesifik dan menciptakan sistem yang efektif.
Sistem perlindungan sosial di Indonesia berfokus pada mengurangi beban pengeluaran dan "kantong kemiskinan" sambil meningkatkan akses ke layanan dasar dan konektivitas antar wilayh, jelas Sudarno. Hal ini mendorong konvergensi anggaran antara pemerintah pusat dan daerah, konsolidasi program, dan peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan daerah. Dengan menerapkan kebijakan berbasis bukti, perlindungan sosial dapat memutus transmisi kemiskinan antargenerasi dan meningkatkan hasil baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dalam menjelaskan latar pentingnya proteksi sosial, Sudarno memaparkan bahwa Pandemi COVID-19 memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi guna memperkuat sistem perlindungan sosialnya dan meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi guncangan masa depan seperti pandemi saat ini, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dalam mengatasi kesenjangan. Dengan memanfaatkan bukti dan penelitian, para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang terinformasi untuk mendukung pengentasan kemiskinan secara efektif. Namun, adopsi bukti penelitian terkadang menghadapi tantangan, karena para politisi mungkin kurang memiliki insentif untuk bertindak berdasarkan bukti tersebut.
Untuk mengatasi kebutuhan akan perlindungan sosial, penting untuk melindungi tingkat kesejahteraan individu dan mencegah mereka jatuh di bawah garis kemiskinan. Meskipun telah ada kemajuan dalam mengurangi kemiskinan, heterogenitas yang substansial masih ada di berbagai distrik. Perlindungan sosial juga sangat penting dalam mengurangi kesenjangan yang menghambat pertumbuhan ekonomi, serta memastikan akses yang adil terhadap barang dan layanan dasar dan menciptakan jalur pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Pada penerapannya di Indonesia, Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN 2020) oleh pemerintah Indonesia memainkan peran penting dalam meredam dampak sosial ekonomi pandemi. Melalui ekspansi fiskal, program bantuan sosial diperluas untuk mencapai kelompok di luar 40% terbawah dari register sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan permintaan rumah tangga dan mempercepat pemulihan ekonomi, pungkas Sudarno. Lantas, sesi ini diakhiri dengan tanya jawab yang berlangsung sangat partisipatif.
Reportase: Hayfaza Nayottama