Merakit Mimpi Melalui Sesi Inspiring Person PPSMB Simfoni 2023
- Detail
- Ditulis oleh Rizal
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1471
Salah satu agenda pada Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Simfoni di Plaza Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) adalah sesi "Inspiring Person", yang digelar pada hari Kamis 3 Agustus 2023 (hari kedua pelaksanaan Simfoni). "Inspiring Person" merupakan sesi talkshow yang mendatangkan alumni inspiratif sebagai pembicara. Pada kesempatan kali ini, M. Sulthan Farras Nanz (Manajemen 2016, Data Analyst di Stockbit) dan Andre Benito Sakul (IUP Manajemen 2015, CEO Lingotalk) membagikan pengalaman mereka dalam menjajaki dunia perkuliahan maupun pekerjaan.
"Apa sih yang sebenarnya diperlukan mahasiswa FEB UGM dalam menghadapi dunia kerja?" tanya Sultan Rayhan Arivano, moderator sekaligus ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM. Andre kemudian menjelaskan betapa berharganya nilai-nilai yang ia dapat selama mengenyam bangku kuliah di FEB UGM, terutama nilai integritas dan kebebasan akademik. Integritas dapat diwujudkan dengan apa yang dia sebut sebagai "walk the talk", yakni implementasi konkret dari segala sesuatu yang telah kita ucapkan. Sementara itu, nilai kebebasan akademik berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Kedua nilai yang Andre raih selama berkuliah tersebut ternyata berperan penting saat ia menekuni pekerjaannya.
Sesi talkshow dilanjutkan dengan pembahasan terkait cara memilah kegiatan yang ada di kampus. Sulthan menganalogikan hal tersebut dengan perhitungan net present value (NPV). Ia berujar, "Anggap kita ingin memaksimalkan NPV tersebut. Bagaimanakah caranya? Kita dapat berinvestasi dengan tiga hal, yakni network, knowledge, dan skill." Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, kita perlu mencoba berbagai kesempatan dan peluang, yang juga akan berujung ke meningkatnya probability of success.
Di sisi lain, FEB dan entrepreneurship ibarat dua hal yang tak terpisahkan. Banyak mahasiswa fakultas ini yang bermimpi untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu, Andre lalu membahas bagaimana mempersiapkan diri untuk menjadi seorang entrepreneur. Ia menekankan bahwa pendirian suatu bisnis merupakan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Saat mendirikan Lingotalk, ia ingin membuat platform pembelajaran bahasa asing yang efisien dan menyenangkan. "Ketika mendirikan usaha, kita tidak boleh sekadar menjadikan 'ingin jadi pengusaha atau CEO' sebagai motivasi. Kita harus bergerak dari adanya masalah dan menjadikan usaha tersebut sebagai solusi," pungkasnya.
Perbincangan dilanjutkan dengan topik mengenai organisasi, dimulai dengan Sulthan yang membagikan pengalamannya terdahulu. Saat pertama kali menjajaki FEB UGM, ia merasa minder. Namun, ia memberanikan diri untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di lingkup fakultas maupun kampus. Sulthan merasa bahwa mengikuti kegiatan semacam itu merupakan cara cepat untuk beradaptasi dengan teman-teman sepantaran. "Jangan minder, explore aja komunitas, network, dan lain sebagainya," ucapnya. Sama seperti Sulthan, Andre juga berpartisipasi dalam berbagai kepanitiaan acara dalam lingkup jurusan. Ia turut mengiyakan pendapat Sulthan sebelumnya, bahwa aktif dalam berbagai kegiatan dapat meningkatkan probability of success kita.
Lebih lanjutnya, Sulthan juga memaparkan pengalamannya dalam mengikuti perlombaan semasa bangku kuliah. Saat sekolah menengah atas (SMA), ia sering memetik juara dalam berbagai perlombaan. Pada awalnya, karena hal itu, Sulthan pun meyakini bahwa ia akan dengan mudah menjuarai perlombaan di kuliah. Namun, hal tersebut ternyata tidak benar. Ia baru menjuarai lomba setelah sebelas kali mencoba. Ia menekankan pula pentingnya meminta bimbingan dari kakak tingkat dalam persiapan ajang kejuaraan. "Jangan mudah menyerah dengan adanya kegagalan," saran Sulthan.
Sesi dilanjut dengan tanya-jawab bersama para mahasiswa baru. Jasmine (Akuntansi 2023) dan Abet (Manajemen 2023) secara antusias bertanya kepada dua pembicara yang ada. Dari sesi tanya-jawab, dapat disimpulkan bahwa portofolio dan track record merupakan dua faktor krusial dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu, kita juga perlu menerapkan konsep learn and unlearn, dalam artian senantiasa mengembangkan skill sesuai dengan tren yang relevan.
Terkait cara untuk menyeimbangkan organisasi, lomba, dan akademik, Andre memberi saran, "Tidak usah terlalu banyak worry. Kalau tidak works di satu hal, bisa lakuin hal yang lain, kok." Sulthan pun menambahkan, "Kita perlu memilah dan memaksimalkan ranah yang dapat kita kontrol (di antara tiga pilihan tadi). Jika tidak bisa dikontrol, kita perlu mendekati subjeknya." Hal itu sekaligus menutup perbincangan penuh insight pada kesempatan kali ini. Tetap semangat dalam menggapai mimpi, mahasiswa dan mahasiswi baru FEB UGM!
Reportase: Rizal Farizi