• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Multiple Founders Memiliki Survival Rate Lebih Tinggi daripada Single Founder

  • Berita
  • 16 Oktober 2023, 09.57
  • Oleh : Admin
Joe William

Sabtu (14/10), Career and Student Development Unit (CSDU) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan acara pre-incubation kick off and innovative talk yang bertemakan “Introduction to Founders Mindset and How to Generate Business Ideas”. Diselenggarakan di Ruang Audio Visual FEB UGM, Joe William selaku Academic Officer Sevenpreneur membagikan insight yang ia miliki dalam mendirikan suatu bisnis. Sevenpreneur merupakan lembaga inkubasi bisnis yang membantu orang-orang yang hendak mendirikan usaha mereka sendiri.

Sesi Pertama: Mengenali Sisi Internal dan Eksternal dalam Menyiapkan Bisnis

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” serta “Hymne Gadjah Mada”. Kemudian, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni, memberikan sepatah dua patah kata sebagai sambutan. Seminar pun dimulai dengan pengenalan Sevenpreneur oleh Joe. Setelah itu, sesi pertama pun dimulai dengan upaya untuk mengenali diri sendiri sebagai langkah awal membangun bisnis. Untuk memulai bisnis, kita perlu mengenali dua hal yang ada dalam diri kita, yakni internal foundation serta external foundation.

Yang pertama adalah internal foundation. Mengenali kekuatan serta kelemahan diri sangatlah penting dalam merintis bisnis. Hal ini dapat dianalisis dengan analisis strength, weakness, opportunity, dan threat (SWOT). Setelah itu, kita perlu menyusun personal development plan (PDP) sebagai langkah untuk mengantisipasi kelemahan yang dimiliki. Kemudian, barulah kita dapat menyusun short-term goals serta long-term goals yang ingin dicapai.

Tak hanya itu, kita juga perlu menganalisis hal yang memberikan tiga hal: pleasure, passion, dan purpose (bagi diri sendiri maupun masyarakat). Bisnis pun perlu memikirkan pembagian kerja yang terdiri atas tiga peran: the designer (pendesain produk), the showman (ahli pemasaran), dan the enforcer (pengawas operasional). Terakhir, yang terpenting dalam penyiapan bisnis adalah terkait keuangan, manajemen waktu, manajemen risiko, dan ketajaman bisnis.

Pembahasan dilanjutkan dengan sisi eksternal dari bisnis, seperti modal dan mitra bisnis. Modal terdiri atas keuangan pribadi (bootstrap), pinjaman (loan), dan kepemilikan (equity). Sementara itu, partner bisnis menjadi unsur yang penting dalam menjalankan usaha. Survei National Bureau of Economic Research menemukan bahwa multiple founders memiliki survival rate 30% lebih tinggi daripada single founder. Adapun, dalam memilih mitra , terdapat dua hal yang dapat dipertimbangkan, yaitu aspek tangible dan intangible. Selain itu, bisnis pun perlu memiliki mentor sebagai figur yang mengarahkan, memberi inspirasi, dan mempercepat kemajuan bisnis untuk mencapai kesuksesan.

Sesi Kedua: Innovating Business Idea

Sesi dilanjutkan dengan topik terkait bagaimana cara menginovasikan ide bisnis. Ide bisnis selalu tercipta dari masalah yang timbul dalam masyarakat. Sebagai contoh, mobil, yang ditemukan oleh Henry Ford, merupakan solusi dari moda transportasi kuda yang tidak efektif. Contoh lainnya adalah platform Ternak Uang yang bergerak dari masih kurangnya literasi finansial penduduk Indonesia. Dengan demikian, permasalahan merupakan kesempatan untuk menuai ide bisnis.

Untuk menemukan masalah, terdapat tiga langkah yang dapat dilakukan, yaitu find your market, behavior, dan list the problems. Sebagai contoh adalah permasalahan kesehatan. Kita dapat menentukan market, yakni lingkungan kantor dan lingkungan rumah. Kemudian, behavior dapat ditetapkan pula, berupa adanya peningkatan tren pola hidup sehat dan olahraga. Permasalahan pun lalu dapat ditarik, seperti minimnya pengetahuan tentang pola hidup sehat di kalangan lingkungan kantor serta rumah. Permasalahan yang diperoleh lantas dapat diubah menjadi ide bisnis melalui dua cara, yaitu low-hanging fruit theory, market gap theory, ataupun kombinasi keduanya.

Low-hanging fruit theory dapat diibaratkan sebagai mengambil buah yang ada paling dekat dengan kita. Dengan demikian, ide bisnis yang dimaksud adalah dengan menyelesaikan masalah yang lebih mudah terlebih dahulu (sesuai dengan kemampuan kita), sebelum memasuki masalah yang lebih kompleks. Sementara itu, market gap theory dilakukan dengan menawarkan solusi yang belum ditemukan di pasar. Contoh konkret market gap theory adalah penemuan Gojek oleh Nadiem Makarim yang terinspirasi dari keberadaan Uber di Amerika Serikat. Ide bisnis Gojek merupakan perintis ide serupa di Indonesia.

Sementara itu, hasil yang diharapkan dari suatu bisnis dapat dikelompokkan ke dua kelompok, yaitu solution-centric dan monetization-centric. Solution-centric berfokus pada dampak yang ditimbulkan bisnis bagi masyarakat, sedangkan monetization-centric berkutat pada perolehan profit. Suatu bisnis yang baik harus dapat menyeimbangkan keduanya, yaitu berdampak bagi masyarakat sekaligus tetap menimbulkan keuntungan finansial.

Kemudian, alur dasar dari penciptaan bisnis adalah tiga hal, yaitu bangun (build), ukur (measure), dan evaluasi (learn). Pembangunan produk perlu memperhatikan minimum viable product (MVP), yakni agar produk baru mampu diproduksi dengan usaha atau biaya yang minim. Selanjutnya, pengujian produk dapat dilakukan dengan A/B Testing, yaitu penerbitan beberapa produk untuk melihat produk apa yang paling disukai oleh pasar. Setelah memperoleh hasil dari pengujian, barulah bisnis dapat melakukan evaluasi melalui customer metric, yang terdiri atas tingkat kepuasan customer dan net promoter score (NPS), yaitu seberapa besar customer akan mempromosikan produk kami.

Lalu, sesi pun dilanjutkan dengan praktik langsung terkait penciptaan ide bisnis yang dilakukan oleh para partisipan seminar. Partisipan diminta untuk mengobservasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Permasalahan tersebut kemudian dianalisis sehingga didapat solusi yang ditawarkan, yakni berupa ide bisnis. Sesi ini sekaligus menutup acara pada hari ini.

Reportase: Rizal Farizi   

SDG 4 SDG 8

Views: 379
Tags: SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi

Related Posts

EB Journalism

Fraud Jadi Ancaman Bagi Stabilitas Ekonomi

Berita Jumat, 10 Oktober 2025

Kasus kecurangan atau fraud kini menjadi perhatian serius di berbagai sektor.

Mood Booster

Dukung Mahasiswa Hadapi UTS, FEB UGM Hadirkan Program Sarapan dan Konsultasi Gratis

Berita Kamis, 9 Oktober 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada membagikan sarapan gratis bagi mahasiswanya selama periode Ujian Tengah Semester (UTS) ganjil tahun ajaran 2025/2026.

Nurul Indarti

Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia

Berita Selasa, 7 Oktober 2025

Di balik keindahan motif batik yang lahir dari tradisi turun-temurun, tersimpan dilema besar yaitu limbah pewarna kimia yang kerap mencemari sungai di sekitar sentra produksi.

IICP-HUE dan BEM FEB UGM

FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025

Berita Selasa, 7 Oktober 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Hiroshima University of Economics (HUE) berhasil menghadirkan pengalaman lintas budaya melalui Indonesia International Contribution Project (IICP-HUE) 2025.

Berita Terkini

  • Fraud Jadi Ancaman Bagi Stabilitas Ekonomi
    10 Oktober, 2025
  • Dukung Mahasiswa Hadapi UTS, FEB UGM Hadirkan Program Sarapan dan Konsultasi Gratis
    9 Oktober, 2025
  • Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia
    7 Oktober, 2025
  • FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025
    7 Oktober, 2025
  • KAFEGAMA MEP Lantik Pengurus Baru 2025–2028
    6 Oktober, 2025

Agenda

  • 24Okt The 9th Mubyarto Public Policy Forum (MPPF 2025)
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju