Yuk Kenali Keunikan Prodi Akuntansi FEB UGM, Ada Potensi Aspek AI Juga Loh!
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1836
Program Studi (prodi) Akuntansi merupakan salah satu prodi yang cukup diminati oleh calon mahasiswa yang ingin masuk ke UGM. Bahkan di setiap tahunnya prodi ini selalu masuk dalam jajaran lima besar prodi dalam klaster sosial humaniora yang diperebutkan calon mahasiswa baru dalam setiap jalur seleksi masuk UGM.
Prodi Akuntansi memiliki tingkat selektivitas yang tinggi dengan acceptance rate yang mencapai 4% pada tahun 2023. Pada tahun tersebut jumlah pendaftar cukup besar yakni 5.620 orang, selektivitas prodi ini mencapai 1:33. Artinya hanya ada satu pendaftar yang diterima dari setiap 33 pendaftar.
Ingin tahu kenapa Prodi Akuntansi ini begitu istimewa sehingga ribuan calon mahasiswa rela berkompetisi untuk mendapatkan kursi di sini? Prodi Akuntansi UGM merupakan salah satu dari tiga prodi yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang bukan hanya dikenal karena reputasi akademiknya yang kuat, tetapi juga mampu menjaga kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan raihan akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Selain terakreditasi di tingkat nasional, Prodi Akuntansi menjadi salah satu prodi di FEB UGM yang masuk dalam lingkup terakreditasi oleh The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).
Prodi Akuntansi FEB UGM ini juga memiliki keunikan dengan menghadirkan aspek Artificial Intelligence (AI) dan teknologi dan sistem informasi dalam kurikulum pendidikannya. Langkah ini diambil sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan zaman yang terus berkembang dan menjawab tantangan disrupsi.
“Dengan memasukan aspek teknologi informasi dan ke depan juga akan mempertimbangkan masuknya AI ke dalam kurikulum ini kami ingin nantinya lulusan bisa terus relevan dengan kebutuhan dunia bisnis saat ini yang menghadapi tantangan besar akibat disrupsi,” tutur Kepala Prodi Akuntansi FEB UGM, Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc., Ph.D., AFHEA., Rabu (17/4) di FEB UGM.
Vogy mengatakan perkembangan teknologi informasi, terutama kecerdasan buatan dan sistem informasi telah mengubah lanskap dunia kerja di berbagai sektor, termasuk dunia akuntansi. Kemajuan teknologi telah mengubah cara kerja bidang akuntansi, hadirnya AI dapat mengotomatisasi dan secara signifikan mempermudah pekerjaan-pekerjaan akuntansi yang sebelumnya dilakukan murni oleh manusia. Kondisi ini justru memperluas potensi peran lulusan akuntansi terhadap dunia kerja yang justru dapat menambah potensi pekerjaan atau profesi bagi lulusan akuntansi. Oleh sebab itu, pihaknya mencoba menghadirkan kurikulum baru dengan menambahkan aspek teknologi dan sistem informasi secara signifikan sebagai bagian dalam materi pembelajaran.
Dalam kurikulum 2022 ini dirancang dengan menambahkan materi terkait teknologi dan sistem informasi. Ada tujuh mata kuliah atau setara dengan 21 satuan kredit semester (SKS) yang wajib untuk diambil oleh mahasiswa. Materi pembelajaran yang ditawarkan antara lain Sistem dan Teknologi Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Analisis dan Desain Sistem, R Programming, Digital Business, Data Analytics, serta Enterprise Resource Planning.
“Melalui kurikulum berbasis teknologi informasi ini harapannya lulusan akuntansi UGM bisa mendapatkan bekal yang memadai terkait teknologi informasi dan relevansinya terhadap akuntansi sehingga nantinya mendapatkan peran yang lebih luas baik di organisasi bisnis maupun non bisnis tingkat nasional dan internasional,” paparnya.
Keunggulan prodi Akuntansi FEB UGM lainnya adalah prodi ini menawarkan beragam kesempatan bagi mahasiswanya untuk mendapatkan paparan internasional. Hal tersebut dapat diperoleh melalui exchange program maupun double degree dengan lebih dari 40 universitas mitra di luar negeri, terutama bagi mahasiswa yang mengambil program International Undergraduate Program (IUP). Melalui program tersebut mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dan memperluas jejaring di dunia internasional.
Tak hanya itu, Prodi Akuntansi FEB UGM juga menjadi bagian dari Partnership of Asian Management Schools (PAMS). PAMS merupakan program akademik singkat yang ditawarkan FEB UGM sejak tahun 2020 lalu dengan menggandeng empat universitas mitra yakni Woosong University, Foreign Trade University, Sun Yat-sen University, dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Dalam program ini Prodi Akuntansi FEB UGM menawarkan mata kuliah tentang Digital Accounting Transformation.
Berikutnya, Prodi Akuntansi FEB UGM juga memiliki keunggulan dengan menawarkan program Fast Track mulai tahun ajaran 2023/2024. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa jenjang sarjana dengan kemampuan akademik yang baik dan memiliki komitmen tinggi menyelesaikan studi tepat waktu untuk melanjutkan studi di Prodi Magister Sains Akuntansi FEB UGM. Program Fast Track dapat diikuti oleh mahasiswa S1 Akuntansi FEB UGM semester 7 atau semester 8 yang tengah melaksanakan atau merencanakan tugas akhir dan memenuhi kualifikasi untuk langsung melanjutkan ke jenjang Magister Sains. Mahasiswa nantinya akan meraih dua gelar yaitu S1 Akuntansi dan S2 Magister Sains Akuntansi dalam waktu 5 atau 6 tahun.
“Saat ini ada satu mahasiswa Prodi Akuntansi UGM yang mengikuti program Fast Track ini,” ungkapnya.
Berbagai terobosan yang diambil oleh Prodi Akuntansi bertujuan untuk mencetak calon pemimpin masa depan yang memiliki integritas, berpikiran kritis, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis global.
Hilda Bhakti Fahrezi, mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2022 mengaku berkuliah di Prodi Akuntansi FEB UGM merupakan salah satu keputusan terbaik yang pernah dia ambil. Pasalnya, dengan berkuliah di FEB UGM menarik dirinya masuk ke dalam dunia pendidikan yang berbeda. Ia merasakan pembelajaran yang ditawarkan memberikan kesempatan bagi para mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuan diri dan mempertemukan mahasiswa dengan rasa dan pengalaman baru.
Sementara itu sistem pembelajaran di dalamnya sangat mengedepankan Student Learning Center (SLC) sehingga tercipta komunikasi dan diskusi dua arah antara dosen dan mahasiswa. Tugas-tugas yang diberikan pun memaksimalkan penggunaan critical thinking, analisis kasus, diskusi grup, hingga pengenalan ke lembaga-lembaga pemerintahan.
“Saya terpapar dengan berbagai kegiatan, mulai dari workshop, kepanitiaan, organisasi di dalam fakultas, hingga tawaran pekerjaan yang kemudian membantu saya untuk meningkatkan soft skill dan hard skill,” tuturnya.
Hilda menambahkan sistem pembelajaran di Prodi Akuntansi juga sangat erat kaitannya dengan Artificial Intelligence dan teknologi informasi. Beberapa mata mata kuliah yang ditawarkan membahas dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang teknologi.
Dengan begitu, mahasiswa mendapatkan bekal yang sangat memadai dalam merespon tantangan lulusan program studi akuntansi di era digital saat ini.
Sementara Zaid Alfarizi, mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2021 mengaku selama menjalani perkuliahan di FEB UGM mendapatkan banyak insight yang diperoleh di luar materi pembelajaran dari buku. Pasalnya, tidak sedikit dosen FEB UGM memiliki pengalaman profesional di luar kelas serta menghadirkan pula dosen praktisi dari luar sehingga bisa mendapatkan pengetahuan secara riil dari dunia kerja.
Tak hanya itu, FEB UGM juga telah terakreditasi nasional dan internasional, memiliki kerja sama dengan berbagai mitra baik di dalam maupun luar negeri, serta jejaring alumni yang tersebar di segala penjuru dunia. Keunggulan tersebut membuka peluang yang lebih besar bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dari luar kampus baik melalui kegiatan magang maupun pertukaran mahasiswa.
“Berbagai keunggulan tersebut bisa mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan magang atau exposure lainnya,”jelasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum