Pentingnya kepemimpinan berkarakter bagi sebuah bangsa
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5964
Dashboard Ekonomika Kerakyatan (DEK) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar bulanan (7/5) dengan tema "Peran Kepemimpinan Kebangsaan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menuju Desa Mandiri" di Auditorium BRI Lantai 3 Gedung MSi FEB UGM. Hadir sebagai pembicara Letjen. (Purn.) Agus Widjojo dengan moderator Prof. Gunawan Sumodinigrat, M.Ec. sekaligus sebagai Koordinator Dewan Pengurus Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM.
Acara yang dibuka oleh Prof.Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc.Ph.d sebagai Dekan FEB UGM ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari perwakilan akademisi, pemerintah pusat dan daerah, pendamping PNPM, pengusaha, dan masyarakat. Dalam sambutannya, Prof. Wihana mengungkapkan bahwa permasalahan lokal tidak boleh ditinggalkan walaupun tuntutan globalisasi semakin besar. FEB UGM melalui Dashboard Ekonomika Kerakyatan ingin kembali merajut pemikiran para founding-fathers UGM, seperti Prof. Mubyarto dan Prof. Koesnadi, yakni mengembangkan kembali ekonomi kerakyatan. DEK dapat membantu dalam mengembangkan local entrepreneur and leadership melalui pendampingan dan juga kolaborasi antara pihak akademisi dengan praktisi di lapangan.
Sebagai pembicara utama, Letjen (Purn.) Agus Widjojo memaparkan tentang pentingnya kepemimpinan berkarakter bagi sebuah bangsa. Letjen (Purn.) Agus yang merupakan Staf Percepatan Kebijakan Presiden banyak mengupas tentang teori kepemimpinan, seperti teori orang besar yakni sejarah dibentuk oleh orang besar yang memiliki karisma, teori legal yakni kepemimpinan yang diikuti kewenangan, dan beberapa teori lainnya.
Ia mengungkapkan bahwa tolok-ukur keberhasilan sebuah kepemimpinan ditentukan bukan oleh seberapa pandai dan hebat pimpinan, melainkan seberapa sukses organisasi dan pengikutnya mampu mencapai tujuan dan melahirkan calon-calon pemimpin baru di masa depan. Ia juga menambahkan terdapat banyak pemimpin 'imitatif' di Indonesia yang hanya mengandalkan popularitas namun lemah dalam hal kompetensi. Masyarakat harus pandai dalam memilih pemimpinnya.
Letjen.(Purn.) Agus juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh terlena oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6 %. Hal ini dikarenakan pertumbuhan tersebut bukan berasal sepenuhnya dari produktivitas penduduk, namun karena faktor-faktor lain. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama meningkatkan efisiensi untuk mendongkrak daya saing nasional.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi tanya-jawab. Para peserta tampak antusias untuk mendapat kesempatan bertanya. Hal ini juga ditunjukkan oleh beberapa dosen FEB UGM yang berpartisipasi seperti Drs. Hargo Utomo, Ph.D, Drs. Harimurti Subanar, MM dan Muhammad Edhie Purnawan, Ph.D. Diskusi ini banyak mengupas tentang praktik nyata kepemimpinan di lapangan dan juga upaya untuk mewujudkan desa mandiri.
Seminar ini merupakan salah satu kegiatan Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM dalam upaya menggali kembali potensi ekonomi kerakyatan. Seminar ini akan dilaksanakan setiap bulan sekali di hari Selasa minggu pertama dengan tema yang berbeda-beda.
Sumber: Rahmat/FEB