• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Diperlukan estimasi biaya sosial korupsi di Indonesia

  • Berita
  • 24 Juli 2013, 08.09
  • Oleh : Admin

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang melakukan riset untuk menghitung biaya sosial yang ditimbulkan akibat korupsi. Riset akan menjadi acuan untuk menyusun guideline atau buku panduan untuk menentukan hukuman dan denda bagi para koruptor.

Demikian disampaikan pakar kriminalitas ekonomi UGM Rimawan pradiptyo. Ph.D dalam konferensi pers hari Jumat (19/7) di ruang sidang pimpinan UGM. Sebagai salah satu Tim Riset KPK, ia mengungkapkan korupsi telah menimbulkan biaya sosial di masyarakat. Karena itu, diperlukan metoda untuk menghitung biaya sosial yang ditimbulkan akibat korupsi.

Bagi Rimawan hukuman bagi para koruptor selama ini terlalu ringan bila dibanding dengan kerugian negara yang dikorupsi. Hukuman hanya berdasar kerugian eksplisit, sementara biaya antisipasi dan reaksi terhadap korupsi belum diperhitungkan.

Korupsi kelas gurem yang menilep kurang dari 10 juta dituntut jaksa hukuman 28 bulan, kemudian diputus pengadilan negeri dan diperkuat keputusan MA 18,42 bulan atau 1 tahun 6 bulan. Korupsi besar untuk kasus 1 miliar hingga kurang dari 25 miliar, dituntut jaksa 66 bulan atau 5 tahun 6 bulan, namun dalam faktanya putusan MA hanya 40,6 bulan atau 3 tahun 6 bulan. Sementara koruptor kakap dengan kasus korupsi 25 miliar keatas dituntut 102 bulan atau sekitar 8 tahun, namun pada akhirnya diputus pengadilan sekitar 69 bulan atau 6 tahun.

“Yang perlu diingat ini baru diketok, nanti tentunya masih ada grasi, remisi dan sebagainya dan dimanapun didunia pasti masih dipotong keringanan hukuman sekitar 40-50 persen”, kata peneliti di P2EB, FEB UGM.
Memang tidak adil nilep uang negara 168,19 triliun, maka hukuman finansial hanya 15,09 triliun. Itupun sudah termasuk dendan dan biaya pengganti. “Lalu siapa yang menanggung sisanya, ya tentu kita semua. Indonesia memang hebat, bukan hanya orang kaya saja yang mendapat subsidi, karena mengkonsumsi BBM bersubsidi, tapi para koruptor pun disubsidi, itu menjadi program-program paling dahsyat sedunia”, tambahnya.

Rimawan mengatakan rakyat adalah pihak yang paling dirugikan akibat korupsi. Karena uang negara yang dikorupsi berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat pada negara. Melalui estimasi biaya sosial maka diharapkan hukuman dan denda bagi koruptor akan lebih maksimal.

“Karena itu diperlukan estimasi biaya sosial korupsi di Indonesia karena tingkat korupsi di Indonesia sudah sangat kronis dan dengan estimasi biaya sosial korupsi dapat dipergunakan untuk penentuan hukuman kepada koruptor,” paparnya.

Sumber: Agung/UGM

Views: 368

Related Posts

closing and awarding

Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup

Berita Senin, 28 Juli 2025

Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai malam penutupan Global Summer Week (GSW) 2025 yang digelar di Amaranta Prambanan, Jum’at malam (25/07/2025). Setelah melalui dua pekan penuh pembelajaran, kolaborasi, dan pertukaran budaya, puluhan mahasiswa dari berbagai negara resmi mengakhiri perjalanan mereka dalam program bertema “Innovative Business Models for a Sustainable and Inclusive Future”.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan penyelenggaraan GSW tahun ini.

Nurul Indarti

Mahasiswa Diajak Rancang Solusi Inovatif Melalui Design Thinking

Berita Senin, 28 Juli 2025

Cara berpikir kreatif dan empatik dalam menyelesaikan permasalahan menjadi semangat utama yang disampaikan oleh Guru Besar FEB UGM, Prof.

Apia Dewi Agustin

Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM

Wisuda Sabtu, 26 Juli 2025

Masih ingat dengan Apia Dewi Agustin? Namanya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu lalu karena kisah inspiratifnya. Gadis yang berasal dari sebuah pelosok desa di Kab.

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Berita Terkini

  • Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup
    Juli 28, 2025
  • Mahasiswa Diajak Rancang Solusi Inovatif Melalui Design Thinking
    Juli 28, 2025
  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025

Artikel Terkait

  • Diikuti 57 Mahasiswa Lintas Negara, Global Summer Week 2025 Resmi Ditutup
    Juli 28, 2025
  • Mahasiswa Diajak Rancang Solusi Inovatif Melalui Design Thinking
    Juli 28, 2025
  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan