Delegasi UGM Mengharumkan Indonesia pada Asia-Pacific Model United Nations (AMUNC) 2017 di Hong Kong
- Detail
- Ditulis oleh Gloria
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 1248
Prestasi terus diraih oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kali ini mahasiswa UGM menorehkan prestasi di ajang internasional Asia-Pacific Model United Nations (AMUNC) 2017 yang berlangsung sejak 19-23 Juni 2017 di Hong Kong University, Hong Kong.
Delegasi UGM sukses meraih berbagai penghargaan di AMUNC 2017. Penghargaan tersebut terdiri dari, Best Delegate ASEAN Regional Forum yang diperoleh oleh Ellyaty Priyanka, Best Position Paper dan Honorable Mention Organization of Islamic Cooperation oleh Arumdriya Murwani, Best Position Paper General Assembly SOCHUM oleh Jesita Wida Ajani, Best Delegate United Nations Security Council oleh Andi Adhyaksa, dan Outstanding Delegate General Assembly SPECPOL oleh Marsa Harisa.
Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa mampu unjuk kebolehan dalam kompetisi berdebat dan bernegosiasi bertaraf internasional. UGM mengirimkan enam mahasiswanya, yaitu Andi Andhyaksa (Fakultas Hukum 2015), Jesita Wida Ajani (Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2016), Arumdriya Soemoharmanto (Fisipol 2015), Marsa Harisa (Fakultas Kedokteran 2014), Fikri Abirawa (Fakultas Hukum 2015), dan Ellyaty Priyanka (Fisipol 2015).
Mereka harus bersaing dengan peserta yang berasal dari berbagai negara di dunia seperti Australia, Korea, Singapura, dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya. Sebelum berangkat dalam kompetisi AMUNC, delegasi dari UGM telah melakukan persiapan selama kurang lebih tiga bulan.
Ketua Delegasi AMUNC UGM, Andi Andhyaksa, menuturkan bahwa dalam kompetisi AMUNC ini, tiap individu dalam delegasi ini harus berhadapan dengan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara dunia. Pada kompetisi tersebut mahasiswa berperan sebagai diplomat yang baik dalam setiap council masing-masing. Perdebatan dalam model United Nations ini mencakup isu multidimensional, seperti hukum, ekonomi, sosial, politik, dan budaya suatu negara.
"Level AMUNC sangat sulit dan kompetitif, tiap delegasi dari berbagai negara berjuang keras dalam memperjuangkan kepentingan masing-masing negara dengan kemampuan bernegosiasi dan pernyataan yang rasional dan persuasif," ujar Andi, Jumat
Sumber: Gloria/UGM