Tiga Mahasiswa FEB UGM Raih Juara 3rd Best Speaker Kategori Innovation Paper Pada The 16th SECOND UI 2017
- Detail
- Ditulis oleh Afriza
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 26743
Pada tahun ini, SECOND UI kembali dilaksanakan untuk yang ke-16 dengan tema "Excavating The Potency of Islamic Economics to Achieve Sustainable Development Goals". Pada ajang lomba ini terdapat 20 tim, 10 tim dengan kategori Academic Paper dan 10 tim dengan kategori Innovation Paper, yang hadir dari berbagai universitas seluruh Indonesia, diantaranya UI, UGM, UNAIR, UPI, UNPAD, STEI Tazkia, UMY, dan UNSOED.
SECOND UI digelar selama 4 hari dengan menghadirkan suasana lomba yang berbeda dari biasanya. Dimulai pada hari pertama dengan permainan-permainan yang menyenangkan, membuat para anggota lomba ini saling mengenal dan lebih akrab satu sama lain antar universitas. Dilanjutkan pada hari kedua dengan seminar nasional yang memberikan pengetahuan terkini mengenai ekonomi Islam di Indonesia. Pada hari ketiga yang merupakan puncak acara, yaitu Conference, di mana tiap-tiap tim diminta untuk mempresentasikan paper yang telah lolos seleksi pada tahap sebelumnya. Hari terakhir ditutup dengan mengunjungi Kantor Pusat Badan Pusat Keuangan dan Kantor Pusat Bank BNI Syariah. Pada malam hari ditutup dengan Grand Closing di mana para pemenang dari kategori-kategori yang telah ditentukan akan diumumkan.
Perwakilan Shariah Economics Forum (SEF) FEB UGM pada kategori Innovation Paper, diwakili oleh tim Ziraea yang beranggotakan Afrizal Hakim Ahmad Faiz (Manajemen 2015), Isti’ana Aslamatunisa (Akuntansi 2016), dan Kholid Ar-Rasyid (Ilmu Ekonomi 2016) dengan judul paper "Penerapan Nilai Adl Untuk Pengentasan Kemiskinan di Sektor Pertanian Melalui Penciptaan Rantai Pasokan Pendek Berbasis TI" berhasil mendapatkan juara ketiga sebagai Best Speaker pada kategori Innovation Paper. Paper dari tim Ziraea ini berisi inovasi TI yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan rantai pasokan panjang pada penjualan hasil pertanian. Tim ini menawarkan aplikasi yang dapat mempertemukan petani dengan konsumen akhir, sehingga petani mendapatkan harga wajar dan kesejahteraan para petani Indonesia dapat meningkat.
Sumber: Afrizal/FEBUGM