• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Makalah Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Suara Akademisi

MBG Gagasan Besar dan Realita

  • Suara Akademisi
  • 3 Oktober 2025, 09.24
  • Oleh : kurnia.ekaptiningrum
Prof. AGUS SARTONO

Oleh: Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra/PMK RI 2010-2014

Makan Bergizi Gratis atau MBG sejatinya merupakan ide yang bagus, belajar dari pengalaman di negara maju. Program ini memberikan banyak manfaat setidaknya, pertama memperbaiki gizi anak di usia pertumbuhan melalui asupan yang cukup. Kedua, membangun kohesi sosial karena anak mendapatkan makanan yang sama setidaknya sekali selama sekolah. Harapannya akan tumbuh empati dan kepedulian sosial. Ketiga, mengajari anak untuk tertib mengantri saat mengambil makanan, membersihkan makanan. Keempat, anak bertanggung jawab untuk mengambil secukupnya, bertanggung jawab tidak membuang-buang makanan. Kelima, memberikan multiplier effect pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan. Keenam, tercipta lapangan kerja serta mencegah urbanisasi.

Tantangan Implementasi
Persoalan muncul bukan pada ide besar, tetapi pada delivery mechanism sehingga belakangan ini muncul pandangan negatif dan berbagai kasus keracunan muncul. Jika dilihat dari sasaran yang ingin dicapai, setidaknya terdapat 28,2 juta siswa SD/MI; 13,4 juta siswa SMP/MTs; 12,2 juta siswa SMK/MA/SMA; dan Dikmas/SLB 2,3 juta siswa sehingga total sekitar 55,1 juta yang harus dilayani. Semua itu tersebar di 329 ribu satuan pendidikan. Belum termasuk lebih dari 20 ribu pesantren. Dengan anggaran Rp15 ribu per siswa, maka setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp247,95 triliun.

Implementasi program MBG dengan dana Rp247,95 triliun ini jauh lebih besar dari dana desa 2025 sekitar Rp71 triliun. Anggaran pendidikan yang ditransfer ke daerah tahun 2025 setidaknya ada Rp347 triliun, sehingga terdapat Rp665,95 triliun dana berputar di daerah. Jumlah yang sangat besar itu akan mendongkrak konsumsi dan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi.

Kembali ke pertanyaan awal riuhnya program MBG, persoalan muncul pada delivery mechanism. Sudah banyak berbagai program yang sasaran dan basisnya siswa serta masyarakat tidak mampu seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial atau bansos. Selama ini menyasar setidaknya 20% keluarga tidak mampu. Tahun 2010 penyaluran BOS juga sempat mengalami persoalan dan akhirnya didistribusikan langsung ke satuan pendidikan. BOS diberikan ke sekolah/madrasah/satuan pendidikan berbasis pada besar kecilnya siswa.

Jadi mengapa MBG yang tujuannya sangat bagus tidak dilakukan menggunakan mekanisme yang sudah ada? Bukankah UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur bahwa “pendidikan” merupakan urusan konkuren dan daerah diberi kewenangan? Kabupaten/Kota mengelola SD/SMP, Provinsi mengelola SMK/SMA dan pendidikan berbasis agama masih dibawah Kemenag. Oleh sebab itu, beri kewenangan kepada daerah sesuai undang-undang, dan Badan Gizi Nasional (BGN) hanya melakukan monitoring. Berdayakan Pemerintahan Daerah, dan dengan cara demikian maka koordinasi dan tingkat keberhasilan akan jauh lebih baik.

Belajar dari Praktik Baik Negara Maju
Praktek baik MBG di negara maju dilakukan melalui kantin sekolah dan banyak keuntungan dibanding dengan sistem yang dipakai di Indonesia. Melalui kantin sekolah, makanan masih fresh, menghindari makanan basi, skalanya relatif kecil dan lebih terkontrol. Mestinya ini bisa dilakukan di Indonesia, sekolah bersama komite sekolah mampu mengelola dengan baik.

Kebutuhan bahan baku dipenuhi dari UMKM di sekitar sekolah, sehingga tercipta sirkulasi ekonomi yang baik. Sekolah mendapatkan dana utuh sebesar Rp15.000 per porsi bukan yang terjadi selama ini hanya sekitar Rp7.000 per porsi. Alternatif kedua adalah, dana diberikan secara tunai kepada siswa. Biarkan orang tua membelanjakan dan menyiapkan bekal kepada putra putrinya. BGN hanya perlu menyusun panduan teknis saja dan melakukan pengawasan.

Guru di sekolah melakukan pengawasan, jika ada anak yang tidak dibawakan bekal, diberi peringatan, hingga satu bulan kemudian orang tuanya dipanggil dan jika masih terjadi penyimpangan maka dihentikan. Cara seperti ini tidak saja menanggulangi praktek pemburu rente, tetapi juga dipercaya akan lebih efektif. Dana dapat ditransfer langsung ke siswa setiap bulan seperti halnya KIP, atau seperti penyaluran BOS jika MBG dilakukan melalui kantin sekolah.

Menghentikan Praktik Rente, Perpendek Rantai Distribusi
Persoalan keracunan jika dirunut terjadi karena panjangnya rantai penyaluran MBG. Selain itu penyaluran MBG melalui  Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG), hanya menguntungkan pengusaha besar yang mampu terlibat dalam program mulia ini. Sungguh menyedihkan jika unit cost Rp15.000 per porsi per anak, akhirnya tinggal hanya Rp7.000 saja? Program Makan Bergizi Gratis benar-benar menjadi “Makan Bergizi Gratis” bagi pengusaha besar. Karena mendapat keuntungan yang besar secara “gratis”. Jika margin per porsi diambil Rp2.000 dan satu SPG melayani Rp3.000 porsi, maka per bulan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp150 juta atau Rp1,8 M per tahun. Secara nasional margin Rp2.000 dari Rp15.000 atau sekitar 13% satu jumlah yang besar.

Sehingga implementasi MBG dengan memberikan tunai kepada siswa akan mampu menekan dan menghilangkan “kebocoran/keuntungan pemburu rente” sebesar Rp33,3 triliun. Masih belum terlambat, mari kita perpendek rantai distribusi MBG agar lebih efektif dan hilangkan cara-cara kotor memburu rente. MBG harus benar-benar Makan Bergizi Gratis bagi siswa.

Sustainable Development Goals
SDG 1 SDG 2 SDG 3 SDG 4 SDG 8 SDG 10 SDG 11 SDG 17

Views: 613
Tags: SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 11: Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 2: Tanpa kelaparan SDG 3: Kehidupan Sehat Dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Related Posts

Softskill - Interview Skill FEB UGM 2025

Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa

Berita Jumat, 14 November 2025

Kemampuan berkomunikasi efektif, memahami diri, dan menyampaikan nilai secara meyakinkan menjadi kunci sukses dalam proses wawancara kerja. Kesadaran inilah yang ingin ditumbuhkan melalui kegiatan Mandatory Soft Skills: Interview Skills, yang digelar Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM bersama Lutfi Anggriawan, MR 5, CFP, CHRM, Branch Office Head (Assistant Vice President) BRI Cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang juga alumni Manajemen FEB UGM.

Lutfi, menyampaikan interview skills merupakan kemampuan kandidat untuk mempresentasikan diri dan kompetensinya secara efektif dalam proses wawancara, termasuk dalam komunikasi verbal, non-verbal, serta kemampuan menjawab pertanyaan dengan tepat dan terarah.

Tim Basket Putra FEB UGM

Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025

Prestasi Jumat, 14 November 2025

Tim Basket Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang di Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) 2025.

Pengukuhan Guru Besar Gugup Kismono

Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy

Berita Kamis, 13 November 2025

Dunia kerja masa kini tengah menghadapi tantangan besar akibat perubahan orientasi hidup generasi muda dan meningkatnya tekanan digital. Perubahan besar dalam dunia kerja ini menuntut cara pandang baru terhadap keseimbangan hidup.

Entrepreneurs Table

Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025

Berita Rabu, 12 November 2025

Kelompok LAZE, RB Nusantara, dan Bantoo dinobatkan sebagai tiga pemenang Program Pra-Inkubasi Young Entrepreneur Show! (YES!) 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).

Berita Terkini

  • Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa
    14 November, 2025
  • Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025
    14 November, 2025
  • Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy
    13 November, 2025
  • Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025
    12 November, 2025
  • Milky Moo, Usaha Mahasiswa FEB UGM dengan Sentuhan Sehat dan Ramah Lingkungan
    12 November, 2025

Agenda

  • 14Nov Public Lecture: Private Equity Introduction
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju