• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

SinarKu FEB UGM Bahas Tantangan dan Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

  • Berita
  • 7 Maret 2025, 11.03
  • Oleh : kurnia.ekaptiningrum

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM) bekerja sama dengan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dan Forum Kajian Pembangunan menggelar acara diskusi “SinarKu: OECD Economic Survey of Indonesia” pada Selasa (4/3/2025) di Lantai 8 Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM. Acara ini menghadirkan Andrea Goldstein dan Charles Dennery dari OECD sebagai pembicara utama yang membahas hasil survei OECD terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, turut hadir sebagai diskusan, yaitu Dian Ari Ani dari Bank BPD DIY, dan Sekar Utami Setiastuti dari FEB UGM.

Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) adalah organisasi internasional yang dibentuk untuk membantu  negara-negara di dunia mengidentifikasi solusi kebijakan, menetapkan standar global, serta berbagi pengalaman dan praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Andrea Goldstein menegaskan bahwa prioritas utama OECD di wilayah Indo-Pasifik adalah konektivitas, digitalisasi, dan perubahan iklim. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan salah satu mitra kunci OECD di Indo-Pasifik. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara Asia Tenggara pertama yang mengajukan aksesi keanggotaan OECD, dengan diskusi aksesi yang telah menunjukkan perkembangan signifikan sejak dibuka di 2024.

Laporan Survei Ekonomi OECD Indonesia

Charles Dennery memaparkan hasil riset OECD terhadap Indonesia. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia telah mengalami peningkatan pesat sejak tahun 2000, yaitu mencapai 16.000 USD pada 2023, mendekati rata-rata negara Asia Tenggara lainnya. Kebijakan moneter yang diterapkan pemerintah Indonesia juga telah berhasil menurunkan angka inflasi yang sempat melonjak pada 2022. Diproyeksikan, pertumbuhan ekonomi yang positif ini akan berlanjut hingga 2025, yang didukung oleh peningkatan PDB riil, penurunan inflasi, serta peningkatan rasio government financial balance Indonesia.

Namun, cukup disayangkan Indonesia masih tertinggal dalam sektor pendidikan. Hal ini dibuktikan oleh skor PISA Indonesia yang rendah dibandingkan negara OECD lainnya. Programme for International Student Assessment (PISA) adalah salah satu program inisiasi OECD yang bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan keterampilan serta pengetahuan siswa dari berbagai negara di dunia, dalam bidang membaca, matematika, dan sains. Oleh karena itu, sebagai upaya peningkatan kualitas siswa di Indonesia, pemerintah perlu mengurangi beban biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh keluarga agar angka partisipasi sekolah serta performa akademik siswa dapat  meningkat.

Selain itu, partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan keterlibatan perempuan, diperlukan kebijakan cuti melahirkan yang lebih baik agar pekerja perempuan tidak lagi mengalami diskriminasi di dunia kerja. Deregulasi juga dinilai penting untuk dapat meningkatkan daya saing pasar dan menarik lebih banyak investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI). Di sisi lain, adopsi teknologi digital masih terbatas di banyak perusahaan di Indonesia. Padahal, digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar global. Untuk mendorong hal tersebut, pemerintah perlu memperkuat infrastruktur telekomunikasi guna memastikan akses internet yang cepat dan terjangkau.

Dalam upaya mencapai target penurunan emisi karbon, pemerintah perlu mempercepat transisi ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Salah satu langkah yang dapat dilakukan, yaitu dengan penerapan pajak karbon guna mendorong dekarbonisasi sektor listrik yang hingga saat ini masih enam puluh persen bergantung pada batubara. Selain pajak karbon, pemerintah dapat menerapkan kebijakan road pricing atau penetapan tarif bagi pengguna jalan untuk mengurangi kemacetan serta emisi karbon dari pembakaran mesin kendaraan.

Terakhir, Andrea Goldstein menutup diskusi dengan menegaskan komitmen OECD dalam memanfaatkan standar dan praktik terbaik guna membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yang menjadi visi utama kabinet merah putih saat ini.

Untuk laporan lengkap hasil survei OECD Economic Survey of Indonesia, kamu dapat mengunjungi laman oe.cd/INDONESIA.

Reportase: Najwah Ariella Puteri

Sustainable Development Goals

SDG 4 SDG 8 SDG 10 SDG 17

Views: 475
Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Related Posts

Apia Dewi Agustin

Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM

Wisuda Sabtu, 26 Juli 2025

Masih ingat dengan Apia Dewi Agustin? Namanya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu lalu karena kisah inspiratifnya. Gadis yang berasal dari sebuah pelosok desa di Kab.

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Berita Terkini

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan