• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

IHSG Anjlok, Pakar FEB UGM Minta Masyarakat Untuk Hati-Hati Mengambil Keputusan Investasi

  • Berita
  • 11 April 2025, 17.02
  • Oleh : shofihawa
IHSG Anjlok, Pakar FEB UGM Minta Masyarakat Untuk Hati-Hati Mengambil Keputusan Investasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun drastis hingga lebih dari 9 persen pada Selasa (8/4/2025). Anjloknya IHSG membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt atau penghentian sementara pasar dagang saham. Sebelumnya, BEI juga melakukan trading halt pada 18 Maret 2025. Aturan ini berlaku apabila IHSG anjlok atau mengalami penurunan signifikan.

Dosen FEB UGM yang juga pakar Investasi, Keuangan, dan Perbankan UGM, I Wayan Nuka Lantara, Ph.D., mengatakan kondisi yang terjadi saat ini merupakan gejala yang tidak biasa. Situasi ini mengingatkan kembali pada kejadian luar biasa saat krisis finansial global pada tahun 2008 silam.

Kepala Program Studi Manajemen FEB UGM ini mengatakan bahwa aksi jual yang masif akibat kepanikan atau panic selling yang mendominasi pasar menjadi penyebab turunnya IHSG. Hal ini terjadi karena turunnya kepercayaan investor terhadap pasar saham di Indonesia. Penjualan saham dilakukan karena terdapat kekhawatiran investor akan harga saham turun lebih ekstrim lagi

“Itu berarti ada indikasi bahwa entah itu investor asing, entah itu investor domestik, atau dua-duanya itu merasa bahwa sudah tidak prospektif lagi memegang saham dan memilih untuk menjual secepat-cepatnya,” ujarnya saat bincang-bincang dengan wartawan, Rabu (9/4/2025) di FEB UGM.

Penurunan tajam IHSG ini, lanjut Wayan, turut dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi global, terutama setelah diterapkannya kebijakan Tarif Trump yang diumumkan secara sepihak sehingga berpotensi munculnya perang dagang.

“Hal ini membawa sinyal negatif dan akan terjadi perubahan besar-besaran di dunia ini. Perang tarif ini menciptakan kekacauan dalam rantai pasokan global dan berdampak pada pasar keuangan dunia,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia terdampak cukup signifikan karena kondisi fundamental ekonomi belum sekuat negara ASEAN lain. Ada sejumlah isu yang memperburuk ketidakpastian, terutama dari sisi kepercayaan investor. Ditambah dengan, presiden baru dengan kebijakan-kebijakan yang belum dirasakan implementasi dan manfaatnya.

“Maka yang kemudian terjadi adalah sentimen regional global yang sudah negatif ini terasa lebih parah di Indonesia,” terangnya

Wayan menilai tepat atas langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) merespon gejolak pasar dengan menerapkan kebijakan trading halt selama 30 menit. Kebijakan ini diambil sebagai langkah preventif yang bertujuan memberi waktu jeda bagi pelaku pasar agar tidak larut dalam kepanikan dan menjadi lebih rasional.
“Fungsinya semacam cooling down agar semua orang bisa melihat kembali apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Wayan.

BEI memberlakukan trading halt jika IHSG turun hingga 8 persen. Apabila penurunan berlanjut, kebijakan ini dapat diulang. Jika IHSG turun hingga menyentuh 20 persen dalam kondisi tertentu, bursa bisa di suspend sepenuhnya.

Melihat situasi saat ini, Wayan menyarankan masyarakat lebih hati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan finansial serta menyiapkan dana darurat. Investor yang memiliki investasi di pasar modal diharapkan untuk tidak bertindak buru-buru menarik kembali investasinya, tetapi dapat menunggu dan mengamati pergerakan pasar modal. Apabila tetap akan berinvestasi diharapkan memilih saham perusahaan yang memiliki kinerja dan prospek yang baik.

Ia juga menyoroti pentingnya strategi investasi jangka panjang di tengah kondisi yang tidak pasti. Namun bagi pemula, langkah awal berinvestasi perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dan pemahaman matang.

“Tidak ada investasi yang pasti, tapi saham bisa jadi pilihan sepanjang memiliki fundamental yang baik,”ucapnya.

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian, terutama agar keinginan memperoleh keuntungan besar tidak mengorbankan aspek penting lainnya. Menurutnya, investor harus bijak dalam mengalokasikan dana. Tidak boleh asal memilih instrumen, melainkan harus memilih saham dengan fundamental yang sehat, prospek masa depan yang cerah, serta sedang berada pada harga diskon atau undervalued.

Selain saham, pilihan investasi lain seperti bitcoin dan emas juga tetap relevan. Namun, ia mengingatkan bahwa fluktuasi pasar bisa terjadi kapan saja. “Emas yang selama ini dianggap aman, ternyata juga bisa turun. Bitcoin pun punya volatilitas tinggi,” katanya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa berinvestasi tetap harus dilakukan. Sebab investasi menjadi cara untuk membangun keuangan di masa depan. “Itu satu-satunya cara untuk membangun ‘sekoci’ keuangan kita ke depan. Apalagi kalau perang dagang ini tidak kunjung berhenti, kita butuh perlindungan finansial jangka panjang,” tegasnya.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 1 SDG 4 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 16 SDG 17

Views: 10,394
Tags: SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Related Posts

Novat Pugo Sambodo

Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi Minuman Manis

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bukan hanya ancaman bagi kesehatan, tetapi juga menjadi beban ekonomi negara. Dari risiko obesitas hingga lonjakan biaya layanan kesehatan, dampaknya meluas hingga membebani anggaran negara. 

Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UGM, Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., mengungkapkan bahwa meskipun minuman berpemanis bisa saja dilepas ke pasar tanpa intervensi pemerintah, risikonya jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.

Ahmad Zaki

Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Isu Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian penting di dunia bisnis. Perusahaan tidak hanya dituntut menyajikan laporan keuangan yang andal, tetapi juga melaporkan upaya keberlanjutan mereka.

Rennta Chrisdiana Awie

Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa

Berita Selasa, 30 September 2025

Menjalani perkuliahan di kampus bukan hanya soal mengejar prestasi akademik, tetapi juga menjaga keseimbangan diri. Hal inilah yang disampaikan Educator dan Social Activist, Rennta Chrisdiana Awie, M.Sc., dalam kegiatan FEBinvinity: Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP-K di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM, Sabtu (20/09/2025). 

Rennta menekankan bahwa perjalanan setiap mahasiswa penuh dengan aktivitas padat sejak pagi hingga sore hari.

Dies Natalis Ke-45 MD FEB UGM

Rayakan Dies Natalis Ke-45, MD FEB UGM Perkuat Kolaborasi dan Publikasi 

Berita Selasa, 30 September 2025

Program Studi Magister dan Doktor (MD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar tasyakuran peringatan Dies Natalis ke-45 di lobi Gedung MD, Senin (29/9/2025).

Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen, Prof. Dr.

Berita Terkini

  • Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi Minuman Manis
    1 Oktober, 2025
  • Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan
    1 Oktober, 2025
  • Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
    30 September, 2025
  • Rayakan Dies Natalis Ke-45, MD FEB UGM Perkuat Kolaborasi dan Publikasi 
    30 September, 2025
  • FEB UGM Berikan Pembekalan Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP-K
    30 September, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju