
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Universitas Udayana menjadi tuan rumah konferensi internasional 4th Biennial Emerging Scholars Colloquium and Conference on Accounting and Accountability in Emerging Economies (AAEE) yang akan berlangsung pada 25–27 Juni 2025 di Bali. Acara ini akan mengangkat isu-isu strategis terkait akuntabilitas dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang.
Konferensi bergengsi ini diselenggarakan bekerja sama dengan Centre of Accountability and Global Development, University of Essex, Inggris. Untuk pertama kalinya forum ini digelar di Indonesia, menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, dan profesional dari berbagai negara.
Ketua Komite Konferensi AAEE, Prof. Shahzad Uddin dari University of Essex, menyampaikan AAEE 2025 mengangkat tema “Sustainable Development and Accountability in Emerging Economies” yang menyoroti pentingnya transparansi akuntansi tidak hanya dalam aspek keuangan, tetapi juga dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan transformasi sosial di negara-negara berkembang. Sebanyak 107 makalah terpilih yang nantinya akan dipresentasikan dalam konferensi ini. Jumlah tersebut mencetak rekor partisipasi terbanyak yakni 200 makalah yang dikirimkan sejak konferensi ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018.
AAEE, lanjutnya, telah berkembang menjadi platform global penting bagi para ilmuwan dan praktisi dari negara berkembang untuk menyuarakan perspektif mereka dan menantang narasi dominan yang sering kali berakar pada konteks Anglo-Amerika atau Eropa Barat.
Pada tahun ini, AAEE akan menghadirkan tiga pembicara kunci yaitu Prof. Dr. Anggito Abimanyu (Ekonom dan Wakil Menteri Keuangan RI), Prof. Christopher Napier, (Pakar akuntansi dari Royal Holloway, University of London), serta Prof. Susela Devi (Peneliti di bidang akuntansi berkelanjutan dan tata kelola).
Konferensi ini mendapat dukungan penuh dari Emerald Publishing dan Journal of Accounting in Emerging Economies (JAEE), yang kini telah masuk dalam peringkat Q1 di Scopus. Rencananya, seperti pada konferensi sebelumnya, sejumlah makalah terpilih akan diterbitkan dalam edisi khusus jurnal ini.
Sementara Dr. Arizona Mustikarini, Co-Chair dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa AAEE merupakan konferensi tahunan yang biasanya diselenggarakan di Inggris. Pada tahun ini, konferensi ini dilaksanakan di negara berkembang yaitu Indonesia dengan tuan rumah penyelenggara pertama adalah UGM.
Lebih lanjut ia menyampaikan konferensi ini adalah wujud komitmen akademisi negara dari negara berkembang untuk membawa diskusi teoretis lebih dekat dengan konteks dunia berkembang. Dengan tema yang selaras dengan misi FEB UGM dalam mendorong keberlanjutan, konferensi ini menjadi katalisator bagi kolaborasi yang bermakna antar pihak.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)