Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai malam penutupan Global Summer Week (GSW) 2025 yang digelar di Amaranta Prambanan, Jum’at malam (25/07/2025). Setelah melalui dua pekan penuh pembelajaran, kolaborasi, dan pertukaran budaya, puluhan mahasiswa dari berbagai negara resmi mengakhiri perjalanan mereka dalam program bertema “Innovative Business Models for a Sustainable and Inclusive Future”.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan penyelenggaraan GSW tahun ini. Ia menyebut bahwa GSW 2025 terasa istimewa karena mengusung pembelajaran model baru dengan topik-topik menarik dan relevan.
“Program ini tidak hanya soal pembelajaran, tetapi juga pengalaman lintas budaya yang memperluas jaringan. Saya harap kalian akan menjadi pemenang di negara masing-masing dengan perspektif yang semakin kaya. Terima kasih telah menyukseskan GSW dengan luar biasa!,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana GSW 2025, Gunawan, B.Sc., M.Sc., Dipl.Stat.Ec., Ph.D., turut menyampaikan apresiasi atas semangat dan antusiasme para peserta yang telah menunjukkan partisipasi aktif dengan memberikan ide dan perspektif baru.
“Hal terpenting dari keikutsertaan dalam program ini bukan hanya dari sisi akademik tetapi kontribusi, kesempatan, dan pengalaman yang kalian dapatkan. Harapannya program ini dapat menginspirasi kalian untuk terus melangkah ke depan,” ujarnya.
Selama kurang lebih dua minggu, para peserta tidak hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga menjalani berbagai pengalaman yang memperkaya wawasan lintas budaya. Kien Ngo, mahasiswa asal Vietnam yang mengambil studi di University of Canterbury, menjadi salah satu peserta yang membagikan kesan mendalamnya terhadap program ini.
“Saya merasa ikatan dengan teman-teman di sini benar-benar kuat. Materi perkuliahannya sangat bagus, namun pengalaman yang saya dapatkan jauh lebih besar dari itu. Pengalaman ini benar-benar luar biasa dan saya sangat merekomendasikannya,” ujarnya dengan penuh antusiasme.
Dalam closing ceremony GSW 2025, turut disampaikan sejumlah penghargaan untuk kategori group dan individu. Penghargaan Best Student diberikan kepada Kien Ngo dari University of Canterbury sementara penghargaan Commitee’s choice diberikan kepada Bulan Rimadhina Seva Kartika dari Universitas Gadjah Mada.
Berikutnya, penghargaan Best Group diraih oleh Group 1 yang beranggotakan Ahmad Nushhi bin Dr Supri (Universiti Brunei Darussalam), Almadhea Aurely Tristina (Universitas Negeri Surabaya), Shafira Pramatya (Universitas Negeri Surabaya), Bilqis Irbah Fatimah (UGM), Rayhan Maulana Ahmada (UGM), Erlangga Aravi Nugroho (UGM), dan Muhammad Azka Rasyid Alfarabbi (UGM).
Selanjutnya, penghargaan dengan kategori Outbound Winner diraih oleh Group 6 yang terdiri dari Le Minh Khoi (University of Canterbury), Sebastian Dittmer Isbye (Copenhagen Business School), Dewi Puspitasari (Universitas Negeri Surabaya), Aleea Anindita Herlambang (UGM), Darryl Rafa Vinan Halpito (UGM), Vania Elysia Nabil Rokhman (UGM), dan Teuku Rafael Rafferty (UGM).
Kategori terakhir yaitu Fun Game Winner dimenangkan oleh Group 2 yang beranggotakan Sarah Adlina binti Muhamad Ali (University of Canterbury), Mikkel Stjernholm Micheelsen (Copenhagen Business School), Ditya Hanun Aqila (Universitas Negeri Surabaya), Bulan Rimadhina Seva Kartika (UGM), Annisa Kamilia Saktinegara (UGM), Raga Jati Rabbani (UGM), dan Mohammad Pradana Abijan Rifiar Abidin (UGM).
Global Summer Week adalah agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh FEB UGM sejak 2014 lalu. Tahun ini, GSW mengusung tema “Innovative Business Models for a Sustainable and Inclusive Future” dan berlangsung selama 12 hari pada 14 – 25 Juli 2025. Sebanyak 57 mahasiswa dari delapan universitas di sembilan negara terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan seperti executive talk, kuliah, kunjungan lapangan, proyek kewirausahaan sosial, dan kegiatan budaya yang memperkaya pengalaman belajar mereka.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
