Kopi Luwak Gayo, Sebuah 'Berlian' dari Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 7809
Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Rangkaian gunung berapi yang membentang dari Indonesia bagian barat hingga bagian timur membuat tanah di Indonesia diberkahi kesuburan. Kesuburan tersebut membuat hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia memiliki kualitas yang tinggi yang salah satunya adalah kopi.
Adalah Matthew Ross, pebisnis asal London, Inggris, menginvestasikan modalnya untuk mencari kopi Indonesia dengan kualitas terbaik di dunia yaitu kopi Gayo dari Aceh. Dalam kuliah umum yang diselenggarakan di Ruang Auditorium BRI, Program Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada pada hari Kamis (28/2), Matthew Ross membagikan pengalamannya dalam mengelola bisnis kopi asal Aceh. Untuk mendapatkan kopi luwak liar dengan cita rasa unik dan terbaik, Matthew Ross memerlukan waktu sekitar empat tahun untuk menelitinya. Dalam penelitiannya, Matthew Ross ditemani oleh Pak Kotini, petani kopi asal Aceh. Awalnya, Matthew Ross mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak ada petani yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Namun, kecintaan dan passion terhadap kopi Indonesia membuatnya mencoba untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan hidup dalam kesederhanaan. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah kopi luwak Gayo yang saat ini sudah dipasarkan hingga ke Inggris dengan brand Ross Kopi.
Dalam berbisnis, Matthew Ross tidak hanya memperhatikan keuntungan, melainkan juga memberikan perhatian pada dampak sosial dan lingkungan. Salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah buruknya harga jual kopi yang diberikan kepada petani. Oleh karena itu, dirinya juga membagikan pengetahuan mengenai pengolahan kopi kepada petani supaya para petani dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi dari produk kopi.
Selain pembahasan mengenai kopi, Matthew Ross juga menjelaskan bahwa masih banyak komoditas Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti kelapa. Sayangnya, produk kelapa hanya dijual dalam bentuk mentah, belum diolah lebih lanjut. Jika diolah lebih lanjut, maka produk kelapa akan menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi. Untuk itu, Matthew Ross menyarankan jika ingin mengembangkan produk pertanian Indonesia, ada tiga hal yang diperlukan yaitu penelitian, wawasan yang luas, serta inovasi.
Sumber: Bernardus Ade/FEB