Soroti Sektor Ekonomi Kreatif, FEB UGM Gelar GAMAICEB ke-7
- Detail
- Ditulis oleh Sony
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1153
Sabtu(14/09), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada(FEB UGM) menyelenggarakan 7th Gadjah Mada International Conference on Economics and Business (GAMAICEB 2019). Bertempat di Auditorium Pusat Pembelajaran FEB UGM, konferensi ini memiliki tajuk Ekonomi Kreatif: Tren, Peluang dan Tantangan.
Konferensi ini dilatarbelakangi oleh peran ekonomi kreatif baik di negara maju maupun negara berkembang yang meningkat secara signifikan. Seperti contoh di Brasil, sektor ekonomi kreatif berhasil menyumbang atas 2,84% dari PDB mereka dan mempekerjakan lebih dari 11 juta orang. Demikian pula, di Indonesia, ekonomi kreatif mampu berkontribusi lebih dari 7,4% dari PDB, dan menyerap sekitar 17 juta orang (sekitar 14% dari total tenaga kerja) dan lebih dari 54% di antaranya adalah wanita. Seperti yang dilaporkan oleh Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), perdagangan dunia barang dan jasa kreatif untuk 2011 mewakili $ 624 miliar, nilai yang berlipat dua pada periode 2002 hingga 2011. Ini menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tahunan kreatif barang dan jasa mencapai 8,8% selama periode tersebut.
Oleh sebab itu, Gamaiceb ke-7 bertujuan untuk menyediakan forum untuk berbagi, menyebarluaskan, dan mempromosikan penelitian mutakhir dalam masalah ekonomi dan bisnis saat ini. Harapannya, konferensi ini dapat menciptakan kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan praktisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Sesi pertama adalah sesi keynote speech dari Triawan Munaf, kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang menjelaskan perihal kebijakan dan investasi industri kreatif di Indonesia
Turut hadir pula Ferry Jie dari Universitas Edith Cowan, Australia yang menjelaskan mengenai Konsep kunci dalam industri kreatif dan implikasinya terhadap penelitian, Boyke Rudy Purnomo, Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada yang memaparkan topik perihal peluang dan tantangan mengembangkan industri kreatif di Indonesia melalui kota budaya, serta Phersal Gozali dari Euromonitor International yang memberi penjelasan mengenai penelitian pasar strategis untuk mendukung penelitian tentang ekonomi kreatif.
Sumber: Sony Budiarso/Leila Chanifah Zuhri