• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Peluang dan Tantangan Pengembangan Akuntansi Syariah

  • Berita
  • 4 September 2020, 10.45
  • Oleh : Admin
Webinar SNAS

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-65 (Lustrum XIII), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Program Studi Magister Akuntansi FEB UGM menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar seminar bertajuk “Peluang dan Tantangan Pengembangan Akuntansi Syariah” pada Kamis (3/9). Acara tersebut menghadirkan Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. (Ketua Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS dan Guru Besar FEB UGM), Deden Firman Hendarsyah, M.Buss. (Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah di Otoritas Jasa Keuangan/OJK), Drs. Fahmi Subandi, Akt., M.Agr. (Direktur Operasional BRI Syariah), Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D. (Ketua Dewan Standar Akuntansi Syariah/DSAS di Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan Guru Besar FEB UGM), dan Sutrisno Mukayan, MM., Akt. (Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan BRI Syariah) selaku narasumber. Acara tersebut dimoderatori oleh Aprilia Beta Suandi, M.Ec., Ph.D. (Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM).

Prof. Mahfud menyampaikan bahwa dalam akuntansi syariah terdapat kombinasi dua elemen ilmu, yaitu akuntansi dan syariah. Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan ideal (menggali sumber syariah otoritatif kemudian diderivasi) pendekatan langit dan pendekatan pragmatis yang menggunakan akuntansi konvensional untuk kemudian dilakukan proses purifikasi. Kedua pendekatan tersebut dapat dilakukan secara pararel. Dalam pendekatan tersebut tentunya harus berlandaskan pada prinsip maqashid syariah.

Indonesia memiliki ambisi yang cukup tinggi terkait ekonomi syariah, yaitu menjadi salah satu pusat ekonomi syariah dunia. Guna mencapai target tersebut pemerintah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKES) yang diketuai oleh Presiden Joko Widodo. Prof. Bambang menyebutkan bahwa milestone hingga rancangan ekosistem telah terbentuk, namun pengembangan akuntansi syariah masih menuai banyak tantangan. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana melepaskan diri dari paradigma dan cara berpikir akuntansi keuangan konvensional yang kapitalistik kemudian mengembangkan paradigmanya sendiri yang islami.

Dalam industri perbankan syariah, total aset keuangan syariah mengalami peningkatan dari tahun 2019. Per Juni 2020, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai angka Rp1.608,50 triliun atau USD 112,47 miliar. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan keuangan syariah yang cukup besar di Indonesia. Namun, pengembangan akuntansi syariah masih menuai beberapa problematika. Oleh karena itu, Deden mengatakan bahwa dibutuhkan suatu sinergi ekosistem ekonomi syariah melalui penguatan identitas perbankan syariah.

Fahmi juga mengulik perihal perkembangan perbankan syariah yang kian mengalami peningkatan. Perkembangan tersebut pun diikuti dengan dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah yang juga kian meningkat. Hal ini membawa peluang baru berupa transformasi bisnis proses dan industri sehingga pencatatan syariah dapat semakin bertumbuh. Namun, hal tersebut sekaligus menjadi tantangan sehingga para akuntan harus dibekali pengatahuan yang lebih mendalam terkait teknologi dan data analytic. Pada sesi terakhir, Sutrisno menyorot tantangan penerapan akuntansi syariah, seperti PSAK 102, PSAK 111, dan PSAK 107. Namun sejatinya, tantangan sesungguhnya dalam akuntansi syariah adalah terkait penerimaan masyarakat dalam konsep ekonomi syariah.

Sumber: Leila Chanifah Z/ Sony Budiarso

Views: 1,580

Related Posts

Bimo Wijayanto

Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas

Berita Jumat, 15 Agustus 2025

Integritas menjadi fondasi utama dalam memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI) di era digital saat ini. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Bimo Wijayanto, S.E., Ak., M.B.A., Ph.D., dalam sesi bertajuk “Menggunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas: Mempersiapkan Mahasiswa sebagai Generasi Transparan di Era Digital Pajak dan Keuangan” di hadapan mahasiswa baru.

Dalam Sesi Inspiring Person  yang merupakan rangkaian Pionir Simfoni 2025 pada Rabu (6/8) di Plaza FEB UGM Bimo memulai dengan refleksi masa kuliahnya pada 30 tahun lalu.

Ali Alexander

Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025

Prestasi Jumat, 15 Agustus 2025

Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Ali Alexander berhasil mencatatkan prestasi di ajang International Stock Portfolio Analysis Competition 2025.

Widya Paramita

Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau

Berita Kamis, 14 Agustus 2025

Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini menopang lebih dari separuh perekonomian Indonesia masih  menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju praktik bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Azellia Alma Shafira

Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini

Berita Rabu, 13 Agustus 2025

Bisnis yang sukses jarang lahir dari keberuntungan semata. Ia dibangun dari perencanaan yang matang, peta strategi yang jelas, dan kemampuan membaca risiko.

Berita Terkini

  • Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas
    15 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025
    15 Agustus, 2025
  • Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau
    14 Agustus, 2025
  • Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini
    13 Agustus, 2025
  • Tim FEB UGM Juara 2 di Kompetisi Bisnis ASCEND 2025
    13 Agustus, 2025

Artikel Terkait

  • Dirjen Pajak Imbau Generasi Muda Gunakan AI Secara Cerdas dan Berintegritas
    15 Agustus, 2025
  • Mahasiswa FEB UGM Juara 1 di International Stock Portfolio Analysis Competition 2025
    15 Agustus, 2025
  • Riset FEB UGM: 87% UMKM Belum Adopsi Bisnis Hijau
    14 Agustus, 2025
  • Pentingnya Membangun Mindset Bisnis Sejak Dini
    13 Agustus, 2025
  • Tim FEB UGM Juara 2 di Kompetisi Bisnis ASCEND 2025
    13 Agustus, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan