MC Daring Adaptasi Baru, Penting atau Mutlak?
- Detail
- Ditulis oleh Sony
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2664
Sudah satu tahun lamanya wabah Virus Covid-19 berlangsung di Indonesia. Perlahan-lahan pandemi Covid-19 mengubah cara kita berkegiatan dan menuntut kita untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Satu tahun yang lalu, kita masih bisa merasakan duduk di ruang seminar dan mendengarkan narasumber menyampaikan materi secara langsung. Namun, kebiasaan ini berubah ketika pandemi Covid-19 melanda, kita harus beradaptasi lagi dengan penyesuaian yang baru, yakni penyelenggaraan Seminar secara Daring.
Oleh karena itu, pada Jumat (19/03), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada(FEB UGM) melalui unit Student Wellness and Personal Development Center(SWPDC) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Master of Ceremony(MC) atau Pembawa Acara Daring (Adaptasi Baru). Pelatihan diselenggarakan untuk menjawab respon Fakultas atas evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan daring yang dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan di lingkungan FEB UGM. Dihadiri oleh kurang lebih 55 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa Sarjana, Pasca Sarjana, dan Doktor, juga tenaga kependidikan FEB UGM, Pelatihan diselenggarakan melalui platform zoom meeting. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Saka Kotamara, dari Kantor Humas dan Protokol UGM.
Dalam sambutannya, Prof. Mahfud Sholihin, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM menyampaikan tentang pentingnya peran MC dalam suatu acara. “MC berperan sebagai wajah Fakultas, lancar atau tidaknya suatu kegiatan sangat bergantung kepada MC dalam memandu kegiatan” ujar Prof. Mahfud Sholihin.
Prof. Mahfud juga menyampaikan bahwa di masa pandemi ini MC Daring sangat vital, dan bagi mahasiswa berbagai hal perlu dipertimbangkan.
“Tata urutan sapaan, sambutan, penyebutan gelar, harus diperhatikan MC. Kami harapkan dengan pelatihan ini, adik-adik dan teman-teman mahasiswa bisa lebih baik lagi dalam menyelenggarakan suatu kegiatan” tutup Prof. Mahfud dalam sambutannya.
Masuk ke sesi pelatihan, Saka Kotamara memaparkan materi mengenai fundamental menjadi MC Daring selama kurang lebih 1 jam, yang diantaranya membahas mengenai hal yang perlu diperhatikan ketika menjadi MC atau pembawa acara.
Menurutnya, MC perlu memahami tentang materi seminar daring yang akan disampaikan. Kemudian MC harus mengetahui secara pasti mengenai acara yang diselenggarakan, mulai dari jadwal acara, siapa yang harus tampil atau berbicara pada waktu tertentu, juga nama-nama dan gelar tamu undangan penting, serta sponsor acara tersebut(bila ada).
Setelah sesi pemaparan, dilanjutkan dengan real experience yaitu praktek MC secara langsung oleh peserta pelatihan. Hal ini bertujuan agar peserta dapat mengimplementasikan materi yang telah disampaikan. Dalam kegiatan tersebut, Saka juga memberikan feedback bagi peserta, yaitu terdapat kritik dan masukan yang membangun dari Saka untuk para peserta pelatihan.
Reportase: Sony Budiarso/Kirana Lalita Pristy