• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Keterampilan Analitika Data, Syarat Menjadi Akuntan yang Relevan di Era Digital

  • Berita
  • 14 Juni 2021, 16.00
  • Oleh : Admin
Webinar Data Analytics

Pada Sabtu (12/6) Pusat Kajian Sistem Informasi, Pusat Kajian Akuntansi Pendidikan, dan Laboratorium Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan Webinar dan Lokakarya dengan tema “Keahlian Analitika Data untuk Akuntan Profesional Masa Depan”. Webinar yang mengawali rangkaian lokakarya adalah mengenai tema “Menjadi Akuntan yang Relevan di Era Digital – Pentingnya Menguasai Keterampilan Analitika Data”. Moderator yang membawakan seminar kali ini adalah Muhammad Akbar Fadzkurrahman Annahl, S.E., M.Sc. Webinar ini menghadirkan narasumber yang membidangi dalam lingkup akuntansi dan teknologi informasi, yaitu Syaiful Ali, M.Sc., Ph.D, dari Pusat Kajian Sistem Informasi, Departemen Akuntansi FEB UGM, Sony Warsono, MAFIS., Ph.D. dari Pusat Kajian Akuntansi Pendidikan, Departemen Akuntansi FEB UGM, Krisostomus Nova Rahmanto, S.Kom. dari Sadasa Academy, dan Nur’aini Yuwanita Wakan, S.E. selaku Konsultan Manajemen dari Accenture.

Rangkaian Lokakarya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu (12-13/6), adalah seri lanjutan dari seminar Analitika Data, yang membahas mengenai Bagaimana Menguasai Analitika Data Berbasis Microsoft Excel dan Macros dengan menghadirkan narasumber yaitu Tunggoro Widiandaru, S.E., M.H., CA., CLI, Ak. selaku Tim Pengembang Pendidikan Akuntansi dan Gunawan Wibisono, S.E., M.Acc., CA., selaku Dosen Jurusan Akuntansi FEB UGM.

Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., Dekan FEB UGM mengawali seminar dengan menyampaikan sambutan pembuka. “Pada saat kita memahami laporan keuangan, risk based audit, menentukan sampel, saya kira data analytics dapat membantu kita memfokuskan hal-hal yang perlu kita cermati. Selamat memahami keahlian akuntansi yang dibantu oleh analitika data”, kata Eko.

Syaiful Ali mengisi sesi pertama dengan menyampaikan topik perihal keahlian analitika data untuk akuntan profesional masa depan. Syaiful Ali memberi gambaran secara umum data analytics dan apa manfaat akuntan mempelajarinya.

“Mencontoh Professor Werner membuat mesin algoritma untuk menghitung Gerakan pesawat tempur jerman pada saat perang dunia, ini menggunakan data analytics untuk memprediksi Gerakan musuh, jadi data analytics sebenarnya sudah ada sejak dulu”, ujarnya.

“Saat Pandemi ini, G-Nose, juga menggunakan artificial intelligence, terdapat data historis yang memprediksi apakah kita terinfeksi virus atau tidak, ini merupakan bagian data analytics yang autonomous, tidak ada campur tangan manusia”, tambahnya.

Menurutnya, data-driven decision making tidak boleh hanya berdasarkan intuisi atau insight yang tidak ada dasarnya, akan tetapi harus berdasarkan data. Hal ini akan bermanfaat pada valuable insight, operasi yang optimal, pertumbuhan yang terus menerus, program yang lebih baik, dan dapat memprediksi masa depan. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa Data Analytics adalah mengubah data menjadi insight untuk mengambil keputusan, dengan menggunakan alat-alat statistic, analisis kuantitatif, yang sifatnya predictive analytics dan explanatory.

“Data analytics sangat diperlukan dalam akuntansi, misalnya dipakai oleh Audit dari banyak analisis data, mengetahui data mana yang bermasalah, mendesain prosedur audit untuk dilakukan explorasi lebih lanjut dengan tools yang dapat digunakan antara lain Excel, Basic database (Access), Audit (IDEA/ACL), dan Visualization (Tableau, Qlik, Sportfire, Microsoft BI.)”, tandasnya.

Sesi kedua adalah penyampaian dari Dr. Sony Warsono mengenai Menteknologikan Akuntansi. Dr. Sony mengajak kita berpikir bagaimana akuntansi dapat menjadi teknologi informasi dan apa keterlibatan pembelajar di era teknologi 4.0.

“Revolusi 4.0 menanyakan peran manusia dimana, dalam hal ini kita mencoba mempertanyakan terkait dengan akuntansi, apakah melihat akuntansi dengan cara yang berbeda menghasilkan sesuatu yang berbeda”, ungkapnya.

Menurutnya, akuntansi secara fungsi jelas identik dengan teknologi informasi, dan secara khusus menyajikan informasi keuangan dan teknologi informasi untuk mengumpulkan informasi.

“Hal penting adalah komputer, beragam aktivitas di komputer menggunakan matematika. Data analytics, data science dan sebagaiya membutuhkan matematika, kaitannya dengan akuntansi, akuntansi menumbuhkan data analytics, orang akuntansi harus berpikir dari dimensi matematika”, kata Dr. Sony. Untuk mewujudkan hal tersebut, menurutnya, Pembelajar dapat terlibat sebagai pengguna maupun pengembang dalam konteks teknologi Revolusi Industri 4.0

Sesi ketiga adalah penyampaian dari Krisostomus Nova Rahmanto mengenai Data Science Fundamental. Ia memulai pemaparannya dengan membahas ekosistem big data yang dibagi menjadi tiga, yaitu Data, Compute Engine, dan Talent.

“Investasi paling besar ada di infrastructure software, data analytics dan data software. Infrastruktur tidak akan bekerja tanpa manusia yang meng-create algoritma, oleh karena itu edukasi adalah faktor utama”, ujar Kristo.

Menurut Kristo, ada tiga keterampilan utama dalam mempelajari data science, yakni Computer Science, Business Domain/Expertise, dan Math/Statistic untuk memahami sentimen positif atau negatif. “Misalnya dalam social media analytics, ada seorang pengamat politik mengambil data dari twitter, dengan cara biasa kita memindahkan data dari twitter ke excel satu persatu, itu merupakan pekerjaan yang berulang-ulang”, ungkap Kristo.

“Semua pekerjaan yang berulang-ulang memiiki pola yang dapat dialgoritmakan, itu adalah kunci kenapa kita mempelajari computer science/coding skill, supaya mengotomatisasi pekerjaan yang berulang-ulang itu”, jelasnya.

Sesi terakhir adalah penyampaian dari Nuraini Yuwanita, seorang praktisioner yang membahas pentingnya data dan kemampuan yang berguna untuk dunia professional untuk mahasiswa akuntansi. Nita menyampaikan bahwa Akuntan menggunakan data analytics untuk memperoleh pengetahuan baru dari data pengolahan.

“Kalau akuntansi identik dengan data-data keuangan, dari historical cost kita bisa menentukan apakah ada insight baru, membaca tren data keuangan yang abnormal, akuntan tidak hanya harus paham keuangan, tapi juga harus paham teknologi. Akuntan harus mengerti ERP seperti SAP, Oracle, dan tools lain yang dibutuhkan sebelum masuk ke dunia profesional.”, Jelas Nita.

“Misalnya kita sebgai tax accountant, data science bisa menganalisa pelaporan perpajakan atau regulasi di suatu negara. Misalnya kita Akuntan yang memberi investment advice kita bisa menggunakan Big Data untuk membaca behavior pattern“, tambahnya.

Menurut Nita, akuntan bisa menjadi data scientist yang luar biasa karena memiliki daya analisa yang sangat baik karena terbiasa melakukan problem solving dan membaca laporan keuangan. Namun tak hanya itu, menurutnya, Akuntan juga harus memahami Agile Methodology Process, pengetahuan mengenai Agile & DevOps, AI, Analytical mindset, data science, pengetahuan bisnis dan industri, serta automation. Hal ini disebabkan karena disrupsi teknologi berdampak signifikan terhadap profesi akuntansi khususnya pada profesi auditor yang saat ini perlu untuk memiliki digital mindset dan mengasah kompetensi digital.

Reportase: Sony Budiarso/Kirana Lalita Pristy

Views: 591

Related Posts

Apia Dewi Agustin

Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM

Wisuda Sabtu, 26 Juli 2025

Masih ingat dengan Apia Dewi Agustin? Namanya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu lalu karena kisah inspiratifnya. Gadis yang berasal dari sebuah pelosok desa di Kab.

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Berita Terkini

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Kisah Apia, Penerima Beasiswa PMDSU Jadi Lulusan Terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM
    Juli 26, 2025
  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan